Konten kreator saat menjadi satu istilah yang merujuk pada suatu profesi yang tengah digemari oleh banyak orang, terutama anak muda. Kenapa ya? Mungkin salah satu alasannya, aktivitas itu kini bisa mendatangkan pundi rupiah yang lumayan namun tetap bisa dijalani dengan passion dan have fun.
Daftar Isi:
ToggleBahkan beberapa orang ada yang mengatakan, sekarang ini dunia dibangun oleh para konten kreator yang berkarya lewat berbagai macam platform digital. Anggapan ini bisa jadi tepat, karena coba saja simak, mulai dari informasi apa yang Anda baca, hiburan apa yang ditonton, hingga keahlian yang Anda pelajari lewat sejumlah tutorial, rasanya tidak pernah lepas dari sosial media dan internet. Semua hal itu, konten kreator lah yang menciptakannya.
Konten kreator bisa jadi seorang YouTuber yang berkarya lewat video-videonya, Blogger yang menulis menulis melalui kumpulan artikelnya, Band maupun Solois yang menciptakan lagu dan menyebarkan lewat plaform seperti Soundcloud atau yang lainnya, hingga para komikus yang menghibur dengan gambar-gambar jenakanya di Instagram. Mereka semua kini mendominasi dunia lewat karya kreatif yang dihasilkan. Dan, secara tidak langsung turut mempengaruhi pola fikir dan minat para pengikut setianya.
Lalu apa sih yang dibutuhkan untuk menjadi seorang kreator konten. Setidaknya ada dua instrumen utama yang paling mendasar, yakni ide dan alat. Pertama pembuat konten haruslah menggali ide orisinal mengenai konten yang akan dibuatnya. Ide akan menjadi pijakan awal yang menentukan arah para kreator melangkah dan mempengaruhi seluruh karya kreatif yang akan diciptakannya.
Sementara alat adalah perangkat penting lain yang sangat mendukung agar semua ide yang telah dirumuskan oleh pembuat konten bisa terwujud. Kali ini, penulis akan mengulas salah satu perlengkapan penting yang harus dimiliki oleh seorang konten kreator agar bisa menghasilkan karya karya yang berkualitas. Alat itu adalah sebuah notebook.
Ya kenapa notebook, sebab notebook hampir dipakai oleh semua pembuat konten baik dia seorang YouTuber, Filmmaker, Komikus, Desainer, dan Blogger. Mereka menggunakan notebook untuk merangkai ulang karyanya agar bisa dinikmati orang lain.
Nah, melalui artikel ini penulis ingin mereview notebook bernama ASUS ZenBook UX410, yang diklaim sangat cocok untuk para konten kreator bahkan yang bergerak di bidang videografi sekalipun. Sebab berbekal kartu grafis tambahan (discrete graphics), notebook ini bisa menjadi senjata andalan para YouTuber untuk mengedit video dengan lancar. Penasaran seperti apa, silahkan simak reviewnya.
Baca Artikel SelengkapnyaDesain Kece, Built Quality Oke
Rasanya jika bicara soal desain, notebook ini layak mendapat apresiasi. ASUS ZenBook X410 memiliki bodi yang terbuat dari metal sehingga itu membuat compact dan kokoh. Meski begitu dia tetap ringan (bobot 1,4 Kg) dan nyaman untuk diajak bepergian.
Di bagian depan Anda akan menemukan LID cover yang keren bergaya spun metal design. LID-nya terbuat dari bahan alumunium dan ada corak berupa garis-garis halus yang melingkar pada panel covernya. Persis di bagian tengah terdapat logo ASUS dengan akses warna tegas yang mengkilat.
Masuk ke area palmrest pun demikian. Masih terdapat warna yang sama seperti yang Anda temui pada bagian cover. Notebook ini memiliki touchpad yang cukup luas dan punya akses metallic di sisi-sisinya sehingga membuatnya terlihat cantik. Ketika ditekan, touchpad tersebut pun juga empuk dan tactile.
Anda akan menemukan logo Intel yang berdampingan dengan Nvidia di sebelah kanan serta logo Harman/Kardon di sebelah kiri. Notebook ini juga menggunakan keyboard yang bagus dan sangat empuk ketika ditekan sebab memiliki tingkat kedalaman tekanan 1,6mm.
Pengaplikasiannya, Anda akan dibuat sangat nyaman ketika mengetik dan betah berlama-lama. Semisal Anda adalah seorang blogger, penulis, jurnalis atau copy writer, maka fitur ini amat sangat berguna untuk Anda. Seorang YouTuber pun juga memerlukannya sebab mereka juga harus membuat naskah untuk video-nya.
Perangkat ini juga memiliki hinge atau engsel yang sangat solid. Saking bagusnya, Anda bisa membuka notebook hanya dengan satu tangan saja. Itu menandakan hinge atau engsel perangkat ini sangatlah kokoh tetapi tetap mudah dan nyaman dioperasikan.
Pada bagian touchpad, notebook ini telah mendukung fitur smart gesture yang dinamakan dengan Precision Touch Pad (PTP). Secara sederhana fitur ini adalah serangkai pola gerakan khusus yang telah dibuat secara sistematis untuk pengoprasian touchpad yang lebih nyaman.
Seperti misalnya ketika ingin melakukan klik kiri hanya tinggal menyentuhkan satu jadi pada touchpad. Sementara untuk men-drag gunakan satu jari kemudah geser ke arah yang Anda inginkan untuk melakukan drag. Ada juga mode untuk melakukan zoom in/out hanya dengan mencubit touchpad menggunakan ibu jari dan telunjuk. Desain Touchpad pun dibuat lebih lega agar pengguna lebih leluasa ketika harus mengoprasikan perangkat ini tanpa menggunakan mouse.
Agar lebih menambah kenyamanan, pada area di pinggir touchpad, yakni area palmrest, ASUS menanamkan fitur IceCool Technology. Tujuannya agar Anda dapat berlama-lama menggunakan notebook tersebut tanpa khawatir pergelangan atau tangan Anda akan terasa panas. IceCool mampu mengatur agar panas yang dikeluarkan hingga tetap berada pada rentang antara 28 hingga 35 derajat. Artinya, masih di bawah suhu normal tubuh manusia yakni 36 derajat
Display Berakurasi Warna yang Nyaris Sempurna
Hampir semua lini ZenBook terbaru dilengkapi dengan panel display yang mampu memukau mata. Pada ZenBook UX410 digunakan panel beresolusi Full HD (1920×1080).
Layar tersebut memiliki bentang seluas 14 inci dengan panel NTSC atau besaran color gamut (adobe RGB) 72 persen dan nilai sRGB 100 persen. Display-nya juga bertipe matte sehingga tidak akan memantulkan cahaya atau bayangan jika terpapar cahaya secara langsung. Panel layarnya tergolong memiliki tingkat akurasi warna yang bagus.
Seorang desainer tentu akan sangat terbantu dengan fitur ini karena perangkat ini mampu memvisualisasikan warna yang akurat saat hendak membuat dicetak di medium lain.
Selain memiliki memiliki viewing angle yang luas yakni 178 derajat serta tingkat kecerahan layar 310 nits, perangkat ini juga tampil cantik dengan bezel layar yang tipis. Ini menjadikannya terlihat keren dan berkelas, sehingga membuat gengsi tersendiri bagi penggunanya.
Semisal Anda sering menggunakan fasilitas video call untuk berinteraksi dengan rekan bisnis atau teman, ASUS ZenBook UX410 menyediakan kamera beresolusi HD (web camera) untuk keperluan tersebut.
Segudang Fitur Optimalisasi Visual
Meski telah menyelipkan komponen hardware yang mumpuni untuk mengoptimalisasi tampilan visual, ASUS tampaknya tidak lantas puas begitu saja. Untuk mendukung dan memperkuat aspek tersebut, mereka telah mengembangkan sebuah software khusus.
Software tersebut antara lain bernama ASUS Splendid Technology, Tru2Life Video, dan TruVivid. Pertama penulis ingin mengupas software bernama Splendid. Teknologi ini mampu mengoptimalisasikan berbagai kondisi gambar agar dapat ditampilkan dengan sebaik mungkin. Sehingga, apapun aktivitas yang Anda lakukan, baik menyaksikan film ataupun melihat foto, semua tampak lebih hidup.
Di dalam Spendid pun terdapat empat buah mode yang bisa dipergunakan pengguna untuk menyetel layar agar nyaman ketika dipergunakan. Empat mode tersebut antara lain, Normal Mode, Eye Care Mode, Vivid Mode, dan Manual Mode.
Normal Mode adalah, mode dimana LCD telah diprogram (setting) secara lebih optimal untuk kenyamanan tampilan visual. Penggunaan mode ini cocok untuk bekerja sehari hari, seperti mengedit dokumen dan melihat gambar.
Eye Care Mode adalah, mode dimana kecerahan pada cahaya biru di layar akan direduksi untuk menghindari cedera pada retina mata. Mode ini dirancang untuk keperluan penggunaan laptop dalam waktu yang lama.
Mode ini juga merupakan fitur teknologi terbaru yang telah dirancang oleh para engineer ASUS, dengan mempertimbangkan faktor kesehatan pada mata tadi. Cahaya biru pada layar akan dikurangi hingga 33 persen. Seperti diketahui ketika komputer dalam keadaan hidup (bekerja) display akan menampilkan cahaya biru pada rentang spektrum 450-495 nm.
Cahaya biru tersebut merupakan salah satu penyebab dari degenerasi makula dan cedera pada retina. Dengan fitur Eye Care yang terdapat di dalam Splendid, cahaya pada panel LCD akan dibuat lebih kuning (redup) untuk mengurangi dampak cedera tersebut.
Vivid Mode adalah mode dimana pengguna akan mendapatkan kontras warna, serta ketajaman gambar yang lebih tinggi dari sebelumnya. Itu berguna untuk memberikan pengalaman visual yang lebih hidup untuk melihat gambar seperti pemandangan di dalam film, foto dan lainnya.
Manual Mode adalah mode dimana pengguna dapat dengan bebas mengatur kecerahan dan tampilan pada layar sesuai dengan preferensi yang diinginkan.
Penulis telah menguji aplikasi ini dan mendapati bahwa, mode eye care mode memang sangatlah menarik. Ketika mengaktifkannya dan menggunakan notebook dalam waktu yang lama, pengguna tidak masih merasa mata sangat nyaman menggunakannya (menatap layar notebook).
Sedangkan TruVivid adalah sebuah teknologi untuk menyempurnakan kejernihan, kecerahan dan tingkat responsifitas pada layar. Teknologi ini mentransformasi desain yang umumnya diberikan pada layar perangkat pintar. Desain konvensional pada sebuah gadget umumnya tersusun atas empat lapisan antara lain, pelindung kaca, panel sentuh, celah udara dan modul LCD.
Nah, pada TruVivid, ada bagian yang dieliminasi dan digabungkan sehingga hanya menyisakan dua lapisan yakni pelindung kaca dan panel sentuh dan LCD. Hal ini memberikan dampak positif berupa tampilan yang lebih jelas, dimana nilai transparasi optiknya bisa mencapai diatas 94 persen dibandingkan desain panel layar perangkat pintar konvensional. Hal ini juga dapat mereduksi reflection rate (tingkat pantulan bayangan) di layar mencapai 67persen.
Terakhir adalah teknologi bernama ASUS Tru2Life Video yang diklaim akan selalu mampun menyajikan tampilan gambar bergerak yang mengagumkan pada perangkat ini. Tru2Life dikembangkan menggunakan teknologi pengolah gambar terbaru yang dapat Anda temukan pada perangkat televise high-end modern. Fitur ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran yang realistis terhadap sebuah video. Caranya dengan meningkatkan kontras hingga 200 persen untuk memberikan ketajaman warna yang akurat dan detil.
Suara Jernih Disokong Harman Kardon
Berbeda dari biasanya, kali ini ASUS menggandeng pabrikan audio asal Amerika Harman/Kardon untuk menyokong kualitas audio yang memukan di lini notebook premium-nya. ASUS menyatakan kalau keluaran suara pada perangkat ini dua kali lebih kencang dari notebook premium pada umumnya.
ASUS meempatkan dua bua speaker yang terletak dibagian bawah perangkat. Speakernya sendiri memiliki ruang chamber yang besar sehingga suara yang dihasilkan keras dan cukup jernih. Namun memang jika Anda mengharapkan suara bass yang lebih dominan, sebaiknya menggunakan speaker tambahan. Namun rasa-rasanya kualitas audionya sudah lebih dari cukup jika hanya ingin memperdengarkannya kepada orang lain atau ingin menikmati hiburan dari perangkat tersebut.
Ketika penulis mengujinya dengan memaksimalkan volume hingga batas tertinggi, dentuman suara yang dikeluarkan terasa kencang dan renyah. Tak hanya itu, kualitas keluaran suara pun dapat diatur lebih lanjut sesuai keinginan pengguna dengan aplikasi AudioWizard.
Melalui AudioWizard, pengguna dapat men-setting suara ke dalam lima buah mode, yakni music mode, movie mode, recording mode, gaming mode, speech mode, atau juga mematikannya.
Performa: Tipis Tapi Kuat Gaming Hingga Rendering
Beralih pada performa, sebelum kita menyinggung lebih jauh, penulis akan lebih dulu menjabarkan spesifikasi. Performa sistem komputasinya ditenagai oleh prosesor generas ke-7 ciptaan Intel berkode nama Kabylake. ZenBook UX410 menggunakan prosesor hemat daya yakni Intel i7-7500U, yang ditandai dengan embel-embel huruf U dibelakang yang berarti prosesor untuk komputer jinjing atau ulrabook.
Embel-embel low U dibelakang logo prosesor tersebut, menandakan chip tersebut hemat daya. Terbukti juga, Anda bisa melihat nilai thermal design power (TDP) yang hanya 15W. Nantinya penulis juga akan melakukan bencmarking pada baterai notebook ini, berapa lama dia mampu bertahan untuk digunakan.
Sang prosesor dikawani oleh memori sebesar 8GB bertipe DDR4 berkeceptan 2133 GHz dengan konfigurasi memori single channel. Untuk ukuran ultrabook, spesifikasi seperti ini tergolong yang terbaik di kelasnya.
Sementara media penyimpanannya (storage) menggabungkan antara konfigurasi HDD dan SSD. Untuk hardisk disediakan kapasitas sebesar 1TB sementara SSD menggunakan tipe M.2 dengan alokasi ruang 128GB. Hal tersebut menjadi ZenBook UX410 gegas dalam proses start up, seperti booting dan membuka aplikasi berat sekalipun.
Penggunaan SSD ini menghadirkan performa yang jauh lebih tinggi hingga 15 kali lebih cepat, khususnya saat pengguna sedang menjalankan sistem operasi, aplikasi, membuka ataupun menyimpan data.
Jika Anda masih merasa kurang dengan spesifikasi memori maupun storage yang disediakan, Anda masih bisa menggantinya dengan menambahkan RAM hingga maksimal 16GB serta juga meng-upgrade SSDnya hingga 512GB.
Hebatnya lagi, notebook tipis ini memiliki grafis tambahan selain komponen grafis bawaan Intel HD. Didalamnya ditanamkan Nvidia GT 940MX. GPU tersebut merupakan versi update dari GeForce 940M.
Kehadiran descrete graphic ini menjadi kelebihan tersendiri untuk notebook ini karena denganya perangkat ini menjadi memiliki kemampuan lebih untuk menjalankan tugas-tugas berat seperti merender maupun mem-preview video ketika di edit. Kemampuan ini sangat berguna untuk para konten kreator seperti YouTuber, atau filmmaker, atau bagi siapaun yang bergerak di industri tersebut.
Dengan bodi yang ringan namun punya kemampuan yang tangguh, perangkat akan jadi pendamping setia para konten kreator untuk bekerja secara mobile. Untuk membuktikanya lebih jauh, penulis pun mencoba melakukan editing video dengan perangkat ini.
Penulis membuat video berdurasi 1 menit dan memasukan lebih kuran 10 footage di dalamnya. Pada masing-masing footage pun memberikan efek warp stabilizer (efek untuk membuat video yang goyang menjadi stabil) serta memberikan sedikit color grading.
Dua efek tersebut terkenal sangat memberikan stressing (beban) yang berat pada GPU maupun CPU notebook sehingga akan bekerja lebih keras dari biasanya. Namun ternyata, pada saat melalukan preview video, tidak ada sama sekali lag yang terjadi alias video bisa di-preview dengan lancar.
Begitu juga ketika me-render. Tidak dibutukan waktu lama yakni hanya 1 menit 58 detik. Ini menandakan bahwa kinerja prosesor dalam merender berjalan sangat maksimal. Penulis pun telah melakukan benchmarking untuk menguji sejauh apa performa yang bisa diberikannya.
Sementara untuk bermain game, penulis menjalankan beberapa game dengan preset low hingga medium. Hasilnya tidak begitu mengecewakan. Game-game terbaru saat ini bisa dimainkan dengan lancar pada perangkat ini. Berikut hasil screenshotnya.
Port Konektivitas
ZenBook UX410 memiliki port konektivitas yang lengkap. Disisi kanan ada dua buah USB 2.0 dan SD Card. Sementara disebelah kiri ada ada 1 buah USB 3.0, HDMI, USB type C, dan port audio jack serta power konektor.
Seperti diketahui, dengan menggunakan port USB 3.0, proses transfer data akan meningkat jauh lebih cepat 10 kali lipat dibanding USB 2.0. Selain itu port HDMI menambah kelangkapan konektor yang dapat digunakan untuk menghubungkan laptop dengan monitor lebih besar.
Hemat penulis, kumpulan port-port tersebut terbilang sangat berguna untuk menunjang kelancaran bekerja para kreator. Memang ada satu port yang hilang yakni LAN dan VGA port dari perangat ini. Namun sepertinya itu dimaksudkan agar bodinya tetap tipis dan nyaman untuk diajak dibawa-bawa.
Sebagai gantinya, ASUS memberikan dua buah dongle yakni HDMI to VGA dan USB to LAN untuk memfasilitasi kekurangan tersebut. Di dalam dus pembelian pun terdapat sleeve untuk melindungi notebook dari jatuh maupun goresan.
Selain itu, masih ada port konektor lain yang dapat dipergunakan untuk menghubungkan ZenBook UX410 dengan perangkat lain secara nirkabel yakni Bluetooth 4.0 dan port Wi-Fi 802.11ac. Port koneksi Wi-Fi memiliki keunggulan yakni dapat menawarkan kecepatan transmisi data yang sangat tinggi, hingga mencapai 1300Mbps. Jauh lebih cepat dibandingkan dengan transmisi data Wifi berbasis 802.11n yang maksimum hanya mencapai 450MBps saja.
Sementara Bluetooth 4.0, memiliki keunggulan memiliki konsumsi daya yang lebih kecil sehingga akan menghemat baterai serta memiliki jangkauan transmisi data yang lebih jauh dengan jarak lebih dari dari 100 meter.
Durasi Baterai Hingga 7 Jam
Ini merupakan part terpenting setelah kita membahas soal performa dan hal hal lainnya. Karena alangkah sangat sempurna jadinya, apabila spesifikasinya sudah bagus didukung baterainya yang tahan lama.
Sesuai dengan penjelasan sebelumnya, notebook ini memiliki prosesor yang hemat daya yakni Inte Core i7-7500U. Setelah penulis melakukan pengujian, ternyata penulis benar saja baterai notebook ini mampu bertahan hingga paling tidak 8 jam. Untuk mengukurnya agar lebih jelas, penulis menggunakan dua buah aplikasi battery test yakni PC Mark dan BMark. Hasilnya adalah sebagai berikut.
Ada sedikit perbedaan dari hasil yang ditunjukan oleh dua aplikasi tersebut, dimana PC Mark mengestimasi ZenBook UX410 bisa bertahan hingga 5 jam 5 menit dalam penggunaan standar seperti web browsing, writing, spreadsheet dan lainnya. Sementara aplikasi BMark memperkirakan bahwa notebook tersebut dapat bertahan hingga 10 jam dengan scenario penggunaan yang sama.
Sementara ketika scenario diubah menjadi full load, BMark memperkirakan ZenBook UX410 dapat bertahan hingga 2 jam 35 menit saja. Namun, yang penulis rasakan sendiri, setidaknya baterainya dapat mampu hidup hingga setidaknya 6-7 jam dalam penggunaa medium hingga high test.
Skenario penggunaan yang penulis lakukan antara lain seperti mengetik, menonton video dari YouTube atau dari internet, mengetik dengan MS Word, membaca berita, mengedit video, menyetel music, dan lainnya.
Di Indonesia ultrabook 14 inci yang tipis dan berkinerja tinggi ini telah tersedia di pasaran di kisaran harga Rp15 jutaan.
Spesifikasi | |
CPU | Intel® Core™ i7 7500U Processor (4M Cache, up to 3.50GHz) |
Operating System | Windows 10 |
Memory | 8GB DDR4 2133MHz SDRAM + 1 x SO-DIMM socket, up to 16GB RAM |
Storage | 1TB 5400RPM SATA HDD + 128GB SATA3 M.2 SSD |
Display | 14” FHD (1920×1080) IPS 178˚ (wide-viewing angle display) Anti-Glare with 72% NTSC |
Graphics | NVIDIA GeForce 940MX, with 2GB GDDR3 VRAM |
Input/Output | 2x USB 2.0, 1x USB 3.0, 1x USB3.1 Type-C (gen 1), 1x Headphone-out & Audio-in Combo Jack, 1x HDMI |
Keyboard | Illuminated Chiclet Keyboard |
Camera | HD Web Camera |
Connectivity | 802.11ac+Bluetooth 4.1 (Dual band) 2*2 |
Audio | Support Windows 10 Cortana, ASUS SonicMaster Technology |
Battery | 3 Cells 48 Whrs Battery |
Dimension | 323 x 223 x 18.95 cm (WxDxH) |
Weight | 1.45Kg with Battery |
Colors | Rose Gold, Quartz Grey |
Accessories | Sleeve + USB3.0 to RJ45 cable + HDMI to VGA cable |
Price | Rp15.799.000 |
Warranty | 2 tahun garansi global |
Discussion about this post