Laptop dan desktop PC dengan spesifikasi yang sama seringkali memiliki tingkat kinerja yang berbeda, laptop sering kali tertinggal dari desktop PC dalam hal kekuatan performanya.
Daftar Isi:
ToggleHal ini dapat terjadi karena sejumlah faktor, mulai dari masalah pada desain, sistem pendinginan, dan kekuatan baterai yang ada.
Pada artikel ini, kita akan mengeksplorasi beberapa alasan utama mengapa laptop mungkin tidak memiliki performa sebaik desktop meskipun memiliki spesifikasi yang sama.
Baca Artikel SelengkapnyaDesain
Laptop dirancang agar ringkas dan portabel, ini berarti bahwa laptop harus membuat beberapa pengecualian dalam hal kinerja. Misalnya, laptop biasanya memiliki sistem pendingin yang lebih kecil dan kurang bertenaga dibandingkan desktop agar dapat membatasi jumlah daya yang dapat diambil dari prosesor tanpa menyebabkannya menjadi terlalu panas.
Selain itu, laptop biasanya memiliki motherboard yang lebih kecil dan lebih sedikit ruang untuk komponen tambahan, yang dapat membatasi jumlah memori dan penyimpanan yang dapat dipasang atau ditambahkan.
Sistem Pendingin
Sistem pendinginan adalah faktor yang sangat penting dalam kinerja komputer, dan laptop seringkali lebih terbatas dalam hal ini daripada desktop PC.
Laptop biasanya memiliki kipas dan sistem pendingin yang lebih kecil daripada desktop, sehingga terbatasnya jumlah panas yang dapat dikeluarkan dari prosesor.
Ini dapat menyebabkan kinerja laptop lebih lambat dan bahkan dapat mengakibatkan sistem macet jika prosesor menjadi terlalu panas.
Selain itu, laptop sering digunakan pada permukaan lunak seperti tempat tidur dan sofa, yang dapat menghalangi ventilasi udara dan berujung berkurangnya efisiensi pendinginan.
Pemakaian Daya
Salah satu nilai jual utama laptop adalah kemampuannya untuk beroperasi dengan daya baterai, yang menjadikannya portabel untuk dapat dibawa kemana saja dan nyaman digunakan.
Namun hal ini berarti jumlah daya yang dapat diambil dari prosesor juga terbatas. Untuk menghemat masa pakai baterai dan menjaga suhu tetap stabil, laptop menjalankan prosesornya ataupun GPU yang dimilikinya dengan kecepatan dan voltase lebih rendah daripada desktop.
Hal ini dapat menurunkan kinerja dari komponen yang dimiliki dan berdampak pada kinerja laptop secara keseluruhan.
Thermal Throttling
Saat prosesor menjadi panas, sering kali prosesor akan mengurangi kecepatan clock speednya untuk mencegah kerusakan. Proses ini dikenal sebagai thermal throttling, dan hal ini dapat mengurangi kinerja laptop secara signifikan.
Dalam beberapa kasus, Thermal Throttling dapat terjadi bahkan saat laptop dicolokkan dan dijalankan dengan daya AC (Penggunaan daya dengan charge secara langsung tanpa mengurangi daya baterai), karena sistem pendingin di laptop seringkali kurang efektif dibandingkan di desktop.
Kesimpulannya, ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan perbedaan performa antara laptop dan desktop meskipun spesifikasi yang ditawarkan sama.
Kendala diatas hanyalah beberapa alasan mengapa laptop mungkin tidak bekerja sebaik desktop. Namun, perlu dicatat bahwa kesenjangan antara laptop dan desktop dalam hal performa mungkin tidak akan terlalu jauh dalam beberapa tahun terakhir, dan sekarang ada banyak laptop performa tinggi yang mampu memberikan performa yang dapat mendekati performa dari desktop.
Discussion about this post