Sebagai content Creator, tentu kamu bukan hanya sekedar bikin konten saja. Ada beberapa elemen yang menyertainya, seperti content marketing dan copywriting. Tapi, apa perbedaan content marketing dan copywriting? Nah, kamu bakal mendapatkan jawaban itu dalam pembahasan artikel kali ini.
Namun, sebelum kita bahas detailnya perbedaan content marketing dan copywriting, saya akan jelaskan sedikit tentang keduanya. Jadi, perbedaan content marketing dan copywriting ini ada di bagian fokusnya. Kalau content marketing fokus pada pembuatan konten dengan tujuan untuk meningkatkan kepercayaan serta loyalitas audiens terhadap brand.
Sedangkan copywriting ini bakal lebih fokus pada penulisan teks yang tujuannya adalah mendorong audiens untuk melakukan sesuatu, baik berupa pembelian barang atau jasa, klik website, bahkan mengisi formulir. Copywriting ini masuk ke dalam salah satu strategi digital marketing yang tujuannya adalah mengonversi, baik dalam bentuk pembelian, pengisian formulir dan lainnya.
Nah, tapi perbedaan content marketing dan copywriting bukan hanya sekedar fokus dan tujuannya saja, ya. Masih ada beberapa perbedaan content marketing dan copywriting yang perlu kamu tahu. Semua perbedaan content marketing dan copywriting ini bakal saya bahas secara lengkap dan mudah dimengerti melalui artikel berikut.
Oke, untuk yang belum tahu dengan konsep content marketing, di sini saya akan mengawali pembahasan perbedaan content marketing dan copywriting dengan membahas apa itu content marketing lengkap dengan contohnya.
Jadi, bisa dibilang content marketing adalah sebuah stratgei dalam membuat dan mendistribusikan atau membagikan konten di mana isi kontennya fokus untuk memberikan informasi yang berharga. Tujuan dari konten ini adalah untuk membangun hubungan dengan audiens. Selain itu, content marketing ini juga punya tujuan untuk mengedukasi dan mempertahankan audiens tanpa langsung menjual produk atau layanan. Bentuk kontennya bisa berupa:
Artikel blog dan posting media sosial yang informatif
Video tutorial atau panduan
Infografis dan ebook
Newsletter email yang membahas topik tertentu
Contoh: Misalnya, jika kamu memiliki brand laptop maka kamu bakal membuat konten “Tips Memilih Laptop Terbaik.” Nah, artikel ini punya informasi berharga untuk pembaca dan menghubungkan audiens dengan brand, tapi di dalam kontennya secara tidak langsung sebenarnya menjual produk laptop tertentu.
Kunci Content Marketing:
Edukasi dan Hiburan: Memberikan nilai melalui informasi yang bermanfaat, bukan menjual secara langsung.
Hubungan Jangka Panjang: Membangun koneksi dan loyalitas audiens terhadap brand.
SEO yang Baik: Mengoptimalkan konten agar ditemukan di mesin pencari, meningkatkan visibilitas brand.
Apa Itu Copywriting?
Kalau content marketing tidak menjual produk secara langsung maka lain halnya dengan copywriting. Justru copywriting ini bertugas untuk membuat tulisan di mana tulisan tersebut bertujuan untuk mendorong audiens melakukan tindakan tertentu, seperti membeli produk, mendaftar newsletter, atau mengklik link tertentu. Lalu, copywriting juga lebih fokus untuk menonjolkan manfaat produk atau layanan secara langsung.
Contoh: Bayangkan kamu memiliki produk laptop. Dalam copywriting, kamu akan menulis seperti, “Laptop tertipis di Dunia, Zenbook, Ringan dan Ngebut!” Tujuannya jelas, yaitu menarik perhatian audiens untuk segera membeli produk tersebut, terutama yang butuh laptop ringan namun performanya kencang.
Kunci Copywriting:
Persuasi: Menggunakan bahasa persuasif untuk menggerakkan audiens mengambil tindakan.
Emosional: Mengidentifikasi kebutuhan emosional audiens dan menonjolkan manfaat produk.
Call to Action (CTA): Mengajak audiens melakukan tindakan spesifik, seperti “Beli Sekarang!” atau “Daftar Gratis!”
Perbedaan Content Marketing dan Copywriting
Nah, tadi sudah dibahas sekilas mengenai apa itu content marketing dan copywriting, sekarang saatnya kamu mulai melihat lebih jelas tentang perbedan content marketing dan copywriting. Ingin tahu perbedaan content marketing dan copywriting lebih lengkap? Simak di bawah ini!
Tujuan Utama
Content Marketing: Perbedaan content marketing dan copywriting yang pertama adalah tujuannya. Tujuan dari content marketing adalah untuk membangun hubungan dan memberikan edukasi. Konten ini bersifat jangka panjang, menarik audiens, dan membangun loyalitas. Tujuan akhirnya adalah membuat audiens lebih mengenal dan mempercayai merek, bukan melakukan pembelian secara langsung.
Copywriting: Sedangkan copywriting tujuannya adalah mengajak audiens untuk segera mengambil tindakan, seperti melakukan pembelian, mendaftar, atau mengklik link tertentu. Copywriting berfokus pada konversi secara cepat dan langsung.
Pendekatan Konten
Content Marketing: Perbedaan content marketing dan copywriting berikutnya adalah soal pendekatan konten. Kalau content marketing ini menggunakan pendekatan edukatif dan informatif dengan gaya bahasa naratif atau santai. Content marketing memberikan nilai tambah bagi audiens tanpa langsung mengajak audiens untuk membeli.
Copywriting: Pendekatannya lebih persuasif, memanfaatkan bahasa yang menarik untuk mendorong audiens segera melakukan tindakan. Copywriting umumnya lebih singkat dan langsung pada inti pesan.
Nada Bahasa dan Gaya
Content Marketing: Biasanya nada bahasa dan gaya bahasanya cenderung santai, hangat, dan ramah, sehingga terasa seperti ngobrol antara teman. Nada ini membantu audiens merasa nyaman dan tertarik untuk terus membaca konten yang sudah dibuat.
Copywriting: Nada bahasanya tegas dan langsung. Dengan gaya bahasa yang sangat persuasif alias mengajak, copywriting menciptakan rasa urgensi atau ketertarikan yang mendorong audiens segera bertindak untuk melakukan pembelian.
Fokus pada Manfaat vs. Informasi
Content Marketing: Nah, fokusnya juga berbeda karena content marketing lebih berfokus pada menyampaikan informasi dan menjelaskan topik yang relevan untuk audiens. Konten ini dirancang untuk memberi informasi tambahan yang bermanfaat, sehingga audiens merasa mendapatkan nilai dari konten tersebut.
Copywriting: Berfokus pada manfaat langsung yang bisa didapat audiens jika mereka mengambil tindakan. Dengan menunjukkan keuntungan atau kelebihan produk atau layanan, copywriting menciptakan dorongan emosional yang lebih kuat untuk bertindak.
Metrik Kesuksesan
Content Marketing: Lalu, kesuksesan content marketing ini bisa diukur dari seberapa banyak audiens terlibat dengan konten dan berapa lama waktu yang mereka habiskan untuk membaca atau melihat konten tersebut. Metrik yang digunakan biasanya adalah engagement rate, jumlah pengunjung, waktu tinggal di halaman, dan social shares.
Copywriting: Sedangkan, copywriting bisa dianggap sukses dilihat pada konversi dan tindakan yang dihasilkan dari konten tersebut, seperti jumlah klik, jumlah pembelian, atau pendaftaran yang dilakukan. Keberhasilan copywriting dinilai dari seberapa efektifnya konten tersebut mendorong audiens untuk mengambil tindakan tertentu.
Nah, jadi pada intinya adalah content marketing itu tujuannya bukan menjual saat itu juga, tapi mempertahankan dan menjaga hubungan dengan audiens untuk jangka panjang. Sedangkan copywriting adalah bentuk tulisan yang akan mengajak audiens untuk langsung atau segera melakuakn konversi. Mudah kan memahaminya?
Listiorini Ajeng Purvashti adalah penulis dan editor berpengalaman yang telah memulai karir menulisnya sejak 2017. Dengan latar belakang yang kaya, ia telah berkontribusi pada berbagai website seperti Urbandigital, Showpoiler, Carisinyal, Diajartekno, ReviewBukalapak, OSCAS ID, Digitalic ID dan banyak lagi, serta pernah menjabat sebagai chief editor untuk Showpoiler, Keluyuran, dan Kamini.
Listiorini juga mengelola blog pribadi yang berfokus pada Korean Culture, www.hobihepi.com, serta blog tekno yang bertema game, www.playeatsleep.fun.
Sebagai pecinta buku yang serius, ia mengasah skill menulisnya melalui kegiatan membaca lintas genre dan aktif sebagai Bookstagram dan Booktokers dengan username @listioriniap.
Discussion about this post