Memang tidak semua perlu membuat logo. Namun tidak bisa dipungkiri bahwa dengan logo, identitas bisa dengan mudah dikenali.
Lalu bagaimana cara membuat logo yang keren? Apa tanpa kemampuan menggambar hal itu bisa dilakukan? Tenang, semua ada solusinya.
Bagus atau jelek, itu hanyalah masalah pendapat. Untuk bisa membuat logo yang pas, mungkin kamu harus berlatih. Tapi ingat satu hal: Sebuah logo harus mudah dikenali.
Untuk itu, perhatikan tips berikut ini.
Membuat logo tidak susah
Jangan berpikir rumit. Logo bisa sesederhana inisial nama atau gabungan bentuk geometris (segitiga, kotak, dll). Coba padukan font berbeda untuk inisial nama, atau gabung beberapa bentuk geometris untuk membuat bentuk baru.
Sebagai contoh, silakan lihat logo Ashton Kutcher. Dengan cerdas dan sederhana, logo tersebut menampilkan huruf A dan K yang membentuk username AplusK.
Utamakan bentuk
Saat membuat logo, jangan tergoda untuk menambah banyak efek, seperti gradasi warna, bayangan, atau sejenisnya. Karena bisa jadi, efek itu tidak berguna. Pikirkan bentuk yang unik dan mudah dikenali walau dilihat sekilas.
Sekali lagi, lihat logo Ashton Kutcher. Kalau mau contoh lain, lihat Nike, Coca-cola, dll. Dari bentuk garisnya pun kita sudah bisa mengenalinya.
Logo harus mudah dikenali dalam satu warna
Akan ada situasi ketika logo harus muncul dalam warna hitam putih. Misalnya fax, fotokopi, atau print laser. Dalam kondisi seperti itu, gradasi warna atau efek lain, bisa jadi malah membuat logomu jadi sulit dikenali.
Lho? Tapi kan sekarang era digital? Ya. Kalau begitu bayangkan logomu muncul sebagai watermark di foto atau video. Dengan latar belakang (yang mungkin) ramai dan warna-warni, apakah logomu bisa mudah dikenali? Lalu, bagaimana kalau logo itu dibordir di baju? Apakah mudah dikenali?
Logo harus bisa dikenali dalam berbagai ukuran
Kamu pernah memperhatikan ikon yang duduk di tab browser saat kamu membuka halaman website? Nah, kalau iya, logomu harus bisa dikenali dengan ukuran sekecil itu.
Selain itu, kalau kamu memasang logo sebagai gambar profil, logomu juga akan memiliki ukuran yang cukup kecil. Kita toh tidak tahu ukuran layar handphone yang orang yang melihatnya.
Kamu perlu mempersiapkan logo dalam resolusi kecil (72 dpi) untuk keperluan digital (layar) dan resolusi besar (300 dpi) untuk keperluan cetak.
Tentukan warna khas
Walau logo harus bisa dilihat dalam bentuk hitam putih, ciri khas warna akan membantu orang-orang mengingat identitasmu. Namun, jangan gunakan warna terlalu banyak kalau kamu tidak bisa menentukan penggunaannya.
Lihat Coca-cola, McDonald’s, Facebook, Twitter, dll. Mereka memiliki logo dengan warna yang khas.
Siapkan beberapa variasi
Berdasarkan berbagai tips di atas, kamu bisa mempersiapkan beberapa variasi logo.
Misalnya:
- Logo dengan warna penuh (full color)
- Dengan resolusi besar — 300 dpi
- Dengan resolusi layar — 72 dpi
- Logo dengan satu warna atau hitam putih
- Dengan resolusi besar — 300 dpi
- Dengan resolusi layar — 72 dpi
Ada baiknya kamu juga membuat logo dalam berbagai format file yang bisa digunakan di berbagai platform, program pengolah gambar, atau siap digunakan. Misalnya: PDF, JPEG, PNG (background transparan), dll.
Dengan demikian logo buatanmu bisa digunakan secara fleksibel, untuk berbagai perangkat, kapan pun dan di mana pun.