Ada wacana bahwa Twitter akan diblokir Kemkominfo karena Elon Musk sudah mengizinkan konten pornografi di aplikasinya. Nah, ada alternatif Twitter kalau memang benar Twitter diblokir.
Daftar Isi:
ToggleMenariknya, pernyataan kemungkinan pemblokiran Twitter oleh Kemkominfo ini justru membuat para pengguna Twitter mencari alternatif Twitter yang mirip agar bisa bersosialisasi seperti biasa.
Setidaknya ada tiga alternatif Twitter yang sudah saya gunakan sendiri, dan ketiga alternatif Twitter ini memang perlu diakui punya tampilan yang sangat mirip dengan Twitter. Penasaran? Yuk kita lihat informasi lengkapnya!
Baca Artikel SelengkapnyaAlasan Mencari Alternatif Twitter
Mengapa kamu perlu mencari alternatif Twitter? Salah satu alasan utama adalah mengenai konten pornografi yang sudah diizinkan oleh Elon Musk. Bagi beberapa orang, konten semacam ini mengganggu karena bisamenimbulkan dampak negatif, terutama bagi anak muda yang rentan dengan konten negatif.
Banyak pengguna Twitter merasa tidak nyaman dengan kebijakan Twitter yang mengizinkan konten tersebut, sehingga mereka lebih ingin menggunakan sekaligus mencari platform yang lebih aman dan bersih.
Selain itu, dengan adanya perizinan konten pornografi di Twitter, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) pun diduga akan memblokir Twitter. Kemkominfo telah menyatakan niatnya untuk memblokir Twitter jika platform tersebut tidak mengambil langkah tegas untuk menghapus konten-konten tidak pantas.
Hal ini mendorong banyak pengguna untuk beralih ke platform lain yang menawarkan kebijakan lebih ketat terhadap konten negatif dan memberikan jaminan bahwa layanan mereka akan tetap dapat diakses tanpa risiko pemblokiran. Jadi, tidak heran kan kenapa banyak orang yang beralih dari Twitter?
Alternatif Twitter yang Mirip Banget dengan Twitter
Jika kamu salah satu yang memiliki alasan serupa untuk mencari alternatif Twitter, saya ada tiga aplikasi sosial media yang konsep bermainnya sangat mirip dengan Twitter. Bahkan, tiga alternatif Twitter ini juga ada yang sempat trending di Twitter sebagai pengganti Twitter. Yuk, lihat ada apa saja!
Threads
Sudah tidak asing kan dengan Threads? Sedikit penjelasan tentang Threads, jadi ini adalah salah satu alternatif Twitter yang benar-benar mirip dengan Twitter. Bahkan, Threads ini berada dalam satu naungan dengan Meta.
Artinya, Threads ini masih berafiliasi dengan Instagram dan Facebook. Makanya, ketika kamu sebenarnya tidak perlu repot daftar akun Threads, karena jika kamu sudah memiliki akun Instagram maka secara otomatis kamu sudah memiliki akun Threads.
Fokus utama dari Threads adalah percakapan via teks, jadi kamu bisa berbagi postingan, berinteraksi dengan pengguna lain melalui fitur reply, dan follow akun untuk dapatkan update terbaru dari akun yang kamu follow.
Diperkenalkan pada Juli 2023, aplikasi ini cepat mendapatkan popularitas sebagai alternatif Twitter. Threads menawarkan antarmuka yang intuitif dan mudah digunakan, mirip dengan tampilan dan fungsi Twitter. Kamu juga bisa membuat “thread” atau utasan yang saling terhubung.
Bluesky
Selain Threads, ada satu alternatif Twitter yang juga sangat mirip tampilannya dengan aplikasi milik Elon Musk itu. Nama aplikasinya adalah Bluesky. Fyi, Bluesky sebenarnya sudah dirancang sejak tahun 2021, namun baru diperkenalkan ke publik pada Februari 2024.
Aplikasi Bluesky, atau yang dikenal juga sebagai Bluesky Social, adalah platform mikroblogging yang berbasis di Amerika Serikat. Bluesky dipimpin oleh CEO Jay Graber dan didukung oleh pencipta XMPP, Jeremie Miller, yang duduk di dewan direksi.
Aplikasi ini awalnya dikembangkan sebagai inisiatif untuk menciptakan protokol jaringan sosial terdesentralisas. Dengan desain yang mirip Twitter, Bluesky menawarkan antarmuka yang familiar dan berbagai fitur menarik untuk pengguna yang mencari alternatif dari Twitter.
Keunggulan utama Bluesky terletak pada penggunaan AT Protocol di mana pengguna mendapatkan kontrol penuh atas data pribadi mereka. Protokol ini dirancang untuk meningkatkan privasi dan keamanan data dengan menggunakan server data pribadi dan repositori data yang dikelola oleh pengguna.
Selain itu, Bluesky memiliki fitur unggulan seperti ScreenPad Plus yang memudahkan penggunaan aplikasi dengan layar sekunder. Tapi sayangnya, selama saya pakai Bluesky ini ada beberapa kekurangan.
Ada dua kekurangan yang menurut saya bikin pengguna tidak nyaman. Pertama, masih banyak bug dan saya pernah mengalami kesulitan dalam mengedit profil. Kekurangan kedua adalah penamaan username-nya yang kurang rapi dengan menyematkan embel-embel bsky.social.
Mastodon
Terakhir, ada aplikasi bernama Mastodon. Nah, aplikasi ini adalah sosial media yang terdesentralisasi dibuat oleh Eugen Rochko dan pertama kali dirilis pada Maret 2016.
Mastodon menawarkan fitur mikroblogging mirip dengan Twitter, di mana pengguna Mastodon bergabung dengan server atau instance tertentu, yang dapat berinteraksi dengan server lain dalam jaringan Fediverse.
Apa saja kelebihan Mastodon? Pengalaman saya pribadi menggunakan Mastodon adalah, ia tidak ada iklan. Lalu, kamu bisa memilih server berdasarkan minat atau lokasi geografis, dan setiap server memiliki aturan dan komunitas yang unik.
Menariknya lagi, setiap server memiliki tim moderasi sendiri yang lebih efektif dalam menangani konten yang ditampilkan dibandingkan kebijakan yang diterapkan Twitter.
Tapi selama saya coba pakai aplikasi ini ternyata ia hanya memberikan tampilan mirip Twitter namun navigasinya masih agak sulit karena pengguna baru bakal kebingungan untuk memilih server. Dan, aplikasi ini juga masih lebih sepi dibandingkan Twitter.
Apakah Aplikasi Alternatif Twitter Akan Lebih Populer dari Twitter?
Ini pembahasan menarik. Menurut pendapat pribadi saya, tiga aplikasi di atas baik Threads, Bluesky, dan Mastodon masih belum bisa menyaingi Twitter untuk saat ini. Mungkin bagi saya yang bisa menyaingi adalah Threads karena aplikasinya jauh lebih matang dibandingkan Bluesky dan Mastodon.
Selain itu, aplikasi-aplikasi di atas juga masih cenderung sepi tidak seberisik yang ada di Twitter meski sebenarnya banyak fitur unggulan yang ditawarkan dan fitur tersebut tidak tersedia di Twitter.
Tetapi, semua kembali ke pilihan masing-masing apakah kamu benar-benar akan pindah dari Twitter ke salah satu dari tiga aplikasi di atas atau tidak. Kalau saya pribadi belum berniat untuk pindah karena update berita dan informasi lebih masif di Twitter.
Namun, apabila Twitter benar-benar akan diblokir oleh pemerintah, mungkin Facebook, Instagram, dan TikTok akan jauh lebih ‘bersinar’ dibandingkan tiga aplikasi di atas. Kenapa? Karena Facebook, Instagram, dan TikTok lebih familiar bahkan sampai saat ini pun masih menjadi saingan berat bagi Twitter.
Kesimpulan
Kesimpulannya, sejauh ini baru ada tiga aplikasi yang memiliki konsep mirip Twitter, yaitu Threads, Bluesky, dan Mastodon. Meski memang memiliki banyak kemiripan dengan Twitter, nyatanya ketiga aplikasi di atas masih lebih sepi dibandingkan Twitter.
Bahkan, meskipun Threads dan Bluesky sempat menjadi trending topic sebagai aplikasi pengganti Twitter, pada nyatanya sampai saat ini Twitter masih menjadi primadona untuk beberapa penggiat sosial media.
Selain itu, aplikasi baru seperti Bluesky juga masih punya beberapa kelemahan, termasuk bug dan lagging. Namun kelemahan utama dari tiga aplikasi pengganti Twitter itu adalah masih sepi, dan penyebaran informasinya belum semasif di Twitter.
Jadi, apakah setelah melihat ulasan tiga aplikasi pengganti Twitter ini kamu mau coba pindah dari Twitter? Atau, kamu punya pendapat lain tentang hal ini? Silakan berdiskusi di kolom komentar.
Discussion about this post