Kita semua tahu bahwa content plan ini penting untuk membuat konten lebih terarah. Tapi, bagaimana cara membuat content plan yang efektif dan efisien? Nah, untuk menjawab cara menbuat content plan ini akan saya bahas di bawah lengkap dengan pembahasan content plan secara umum.
Daftar Isi:
ToggleNamun, sebelum kita bahas cara membuat content plan, pastikan juga bahwa kamu tahu tujuan serta fungsi dari content plan itu sendiri. Fyi, salah satu fungsi dalam pembuatan content plan adalah, ia bisa membuat konten kamu lebih tertata, terorganisir, dan terartur. Tapi, tentu saja jika kamu tahu cara membuat content plan yang benar, manfaat yang didapatkan bukan itu saja. Untuk lebih jelasnya, yuk simak artikel lengkap cara membuat content plan berikut ini!
Baca Artikel SelengkapnyaContent Plan: Definisi dan Fungsinya
Sesuai dengan bahasan sebelumnya bahwa sebelum kita bahas tentang cara membuat content plan, di sini saya akan berbagi tentang content plan secara garis besarnya. Content Plan sendiri merupakan salah satu komponen penting dalam strategi pemasaran digital. Sebagai seorang content creator atau marketer, kamu pasti paham betapa pentingnya konsistensi dalam menghasilkan konten. Nah, content plan adalah alat utama yang membantu kamu mencapai tujuan tersebut.
Apa Itu Content Plan?
Secara sederhana, content plan adalah rencana strategis yang mengatur pembuatan dan distribusi konten secara terstruktur. Rencana ini biasanya berisi tentang tujuan, target audiens, jenis konten, platform yang akan digunakan, serta timeline untuk publikasi konten. Dengan adanya content plan, kamu bisa memastikan bahwa semua konten yang diproduksi relevan, konsisten, dan selaras dengan tujuan pemasaran yang ingin dicapai.
Nah, agar cara membuat content plan kamu tetap efektif dan efisien, biasanya content plan bisa menjawab beberapa pertanyaan ini:
- Apa tujuan konten ini?
- Siapa target audiensnya?
- Kapan waktu terbaik untuk mempublikasikan konten?
- Di platform mana konten akan dipublikasikan?
Fungsi Content Plan
Mungkin jika kamu membaca definisi content plan di atas berpikir bahwa content plan hanya sekedar membuat jadwal konten saja. Tapi sebenarnya fungsi dari content plan lebih dari itu. Setidaknya, ketika kamu tahu cara membuat content plan maka bisa mendapatkan 5 manfaat berikut ini:
- Mengatur Tujuan dan Sasaran: Dengan content plan, kamu bisa menetapkan tujuan yang jelas, seperti meningkatkan engagement, membangun brand awareness, atau mendatangkan lead baru sehingga membantu kamu menjaga fokus dan memastikan bahwa setiap konten yang dibuat memiliki tujuan yang relevan dengan keseluruhan strategi pemasaran.
- Efisiensi Waktu dan Biaya: Merencanakan konten sebelum publikasi pasti akan menghemat waktu dan biaya. Dengan rencana yang matang, kamu bisa menghindari pembuatan konten yang tidak efektif atau tidak sesuai dengan kebutuhan audiens. Hasilnya, kamu dapat memproduksi konten berkualitas dengan sumber daya yang lebih efisien.
- Meningkatkan Konsistensi: Konsistensi adalah kunci dalam menjaga audiens tetap terlibat dengan konten yang kamu buat sehingga engagement lebih mudah naik. Dengan content plan, kamu bisa memastikan alur konten tetap terjaga, baik dari segi frekuensi maupun kualitas. Hal ini penting untuk membangun hubungan jangka panjang dengan audiens.
- Memaksimalkan Engagement: Konten yang dirancang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan audiens akan meningkatkan engagement. Dengan mengetahui keinginan dan kebutuhan audiensmu secara mendalam melalui data, kamu bisa membuat konten yang relevan dan bernilai bagi mereka.
- Kolaborasi yang Lebih Mudah: Ketika bekerja dalam tim, content plan juga memudahkan kolaborasi antar tim. Semua anggota tim bisa memiliki panduan yang sama, sehingga proses produksi konten berjalan lebih lancar dan terarah.
Cara Membuat Content Plan yang Efektif
Nah, kalau sudah tahu informasi lengkap soal content plan, sekarang saatnya kamu coba cara membuat content plan yang efektif. Untuk cara membuat content plan ini ada beberapa tahap yang harus kamu lakukan. Kalau saya pribadi mencoba 7 tahap untuk cara membuat content plan, dan ketujuh tahap itu adalah:
Tentukan Strategi Konten yang Jelas
Sebelum membuat content plan, pastikan bahwa kamu sudah memiliki strategi konten yang matang. Strategi konten berfungsi sebagai panduan umum yang mengarahkan setiap langkah pembuatan dan distribusi konten. Bagaimana caranya menentukan strategi konten? Berikut langkah-langkah dalam menentukan strategi konten:
- Tentukan tujuan yang spesifik: Tujuan bisa berupa peningkatan engagement, peningkatan traffic, atau konversi. Misalnya, kamu bisa menetapkan tujuan untuk meningkatkan organic traffic sebesar 20% dalam waktu enam bulan.
- Kenali audiens: Pahami siapa target audiensmu, apa yang mereka inginkan, dan masalah apa yang ingin mereka selesaikan. Hal ini penting untuk membuat konten yang relevan dan menarik bagi audiensmu.
- Pilih platform distribusi: Identifikasi platform yang paling sering digunakan oleh audiens targetmu, seperti Instagram, YouTube, atau blog.
Buat Template Content Plan
Setelah kamu memiliki strategi konten yang jelas, langkah berikutnya adalah membuat template untuk content plan. Kamu bisa menggunakan spreadsheet atau alat manajemen proyek seperti Trello atau Asana. Beberapa elemen penting dalam template content plan:
- Judul konten
- Jenis konten (video, blog post, infografik, dll.)
- Tanggal publikasi
- Status konten (dalam proses, siap dipublikasikan, dll.)
- Penanggung jawab: Siapa yang bertanggung jawab untuk membuat atau mengedit konten tersebut?
Template ini akan membantumu melacak proses pembuatan dan publikasi konten, sehingga tidak ada yang terlewat dan memastikan bahwa konten dibuat sesuai dengan apa yang direncanakan sebelumnya.
Temukan Topik yang Relevan
Mencari topik yang relevan adalah bagian yang paling penting dalam cara membuat content plan. Kamu perlu memahami apa yang diminati oleh audiensmu dan topik apa yang sedang tren di industri yang kamu tekuni. Beberapa cara untuk menemukan topik yang relevan:
- Gunakan alat riset topik: Kamu bisa gunakan Semrush atau Google Trends yang dapat membantumu menemukan ide konten berdasarkan apa yang dicari oleh audiens di internet.
- Amati kompetitor: Lihat konten apa yang dihasilkan oleh kompetitor, dan coba buat konten yang lebih baik atau lebih ber-value dibandingkan kompetitor.
- Tanya langsung ke audiens: Kamu juga bisa membuat survei atau polling di media sosial untuk mendapatkan masukan dari audiensmu tentang konten apa yang ingin mereka lihat.
Tetapkan Tugas dan Deadline
Setelah topik dan ide konten ditentukan, saatnya untuk menetapkan siapa yang akan mengerjakan konten tersebut dan kapan konten tersebut harus selesai. Bagaimana caranya menetapkan tugas dan deadline? Kamu bisa coba beberapa tips berikut ini:
- Bagi tugas ke dalam beberapa bagian seperti penulisan, editing, desain grafis, dan distribusi.
- Tetapkan tanggal deadline untuk setiap bagian, pastikan ada buffer waktu untuk menghadapi kemungkinan penundaan.
- Gunakan alat manajemen proyek seperti Trello, Asana, atau Google Sheets untuk mengelola timeline proyek.
Jadwalkan Konten Secara Teratur
Jangan hanya membuat konten secara mendadak! Jadwalkan publikasi konten jauh-jauh hari untuk menjaga konsistensi dan menghindari kekacauan di menit-menit terakhir. Beberapa platform seperti Facebook, Instagram, dan WordPress memiliki fitur penjadwalan otomatis yang bisa memudahkan proses ini. Kamu mungkin juga butuh beberapa tips dalam menjadwalkan konten:
- Sesuaikan waktu publikasi dengan pola perilaku audiensmu. Misalnya, jika kamu menargetkan pekerja kantoran, waktu terbaik untuk mempublikasikan konten mungkin pada pagi hari atau waktu istirahat siang.
- Gunakan tools untuk jadwal konten seperti Hootsuite atau Buffer untuk mengatur posting di beberapa platform sekaligus.
Ukur Hasilnya
Tahap terakhir dalam cara membuat content plan adalah memantau hasil dari konten yang sudah dipublikasikan. Ini sangat penting untuk mengetahui apakah strategi kontenmu efektif atau perlu perbaikan. Untuk memantaunya, ada beberapa metrik yang perlu dipantau:
- Engagement: Seberapa banyak like, share, dan komentar yang didapatkan oleh kontenmu?
- Traffic: Berapa banyak kunjungan yang dihasilkan dari konten tersebut ke situsmu?
- Konversi: Berapa banyak audiens yang melakukan tindakan lebih lanjut, seperti mendaftar newsletter atau membeli produk?
Kamu bisa menggunakan Google Analytics, Instagram Insights, atau alat analitik lainnya untuk melacak performa kontenmu. Dengan begini, kamu memiliki data bagian mana kontenmu yang perlu ditingkatkan dan mana yang perlu dipertahankan.
Sesuaikan Rencana Konten Berdasarkan Analisis
Berdasarkan data yang kamu dapatkan dari hasil pengukuran, kamu mungkin perlu menyesuaikan content plan. Jika ada jenis konten yang berkinerja baik, buat lebih banyak konten serupa. Sebaliknya, jika ada yang tidak efektif, tinjau ulang dan buat penyesuaian.
Nah, kira-kira segitu saja untuk cara dan tips dalam membuat content plan. Kalau dilihat sih pembuatan content plan ini tidak terlalu ribet kan? Justru dengan adanya content plan maka semua konten kamu bisa lebih terarah, terukur, dan terpantau secara efektif. Punya tips lain soal content plan?
Discussion about this post