Nggak semua hook cocok untuk semua konten. Hook itu harus dipilih dengan seksama dan pikirkan baik-baik apakah cocok dengan audiens atau tidak. Untuk itu, di sini saya akan bahas beberapa jenis hook konten yang bisa kamu terapkan di berbagai platform sosial media.
Daftar Isi:
ToggleSebelum kita bahas jenis hook konten, kamu pasti pernah ngerasa frustasi kan karena views rendah? Atau, udah ngedit video sampai begadang, eh, pas di-upload malah cuma lewat doang di timeline orang? Nah, di sinilah pentingnya kamu tahu jenis hook konten yang tepat. Soalnya, tanpa hook konten yang menarik, konten kamu bakal tenggelam di lautan postingan lain. Percaya deh, jenis hook konten itu bukan cuma sekadar pembuka, tapi penentu hidup-matinya konten kamu di dunia maya.
Baca Artikel SelengkapnyaApa Itu Hook

Hook bukan istilah asing buat content creator. Nah, jenis hook konten itu sebenarnya adalah bagian awal dari konten yang tugasnya “mengait” perhatian audiens. Hook ini bisa berupa kalimat, visual, suara, atau bahkan gerakan yang langsung bikin orang berhenti scroll dan pengen tahu lebih lanjut. Intinya, hook itu kayak “pancingan” biar orang nggak skip konten kamu. Kenapa sih hook konten itu penting banget? Nih, saya kasih beberapa alasannya:
- Hook adalah penentu apakah audiens bakal lanjut nonton atau langsung skip konten kamu.
- Dengan hook yang tepat, kamu bisa membangun rasa penasaran dan emosi audiens sejak detik pertama.
- Hook yang kuat bikin konten kamu lebih mudah diingat dan dibagikan ke orang lain.
- Algoritma sosial media suka sama konten yang engagement-nya tinggi, dan hook adalah kunci buat dapetin itu.
- Tanpa hook, seberapa bagus pun isi konten kamu, kemungkinan besar bakal tenggelam di antara ribuan postingan lain.
Jadi, jangan anggap remeh hook, ya! Ini adalah senjata utama kamu buat survive di dunia sosial media yang super kompetitif.
Jenis Hook Konten
Sekarang, kita masuk ke bagian paling penting sebelum bikin hook, yaitu jenisnya. Saya tahu, kadang kamu suka bingung, “Hook kayak apa sih yang cocok buat YouTube Shorts? Atau buat Reels dan TikTok?” Tenang, saya bakal kasih kumpulan hook yang bisa kamu adaptasi sesuai gaya dan kebutuhan kamu. Mulai dari yang naratif, pertanyaan, fakta, visual, sampai yang emosional, semua bisa kamu mix and match biar konten kamu makin nempel di kepala audiens.
Sebelum kita bahas satu per satu, saya mau ingetin, hook konten itu nggak ada rumus saklek. Kamu bisa banget eksperimen, gabungin beberapa jenis hook dalam satu video, atau bahkan bikin versi kamu sendiri. Yang penting, hook-nya harus relevan sama audiens dan topik yang kamu angkat. Yuk, kita bedah satu per satu!
Hook Naratif

Kalau kamu suka storytelling, jenis hook konten naratif ini cocok banget buat kamu. Hook naratif adalah pembuka yang berbentuk cerita singkat, biasanya pengalaman pribadi atau kisah orang lain yang relate sama topik konten kamu. Kenapa hook naratif efektif? Karena manusia itu pada dasarnya suka cerita. Cerita bikin orang merasa terhubung, apalagi kalau ceritanya mirip sama pengalaman mereka. Tutorial pakai hook naratif:
- Mulai dengan kalimat “Dulu saya pernah…” atau “Waktu itu saya…”
- Ceritakan pengalaman yang relevan dengan topik konten kamu, misal: “Dulu saya pernah hampir nyerah bikin konten karena views-nya sepi banget…”
- Bikin ceritanya singkat, padat, dan langsung ke inti masalah.
- Tutup dengan kalimat yang bikin audiens penasaran, misal: “Tapi ternyata, ada satu trik yang akhirnya bikin konten saya viral…”
Dengan hook naratif, audiens bakal merasa, “Wah, ini gue banget!” dan mereka jadi pengen tahu kelanjutan ceritanya.
Hook Pertanyaan
Nah, jenis hook konten yang satu ini cocok buat kamu yang suka ngajak audiens mikir atau diskusi. Hook pertanyaan adalah pembuka yang langsung melempar pertanyaan ke audiens. Pertanyaan ini bisa yang serius, lucu, atau bahkan absurd, yang penting bikin orang pengen jawab atau mikir. Caranya?
- Mulai dengan “Pernah nggak sih kamu…” atau “Kamu pernah ngerasain…?”
- Pilih pertanyaan yang relate sama masalah audiens, misal: “Pernah nggak sih kamu upload video, tapi views-nya stuck di angka 100?”
- Bisa juga pakai pertanyaan yang memancing emosi, misal: “Kalau kamu dikasih 10 juta tapi harus hapus semua akun sosmed, mau nggak?”
- Setelah pertanyaan, kasih sedikit clue kalau jawabannya ada di konten kamu.
Hook pertanyaan ini ampuh banget buat ningkatin engagement, karena orang cenderung pengen jawab atau minimal mikir, “Iya juga ya…”
Hook Statistik atau Fakta Menarik

Buat kamu yang suka data atau pengen kontenmu keliatan “berisi”, jenis hook konten statistik atau fakta menarik bisa jadi pilihan. Hook ini biasanya berupa data, angka, atau fakta unik yang bikin orang kaget atau penasaran. Kamu bisa ikuti langkah-langkah ini:
- Mulai dengan “Tahukah kamu…” atau “Faktanya, …”
- Pilih data yang relevan dan mengejutkan, misal: “Tahukah kamu, 80% orang cuma nonton video di TikTok kurang dari 10 detik?”
- Bisa juga pakai fakta yang jarang diketahui, misal: “Faktanya, tidur cukup bisa ningkatin produktivitas sampai 30%.”
- Setelah fakta, langsung sambung ke topik utama konten kamu.
Hook ini bikin audiens mikir, “Wah, saya baru tahu!” dan akhirnya mereka stay buat tahu lebih lanjut.
Hook Kontroversial
Kalau kamu suka diskusi panas atau pengen kontenmu rame di kolom komentar, jenis hook konten kontroversial bisa dicoba. Hook ini berupa pernyataan yang “nabrak” opini umum atau memancing perdebatan. Tutorial pakai hook kontroversial:
- Mulai dengan “Menurut saya, …” atau “Jujur aja, …”
- Sampaikan opini yang beda dari kebanyakan orang, misal: “Menurut saya, followers banyak itu nggak penting buat jadi content creator sukses.”
- Jangan takut buat “nyolot”, tapi tetap sopan dan punya argumen yang jelas.
- Ajak audiens buat kasih pendapat mereka di kolom komentar.
Hook kontroversial ini sering bikin engagement naik, karena orang suka debat atau sekadar pengen kasih opini.
Hook Kutipan Terkenal

Kalau kamu pengen kontenmu keliatan lebih “berbobot”, jenis hook konten kutipan terkenal bisa jadi andalan. Hook ini berupa kutipan dari tokoh, ahli, atau selebriti yang relevan sama topik kamu. Kalau mau pakai jenis hook yang ini, bisa ikuti tutorial ini:
- Mulai dengan “Kata [nama tokoh], …” atau “Ada yang bilang, …”
- Pilih kutipan yang singkat, kuat, dan nyambung sama isi konten.
- Setelah kutipan, sambung dengan opini atau pengalaman pribadi kamu.
Hook kutipan ini bikin audiens merasa, “Wah, ternyata topik ini juga pernah dibahas sama orang terkenal.”
Hook “How-To” atau Panduan Cepat
Buat kamu yang suka bikin konten edukasi atau tutorial, jenis hook konten how-to ini wajib dicoba. Hook ini berupa janji solusi atau panduan cepat yang langsung to the point. Tutorial pakai hook how-to:
- Mulai dengan “Cara cepat…” atau “Tips ampuh…”
- Janjikan solusi yang spesifik, misal: “Cara cepat dapetin 1000 followers dalam seminggu.”
- Bisa juga pakai format “Langkah-langkahnya seperti ini…”
- Pastikan solusi yang kamu tawarkan beneran bisa dipraktikkan.
Hook how-to ini bikin audiens stay karena mereka pengen tahu caranya dan langsung praktek.
Hook Visual

Nah, ini dia jenis hook konten yang sering banget dipakai di video pendek kayak Shorts, Reels, atau TikTok. Hook visual adalah pembuka yang mengandalkan gambar, warna, gerakan, atau transisi unik yang langsung menarik mata. Tutorialnya:
- Mulai video dengan gerakan tiba-tiba, misal: kamera diputer, zoom in, atau transisi unik.
- Pakai warna baju atau background yang kontras biar langsung “nendang” di feed.
- Tampilkan ekspresi wajah yang dramatis, lucu, atau aneh.
- Bisa juga mulai dengan close-up ke objek yang nggak biasa, misal: makanan, gadget, atau barang random.
Hook visual ini cocok banget buat kamu yang pengen kontenmu langsung stand out di antara video lain.
Hook Emosional
Terakhir, ada jenis hook konten emosional. Hook ini mengandalkan kata-kata atau visual yang membangkitkan emosi audiens, entah itu sedih, bahagia, marah, atau terharu. Tutorial pakai hook emosional:
- Mulai dengan kalimat yang menyentuh hati, misal: “Pernah nggak sih kamu ngerasa sendirian di tengah keramaian?”
- Bisa juga pakai footage atau foto yang bikin baper, misal: anak kecil, hewan peliharaan, atau momen keluarga.
- Pilih musik latar yang mendukung suasana emosi yang kamu bangun.
Hook emosional ini bikin audiens merasa terhubung dan akhirnya stay lebih lama di konten kamu.
Nah, itu dia pembahasan soal jenis hook konten yang bisa kamu pakai di semua sosial media. Intinya, hook itu bukan cuma pemanis di awal, tapi penentu apakah konten kamu bakal viral atau cuma numpang lewat. Jangan ragu buat eksperimen, gabungin beberapa jenis hook, dan lihat mana yang paling cocok sama audiens kamu. Ingat, setiap platform punya karakteristik sendiri, jadi sesuaikan juga hook yang kamu pakai.
Buat kamu yang sering ngedit video atau bikin konten berat, jangan lupa juga soal perangkat. Percuma punya ide hook keren, tapi laptop-nya lemot atau sering nge-lag. Saya sendiri rekomendasiin ASUS Gaming V16, apalagi seri V3607 yang udah pakai Intel Core generasi terbaru dan NVIDIA GeForce RTX. Layarnya gede, refresh rate tinggi, dan performanya ngebut banget buat editing video, rendering, sampai multitasking. Dengan laptop sekencang ASUS Gaming V16, kamu bisa lebih fokus eksplorasi jenis hook konten tanpa khawatir soal performa. Jadi, siapin hook terbaikmu, upgrade perangkatmu, dan siap-siap kontenmu viral!
Jadi, mulai sekarang, jangan cuma mikirin isi konten, tapi pikirin juga hook-nya. Karena di dunia sosial media, yang pertama kali dinilai itu bukan isi, tapi cara kamu “mengundang” orang buat stay. Selamat berkarya, semoga konten kamu makin banyak yang nonton, like, dan share!













