5 Alasan Memilih ASUS Vivobook Pro 14 OLED (M3400)

Panel Layar ASUS OLED

Hal pertama yang menjadi pembeda signifikan antara ASUS Vivobook Pro 14 OLED (M3400) adalah penggunaan panel layar ASUS OLED. Sejauh ini hanya sedikit laptop yang dijual di kisaran harga 10 juta dipasarkan dengan layar OLED. Umumnya, laptop jenis layer OLED dibanderol di harga di atas Rp15 atau bahkan Rp20 jutaan.

Sebagai informasi, layar ASUS OLED pada laptop dipastikan akan mereproduksi warna dengan akurasi yang luar biasa untuk visual kelas profesional, menjadikannya sempurna untuk pekerjaan kreatif.

Dengan color gamut 100% DCI-P3, layar menyajikan tampilan warna yang sangat jelas. Sertifikasi dari PANTONE® juga didapatkan untuk akurasi warna tingkat profesional. Adapun sertifikat TÜV Rheinland memastikan emisi cahaya biru yang jauh lebih rendah dari layar laptop umumnya.

Dari sisi brightness, ASUS OLED juga menawarkan 1,6x lipat lebih banyak warna dibandingkan dengan panel layar LCD biasa. Pada layar LCD konvensional, seluruh detail dan warna umumnya menurun secara signifikan saat tingkat kecerahan warna diturunkan. Tetapi panel ASUS OLED sanggup mempertahankan color gamut yang luas. Artinya, ia juga mampu menghadirkan akurasi warna yang sangat baik di tingkat kecerahan layar berapapun.

Layar ASUS OLED juga memiliki sejumlah fitur untuk mencegah terjadinya burn-in. Perlindungan tersebut disediakan mulai dari hardware sampai ke software khusus yang disediakan. Semua diset secara default untuk aktif tanpa penggunanya perlu mengubah-ubah setting optimalisasi.

Area Layar Lebih Luas dengan Rasio 16:10

Kelebihan berikutnya, dibandingkan dengan laptop consumer mainstream lain yang umumnya beredar di pasaran Indonesia, ASUS Vivobook Pro 14 OLED (M3400) menggunakan rasio layer 16:10. Rasio layar ini berbeda dengan laptop biasa yang umumnya masih menggunakan panel 16:9.

Manfaatnya adalah, saat Anda bekerja dengan laptop dengan rasio layar lebih lebar, Anda akan memiliki potensi untuk meningkatkan produktivitas. Dibandingkan dengan rasio layar 16:9, rasio layar 16:10 menghadirkan ruang kerja lebih luas sehingga penggunanya dapat melihat lebih banyak konten di sana.

Sebagai contoh sederhana, kita lihat gambar di atas. Jika kita bekerja dengan Microsoft Excel, pada laptop layar 16:9 dengan resolusi FullHD 1920x1080p kita hanya bisa melihat spreadsheet hingga baris ke 37. Sementara itu, menggunakan laptop dengan layar rasio 16:10, kita masih bisa melihat data-data yang ada di baris ke-44 tanpa harus scroll ke bawah. Kesannya sepele, tapi ini sangat bermanfaat.

Demikian pula saat kita bekerja dengan software seperti Adobe Photoshop. Area layar yang lebih lapang membuat kita dengan leluasa menempatkan tools-tools yang dibutuhkan sambil melihat hasil foto yang sedang kita olah tanpa terhalangi.

Layar Resolusi 2.8K 90Hz

Tak hanya panel yang lebih luas, resolusi layar ASUS Vivobook Pro 14 OLED (M3400) ini juga punya resolusi tinggi. Kalau laptop lain berukuran 14 pada umumnya tersedia dengan layar resolusi FullHD, atau bahkan layar resolusi HD untuk laptop harga terjangkau, layar laptop ASUS yang satu ini sudah menggunakan panel resolusi 2.8K.

Resolusi setinggi ini membuat tampilan di layar menjadi lebih tajam dan nyaman dilihat. Apalagi saat pengguna sedang menyaksikan konten multimedia baik foto ataupun video. Dengan kata lain, tak hanya untuk bekerja, untuk hiburan pun, ASUS Vivobook Pro 14 OLED (M3400) ini menawarkan lebih dari yang lain.

Tak hanya resolusi tinggi, layar laptop ini juga menawarkan refresh rate yang cukup tinggi yakni 90Hz. Untuk sebuah laptop non gaming, apalagi dengan panel OLED, refresh rate 90Hz merupakan kecepatan yang cukup tinggi. Pasalnya, panel layar OLED masih banyak yang menggunakan refresh rate 60Hz. Bahkan laptop dengan layar IPS pun masih banyak yang menggunakan 60Hz.

Manfaatnya, saat Anda menyaksikan video atau film dengan genre action yang serba cepat, Anda akan dapat menikmati konten dengan detail yang lebih tajam. Kalaupun Anda bermain game di laptop ini misalnya, refresh rate yang lebih tinggi ini juga membuat laptop bisa menampilkan game dengan lebih mulus.

Bobot Ringan Hanya 1,4Kg

Berikutnya, sebagai sebuah laptop mainstream dengan CPU gaming-grade, ASUS Vivobook Pro 14 OLED (M3400) ini hadir dengan dimensi yang relatif ringkas dan bobot ringan. Dengan dimensi panjang 31,58 lebar 22,63 serta ketebalan 1.89 sampai 1,92 cm di titik tertebalnya, bobot laptop ini hanya 1,4Kg saja. Sebagai gambaran, laptop kelas mainstream di kisaran harga setara, umumnya memiliki bobot mulai dari 1,4 sampai 1,6 kilogram.

Meskipun ringan, ASUS menyediakan material pendingan yang padat di dalamnya. Dua buah heatpipe dan dua buah kipas pendinginan tersedia di dalam laptop untuk mendinginkan chipset CPU dan GPU yang terpasang untuk memperkuat laptop yang bersangkutan. Jangan salah. Laptop 14 inci mainstream biasa, umumnya hanya menggunakan solusi satu heatpipe dan satu kipas pendinginan.

Sistem pendingin yang disebut dengan IceCool Plus terbaru tersebut menggunakan dua kipas khusus berbahan Liquid Crystal Epoxy Polymer (SCP) sehingga dapat hadir dengan 86 bilah di setiap kipasnya. Sistem pendingin ASUS IceCool Plus tersebut mampu menghadirkan aliran udara 16% lebih baik serta memastikan Vivobook Pro 14 OLED (M3400) dapat selalu bekerja secara optimal.

Performa Tinggi dengan Prosesor H Series

Nah, inilah yang menjadi alasan pembeda utama laptop ASUS Vivobook Pro 14 OLED (M3400) dengan laptop lain di kelasnya. Apalagi kalau bukan penggunaan prosesor H series yang umumnya digunakan pada laptop-laptop gaming.

Sebagai informasi, ASUS Vivobook Pro 14 OLED (M3400) hadir dengan pilihan prosesor AMD Ryzen 5000 series yakni AMD Ryzen™ 5 5600H Mobile Processor (6 core 12 thread dengan cache sebesar 19MB dan kecepatan hingga 4,2GHz) atau AMD Ryzen™ 7 5800H Mobile Processor (8 core 16 thread dengan 20MB cache dan kecepatan hingga 4.4GHz.

Prosesor ini merupakan prosesor gaming-grade yang dirancang menggunakan arsitektur Zen3 melalui pemrosesan 7nm, sehingga memungkinkan Vivobook Pro 14 OLED (M3400) tidak hanya memiliki performa komputasi yang sangat andal tetapi juga dapat hadir dengan daya tahan baterai yang panjang.

Sebagai gambaran, prosesor AMD Ryzen 5000 H series menawarkan performa multi-thread sekitar 19 persen lebih tinggi dibandingkan dengan prosesor AMD Ryzen 5000 U series sekelas. Bahkan jika dibandingkan dengan Intel Core generasi ke-11 G series untuk ultra-thin mobile, performa multi core-nya bahkan hampir dua kali lipat pada aplikasi multi tasking terbaru. Luar biasa bukan?