Kalau mau konten kamu FYP, kamu nggak cukup dengan konten yang bagus aja lho. Selain pemilihan topik, sekarang ada yang namanya konten storytelling. Apa itu konten storytelling? Dan, gimana cara membuat konten storytelling? Emangnya konten storytelling ini ampuh buat video lebih viral? Nah, semua itu akan dibahas dalam artikel berikut ini, ya.
Daftar Isi:
ToggleSebenarnya, cara membuat konten storytelling yang efektif itu bukan asal bercerita, tapi juga soal membangun koneksi, bikin audiens merasa “aku banget”, dan akhirnya mereka mau engage sama kontenmu.
Tapi, bikin cerita yang relatable itu nggak gampang, ya, dan kenapa sih kamu harus tahu cara membuat konten storytelling? Jawabannya simpel: karena di era digital sekarang, audiens sudah kebanjiran informasi dan konten setiap hari. Kalau kamu nggak bisa bikin konten yang beda, yang punya cerita, yang bisa bikin audiens merasa terhubung, ya siap-siap aja kontenmu tenggelam.
Cara membuat konten storytelling yang relatable itu penting banget supaya kamu bisa membangun personal branding, meningkatkan engagement, bahkan mendorong audiens buat ambil aksi. Jadi, yuk kita bahas bareng-bareng gimana caranya!
Baca Artikel SelengkapnyaManfaat Menulis Konten Storytelling

Sebelum kita masuk ke cara membuat konten storytelling, saya mau ajak kamu paham dulu kenapa storytelling itu powerful banget buat content creator. Dengan menguasai cara membuat konten storytelling, kamu bisa mengubah konten biasa jadi sesuatu yang memorable, mudah diingat, dan pastinya lebih disukai audiens. Storytelling itu bukan cuma soal cerita, tapi juga soal membangun emosi, kepercayaan, dan loyalitas.
Kenapa storytelling konten itu penting? Ini dia beberapa alasannya:
- Storytelling bikin kontenmu lebih mudah diingat karena otak manusia memang lebih suka cerita daripada data mentah.
- Cerita yang relate bisa membangun koneksi emosional, bikin audiens merasa dekat sama kamu.
- Konten storytelling cenderung lebih banyak di-share karena audiens merasa ceritanya “gue banget”.
- Storytelling bisa mengedukasi tanpa terasa menggurui, jadi pesanmu lebih gampang diterima.
- Cerita yang kuat bisa mendorong audiens buat ambil aksi, entah itu follow, like, share, atau bahkan beli produkmu.
- Dengan storytelling, kamu bisa membangun personal branding yang otentik dan beda dari kreator lain.
- Storytelling membantu kamu menonjol di tengah lautan konten yang serba cepat dan instan.
Cara Membuat Konten Storytelling
Oke, sekarang kita masuk ke bagian inti tentang bagaimana sih cara membuat konten storytelling yang relatable dan efektif? Saya tahu, banyak dari kamu yang mungkin mikir, “Aduh, aku nggak jago nulis cerita, gimana dong?” Tenang, kamu nggak perlu jadi penulis novel buat bisa bikin storytelling yang nyambung ke audiens. Yang penting, kamu tahu tips dan langkah-langkah dasarnya.
Cara membuat konten storytelling itu sebenarnya bisa dipelajari dan dilatih. Kuncinya adalah memahami audiens, menemukan cerita yang relate, dan menyusunnya dengan struktur yang jelas. Saya bakal share beberapa tips dan framework yang bisa kamu pakai supaya prosesnya lebih gampang dan hasilnya maksimal.
Temukan Ide Cerita yang Relate

Salah satu kunci utama cara membuat konten storytelling yang relatable adalah menemukan ide cerita yang benar-benar nyambung sama audiensmu. Jangan asal cerita, tapi cari topik yang memang sering dialami atau dirasakan oleh target audiensmu. Bisa dari pengalaman pribadi, cerita orang lain, atau masalah umum yang sering muncul di komunitasmu. Nah, kamu bisa memulainya dengan:
- Amati masalah atau tantangan yang sering dihadapi audiens.
- Catat momen-momen kecil yang terjadi di kehidupan sehari-hari.
- Ambil inspirasi dari DM, komentar, atau obrolan dengan followers.
- Gunakan data, riset, atau tren yang lagi ramai dibahas.
Bangun Emosi dalam Cerita
Cara membuat konten storytelling yang efektif itu harus bisa membangun emosi. Cerita yang bagus bukan cuma informatif, tapi juga menyentuh perasaan audiens. Pilih satu emosi utama yang mau kamu bangun, misalnya haru, semangat, lucu, atau inspiratif, lalu susun cerita berdasarkan emosi itu, misalnya:
- Ceritakan proses perjuangan, kegagalan, atau keberhasilan.
- Sisipkan momen-momen yang bikin audiens tertawa atau terharu.
- Gunakan bahasa yang personal dan dekat dengan audiens.
Gunakan Struktur Cerita yang Jelas

Struktur cerita itu penting supaya audiens nggak bingung dan bisa mengikuti alur cerita dengan nyaman. Biasanya, storytelling yang efektif punya alur: pembuka (hook), konflik, solusi, dan penutup (call to action). Begini:
- Mulai dengan hook yang menarik perhatian.
- Ceritakan konflik atau masalah yang dihadapi.
- Tunjukkan solusi atau perubahan yang terjadi.
- Tutup dengan insight, pesan, atau ajakan.
Sisipkan Nilai atau Pesan
Setiap cerita yang kamu sampaikan sebaiknya punya makna atau pesan yang bisa diambil audiens. Entah itu motivasi, insight, atau ajakan untuk berubah. Ini yang bikin kontenmu nggak cuma menghibur, tapi juga bermanfaat.
- Sampaikan pelajaran yang kamu dapat dari pengalaman.
- Berikan tips atau solusi yang bisa diterapkan audiens.
- Ajak audiens untuk refleksi atau ambil aksi.
Jadilah Diri Sendiri

Cara membuat konten storytelling yang relatable itu nggak harus dibuat-buat. Justru, semakin kamu jadi diri sendiri, semakin audiens merasa dekat dan percaya sama kamu karena sekarang orang nggak suka ditipu alias lebih suka yang natural. Gunakan gaya bahasa yang sesuai dengan kepribadianmu, entah itu santai, serius, atau kocak.
- Pakai bahasa sehari-hari yang biasa kamu gunakan.
- Jangan takut menunjukkan sisi vulnerable atau kegagalan.
- Tunjukkan keunikan dan keotentikan dirimu sebagai kreator.
Gunakan Media yang Tepat
Storytelling nggak harus selalu dalam bentuk tulisan. Kamu bisa pakai video, carousel Instagram, podcast, atau bahkan live session. Pilih media yang paling nyaman buat kamu dan sesuai dengan karakter audiensmu.
- Video pendek untuk cerita dramatis atau inspiratif.
- Carousel Instagram untuk cerita bertahap atau edukatif.
- Podcast untuk cerita yang lebih mendalam dan personal.
- Live session untuk storytelling spontan dan interaktif.
Konsisten dan Latihan

Skill storytelling itu nggak datang dalam semalam. Kamu perlu latihan dan konsisten bikin konten supaya makin jago. Semakin sering kamu bercerita, semakin mudah juga menemukan gaya dan struktur yang paling cocok buatmu.
- Buat story bank untuk menyimpan ide-ide cerita.
- Coba berbagai format dan teknik storytelling.
- Evaluasi konten yang paling banyak dapat engagement.
Jadi, cara membuat konten storytelling yang relatable dengan audiens itu sebenarnya nggak serumit yang kamu bayangkan. Kuncinya adalah peka sama sekitar, berani jujur, dan konsisten latihan. Dengan menguasai cara membuat konten storytelling, kamu bisa membangun koneksi yang lebih kuat dengan audiens, meningkatkan engagement, dan bahkan memperkuat personal branding.
Jangan lupa, gunakan laptop terbaik yang mendukung proses kreatifmu, seperti laptop ASUS Vivobook 14 (M1407) Copilot+ PC yang punya performa kencang, layar lega, dan fitur AI canggih buat editing konten storytelling kamu. Laptop ini juga ringan, jadi gampang dibawa ke mana-mana saat kamu butuh inspirasi di luar rumah. Dengan tools yang tepat dan mindset yang terbuka, saya yakin kamu bisa jadi content creator yang nggak cuma eksis, tapi juga punya impact lewat cerita-cerita yang kamu bagikan.
Yuk, mulai sekarang, latih terus cara membuat konten storytelling yang relate dan jadikan setiap kontenmu punya cerita yang layak untuk diingat!












