LinkedIn mungkin disebut sebagai salah satu aplikasi yang ‘serius’ karena hampir semua pekerja dan para profesional berkumpul di aplikasi ini. Namun, hanya sekedar menampilkan pekerjaan dan profesi saja tidak cukup, kamu bisa menaikkan enggament melalui beberapa cara menulis post LinkedIn. Kenapa sih harus ada cara menulis post LinkedIn? Nah, itu akan saya bahas dengan detail di sini.
Daftar Isi:
ToggleNamun, yang perlu kamu ketahui adalah cara menulis post LinkedIn itu akan membantu kamu untuk lebih dilirik oleh para profesional lain sehingga kamu bisa berkesempatan untuk mendapatkan kesempatan pekerjaan yang lebih baik.
Misalnya, kamu seorang content creator profesional dan menggunakan beberapa tips atau cara menulis post LinkedIn. Kemudian, ada brand yang tertarik dengan post yang kamu buat di LinkedIn, dengan begitu brand kemungkinan akan mengajak kamu untuk bekerjasama. Nambah cuan banget kan? Nah, untuk itulah kamu perlu tahu cara menulis post LinkedIn yang menarik berikut ini.
Baca Artikel SelengkapnyaAlasan Content Creator harus Eksis dan Menulis Post di LinkedIn

Sebagai seorang content creator, kamu mungkin sudah terbiasa menggunakan media sosial seperti Instagram, TikTok, atau YouTube untuk membangun personal branding dan mempromosikan konten. Namun, ada satu platform yang sering dilupakan oleh banyak content creator, yaitu LinkedIn.
Padahal, LinkedIn bukan hanya tempat untuk mencari pekerjaan atau membangun koneksi profesional, tetapi juga platform yang sangat potensial untuk membangun kredibilitas dan memperluas jaringan sebagai content creator. Berikut adalah alasan mengapa kamu, sebagai content creator, harus eksis dan mulai menulis di LinkedIn:
1. Membangun Personal Branding di Lingkungan Profesional
LinkedIn adalah platform yang fokus pada profesionalisme, dan keberadaan kamu di sini memberikan kesan serius terhadap apa yang kamu kerjakan. Menulis di LinkedIn memberikan peluang untuk menunjukkan keahlian, pengalaman, dan wawasan yang kamu miliki kepada audiens yang relevan.
Dengan membuat konten berkualitas seperti tips, insight industri, atau bahkan cerita di balik layar proyek yang kamu kerjakan, kamu bisa membangun citra sebagai seorang ahli di bidangmu. Personal branding yang kuat di LinkedIn juga dapat membuka peluang kolaborasi dengan klien atau perusahaan besar yang mungkin tidak kamu temukan di platform lain.
2. Meningkatkan Kredibilitas Melalui Konten yang Informatif
Sebagai content creator, kredibilitas adalah aset berharga. LinkedIn memberikan platform untuk menunjukkan keahlianmu melalui tulisan yang informatif dan relevan. Misalnya, kamu bisa menulis artikel tentang strategi pemasaran digital, analisis tren konten, atau membagikan hasil riset kecil yang relevan dengan audiensmu.
Konten yang edukatif dan bermanfaat ini tidak hanya menunjukkan bahwa kamu paham dengan bidangmu, tetapi juga membuat orang percaya pada kemampuanmu. Hal ini sangat penting jika kamu ingin menjual jasa atau produkmu di masa depan.
3. Mendapatkan Ide dan Inspirasi Baru
LinkedIn bukan hanya tempat untuk membagikan konten, tetapi juga sumber inspirasi yang variatif. Dengan follow akun LinkedIn para profesional di bidang yang sama, membaca artikel mereka, atau berpartisipasi dalam diskusi, kamu bisa mendapatkan wawasan baru yang membantu mengembangkan ide-ide kreatif untuk kontenmu.
4. Membuka Kesempatan Kolaborasi yang Lebih Luas
LinkedIn memberikan peluang besar untuk kolaborasi dengan merek, agensi, atau individu yang sejalan dengan visi dan bidangmu. Dengan menunjukkan portofolio atau karya melalui tulisan, kamu bisa menarik perhatian mitra potensial yang ingin bekerja sama denganmu.
Bayangkan jika salah satu artikelmu di LinkedIn menarik perhatian sebuah agensi kreatif besar. Peluang ini tidak hanya memperluas cakupan audiensmu tetapi juga meningkatkan reputasi profesionalmu sebagai content creator.
Cara Menulis Post LinkedIn Menarik untuk Content Creator
Sudah dijelaskan bahwa LinkedIn bisa menjadi salah satu sarana terbaik dalam membangun branding bagi seorang content creator. Namun, tidak semua orang tahu cara menulis post LinkedIn yang efektif dan menarik perhatian audiens. Jika kamu sedang mencari cara menulis post LinkedIn yang bisa memberikan dampak besar, artikel ini akan membantu kamu memahami langkah-langkah pentingnya.
1. Pahami Tujuan Post yang Kamu Tulis

Cara menulis post LinkedIn yang pertama adalah, kamu harus paham dulu mau menulis post tentang apa. Setiap post di LinkedIn harus memiliki tujuan yang jelas. Sebelum mulai menulis, tanyakan pada dirimu sendiri:
- Apakah kamu ingin berbagi wawasan atau tips?
- Apakah kamu ingin menceritakan pengalaman pribadi yang menginspirasi?
- Apakah kamu ingin mempromosikan karya atau portofolio?
Dengan memahami tujuanmu, kamu bisa menentukan nada, gaya bahasa, dan struktur konten yang sesuai.
2. Buat Pembuka yang Menarik
Bagian pembuka adalah kunci untuk menarik perhatian audiens. Di LinkedIn, hanya beberapa baris pertama post yang terlihat sebelum pengguna harus mengklik “Lihat lebih banyak”. Karena itu, buatlah pembuka yang memancing rasa penasaran atau relevan dengan audiensmu. Contoh cara menulis post LinkedIn dengan pembuka yang menarik:
- “Pernah merasa stuck saat membuat konten? Saya juga, sampai saya menemukan strategi ini…”
- “Sebagai content creator, salah satu tantangan terbesar saya adalah membangun koneksi di dunia profesional. Tapi, ini solusinya…”
Pembuka semacam ini membuat audiens ingin tahu lebih banyak dan melanjutkan membaca.
3. Gunakan Struktur yang Jelas

Post LinkedIn yang menarik memiliki struktur yang rapi dan mudah dibaca. Hindari paragraf panjang yang melelahkan mata. Sebagai gantinya, kamu bisa coba cara menulis post LinkedIn dengan menggunakan:
- Paragraf pendek: Setiap paragraf sebaiknya terdiri dari 2-3 kalimat saja.
- Bullet poin atau daftar: Untuk menjelaskan ide utama secara ringkas.
- Judul kecil atau pemisah visual: Jika post-mu cukup panjang, gunakan kalimat yang menonjol untuk membagi konten menjadi bagian-bagian kecil.
4. Tulis dengan Gaya Personal tetapi Profesional
Sebagai content creator, kamu harus menyesuaikan nada tulisanmu agar tetap terasa personal namun tetap relevan dengan audiens profesional di LinkedIn. Gunakan gaya bahasa yang mudah dipahami dan hindari istilah yang terlalu teknis jika audiensmu beragam. Misalnya, saat membagikan tips, gunakan pengalaman pribadi untuk membuatnya lebih relatable:
- “Dalam proyek terbaru saya, saya mencoba pendekatan baru untuk storytelling. Hasilnya, engagement naik 30%. Berikut langkah-langkah yang saya lakukan…”
5. Fokus pada Nilai yang Kamu Berikan

Cara menulis post LinkedIn yang menarik lainnya adalah dengan memberikan nilai nyata kepada pembaca. Jangan hanya mempromosikan diri, tetapi pikirkan apa yang bisa mereka pelajari dari post-mu. Contoh nilai yang bisa kamu berikan:
- Tips atau trik yang bisa langsung diterapkan.
- Studi kasus dari pengalamanmu.
- Insight tentang tren atau perkembangan di bidang tertentu.
6. Gunakan Visual atau Media Pendukung
Cara menulis post LinkedIn juga kamu bisa melengkapi postingan tersebut dengan visual memiliki peluang lebih besar untuk menarik perhatian. Kamu bisa menambahkan:
- Gambar yang relevan dengan isi post.
- Infografis untuk menjelaskan data atau proses.
- Video pendek untuk menyampaikan pesan lebih interaktif.
Sebagai content creator, ini adalah kesempatan untuk menunjukkan kreativitasmu dalam menyampaikan pesan.
7. Akhiri dengan Call to Action (CTA)

CTA sangat penting untuk mendorong interaksi pada post-mu. Akhiri post dengan mengajak audiens untuk berkomentar, berbagi pendapat, atau bahkan berdiskusi.
Contoh CTA:
- “Bagaimana menurutmu? Apakah strategi ini relevan untuk bidangmu?”
- “Apa pengalamanmu dalam menghadapi tantangan ini? Ayo diskusi di kolom komentar!”
8. Optimalkan Penggunaan Keyword
Sama seperti platform lainnya, LinkedIn juga mendukung pencarian berdasarkan kata kunci. Pastikan kamu menggunakan kata kunci seperti “cara menulis post LinkedIn” di beberapa bagian tulisanmu untuk meningkatkan visibilitas. Namun, gunakan secara alami agar tidak terkesan dipaksakan sehingga postingan LinkedIn kamu tetap natural dan personal.
9. Posting di Waktu yang Tepat

Waktu posting juga berpengaruh pada performa kontenmu. Studi menunjukkan bahwa LinkedIn memiliki aktivitas tertinggi pada hari kerja, terutama di pagi hari atau saat jam makan siang. Jadwalkan post-mu pada waktu-waktu tersebut untuk menjangkau lebih banyak audiens sehingga cara menulis post LinkedIn ini bisa lebih maksimal.
10. Interaksi Setelah Posting
Satu hal yang perlu kamu tahu selain cara menulis post LinkedIn, yaitu interaksi. Setelah post-mu tayang, pastikan kamu merespons komentar atau pesan dari audiens. Ini menunjukkan bahwa kamu peduli dengan mereka dan membangun hubungan yang lebih baik. Selain itu, interaksi ini juga dapat meningkatkan jangkauan post-mu karena algoritma LinkedIn cenderung memprioritaskan konten dengan banyak interaksi.
Jadi, jangan ragu untuk coba cara menulis post LinkedIn yang sudah saya bagikan ini, ya. Pasalnya, kamu bisa mendapatkan jangkauan yang lebih luas termasuk kesempatan besar untuk dilirik brand. Tapi, kalau punya tips dan cara menulis post LinkedIn lainnya, silakan tulis di kolom komentar, ya.
Discussion about this post