Sepanjang tahun lalu, lini masa media sosial di genggaman tangan hingga dinding gemerlap Time Square, New York semakin kompak memamerkan karya seni berbasis blockchain bernama NFT.
Sepanjang tahun lalu, lini masa media sosial di genggaman tangan hingga dinding gemerlap Time Square, New York semakin kompak memamerkan karya seni berbasis blockchain bernama NFT. Sepanjang tahun 2021, topik mengenai aset digital ini ramai menjadi perbincangan di internet. Tidak ada yang menyangka bahwa koleksi avatar profil persegi bergambar piksel mampu terjual sampai miliaran rupiah. Sebuah cuitan twitter pertama pendirinya, terjual di harga Rp 42 Miliar pada saat itu. Sedangkan di Indonesia sendiri, foto selfie iseng seorang anak muda selama 5 tahun terakhir menjadikannya miliarder dadakakan. Fenomena ini terlihat cukup menjanjikan untuk menjadi peluang ekonomi baru bagi sebagian orang.
Daftar Isi:
ToggleMelihat sejarah ke belakang, lahirnya NFT bermula dari konsep “colored coins” yang diterbitkan di blockchain Bitcoin pada 2012 lalu. Colored coins merupakan konsep yang memungkinkan aset fisik di dunia nyata dapat diwakilkan oleh aset digital terdesentralisasi yang ada di blockchain Bitcoin. Non-fungible Token atau NFT adalah representasi aset digital yang bersifat unik, eksklusif, tidak dapat diganti, digandakan, dan dipalsukan. Bentuk NFT dapat berupa karya seni digital, nama domain, item dalam game, hingga tanah virtual di dalam metaverse. NFT memungkinkan untuk aset digital tersebut dapat ‘hidup’ di dalam jaringan blockchain. Di dalam jaringan blockchain itulah akan tercatat semua transaksi yang terjadi untuk sebuah token non-fungible. Untuk membuat file (sebagai contoh : gambar) menjadi sebuah NFT, perlu melalui proses minting. Proses ini mengubah gambar biasa menjadi crypto assets di dalam blockchain, sehingga gambar tersebut mempunyai underlying value berupa smart contract. ‘Kontrak pintar’ ini dianggap menjadikan sebuah gambar biasa menjadi eksklusif dan memiliki nilai jual.
LET THE SHOW BEGIN!
Awal tahun 2021 pertumbuhan NFT bergerak positif, diwarnai oleh kucing terbang dengan pelangi dari gambar animasi Nyan Cat yang terjual seharga $600,000. Diikuti oleh cuitan pertama Jack Dorsey’s yang dibeli oleh pengusaha kripto asal Malaysia, Sina Estavi seharga $2,9M atau sekitar Rp 42 miliar pada saat itu. Dan yang menjadi salah satu NFT termahal karya seniman Beeple, berjudul “Everydays : The First 5000 Days” yang terjual di rumah lelang Christie’s seharga $69,346,250.
Masyarakat luas sedikit demi sedikit mulai ikut serta menikmati kolam ini. Dari kalangan publik figur internasional seperti Garry Vee, Justin Bieber, Snoop Dogg, Steve Aoki, hingga Neymar Jr. rela membeli NFT dengan harga yang tidak murah. NFT mahal yang dibeli diantaranya Snoop Dogg yang membeli Right Click and Save As guy seharga $7,088,229 ; Garry Vee membeli Cryptopunk #2140 seharga $3,953,216 ; dan Justin Bieber membeli BAYC #3001 senilai $1,301,550.
Selain mengoleksi karya NFT mahal, beberapa publik figur seperti Garry Vee, Snoop Dogg, Eminem, Shawn Mendes, hingga Bella Hadid masing-masing merilis koleksi NFT-nya sendiri. Bagi seniman atau kreator, konsep NFT merupakan titik terang dengan sistem royalti yang ada di dalamnya, dan tentunya smart contract yang menjaga autentisitas karya kreator/seniman. Selain itu, NFT yang dirilis tidak hanya sebagai koleksi namun memiliki manfaat atau utility yang beragam. VeeFriends NFT yang dirillis oleh Garry Vee misalnya, pemilik NFT ini akan mendapat keuntungan salah satunya berupa “Mentor Meeting Mongoose” yaitu tiga kali sesi mentoring selama dua jam di New York City yang dapat diklaim setahun sekali oleh pemilik NFT. Adanya utilitas yang disertakan dalam suatu proyek NFT memberikan nilai tambah bagi pemiliknya diluar nilai investasi.
Ekosistem NFT terus berkembang pesat seiring berjalannya waktu dan mulai lahir lebih banyak proyek NFT baru dengan berbagai jaringan blockchain. Marketplace NFT terbesar OpenSea, mengalami peningkatan jumlah transaksi yang signifikan berdasarkan data Dappradar.
Menurut data Yearly NFT Market Report 2021 yang dirilis oleh Nonfungible.com, total volume perdagangan NFT sepanjang tahun 2021 mencapai $17,694,851,721 meniningkat 21,350% dari tahun sebelumnya. Meningkatnya trend positif NFT beriringan dengan melambungnya harga cryptocurrency di tahun yang sama. Bitcoin sebagai market leader, mencapai puncak harga tertingginya di bulan November 2021. Berdasarkan data CoinMarketCap, Bitcoin (BTC) mencapai all-time high di harga $68,789.63. Selain itu, harga token Ethereum (ETH) sebagai jaringan pembagun NFT terpopuler juga mencapai harga tertingginya sebesar $4,891.70 di bulan yang sama.
THE PARTY IS OVER?
Tahun 2021 terlihat cukup menjanjikan bagi industri NFT. Namun seperti yang terlihat, sepertinya tahun ini bukan masa yang bersahabat. Tepat dii awal tahun 2022, volume perdagangan NFT sempat mencapai puncak tertingginya. Sebelum akhirnya menurun dan terus melemah sampai penghujung tahun dengan koreksi yang cukup dalam. Menurut data dari Dune Analytics, volume perdagangan NFT di akhir tahun ini melemah sampai 97% dari puncak tertingginya di bulan Januari.
Sejak pertengahan tahun ini, industri NFT seperti kehilangan taringnya. Bukan hanya NFT, secara keseluruhan industri kripto terasa sangat lesu. Melemahnya industri NFT saat ini berdampak pada harga NFT yang sebelumnya dibeli dengan harga fantastis, anjlok bikin meringis. NFT cuitan pertama pendiri twitter yang dibeli tahun lalu seharga $2,9 juta, kini tawaran tertinggi di OpenSea hanya sekitar $83,000. Tawaran ini setidaknya lebih tinggi dari saat NFT ini berusaha dijual kembali pada April 2022 lalu, yang sempat hanya ditawar dengan harga 4 juta-an rupiah. Justin Bieber merasakan hal yang sama dengan NFT Bored Ape Yacht Club #3001 miliknya. Justin Bieber membeli BAYC #3001 senilai $1,3 juta pada Januari lalu, dan terjual dengan harga rugi yaitu sekitar $69,000 saja. Kejatuhan harga kripto termasuk NFT ini disebut-sebut mengarah kepada crypto winter. Krisis ekonomi, peningkatan inflasi, dan perubahan suku bunga, cukup menekan industri aset kripto dan menyebabkan menurunnya permintaan pasar.
Namun, apakah akhir tahun ini berarti akhir dari perjalanan NFT? Well, let’s see…
Discussion about this post