Untuk bisa berdagang, zaman digital seperti sekarang tidak membutuhkan atau tidak perlu punya produk fisik lewat prgram affiliate atau reseller. Apa perbedaan affiliate dan reseller? Sebelum kita ke pembahasan perbedaan affiliate dan reseller, kita kenali dulu konsep dari affiliate dan reseller terlibuh dahulu, ya agar kamu lebih mudah mendapatkan cuan dari dua program ini.
Baik affiliate dan reseller, keduanya sama-sama menawarkan produk yang mau dijual tanpa perlu memiliki barang secara fisik. Perbedaan affiliate dan reseller jelas ada pada sistem dan cara kerjanya. Affiliate ini, kamu diminta untuk membagikan link penjualan produk, secara khusus dibuat untuk affiliate, kepada audiens. Setiap kali audiens membeli produk dari link tersebut maka affiliate berhak mendapatkan komisi dari setiap pembelian tersebut.
Sedangkan yang menjadi perbedaan affiliate dan reseller adalah, cara kerja reseller ini tidak perlu membagikan link khusus. Para reseller hanya perlu mempromosikan produk lewat cara apapun, mau jualan online, jualan di WA, atau yang lainnya. Kemudian setiap ada pembelian produk, reseller akan menghubungi pihak produsen untuk membeli barang tersebut dan kemudian dijual lagi ke pelanggan.
Jadi, pada intinya reseller ini menjual kembali barang milik produsen. Pihak reseller ini tetap bertanggungjawab atas pengiriman barang. Sudah jelas kan perbedaan affiliate dan reseller? Nah, tapi perbedaan affiliate dan reseller tidak hanya sebatas itu saja, masih ada perbedaan lainnya yang akan saya bahas di bawah ini.
Baca Artikel Selengkapnya
Apa Itu Affiliate?
Oke tadi hanya sebagai fyi sedikit soal perbedaan affiliate dan reseller, namun sebelum kita terjun ke pembahasan lebih lengkap, kita ketahui dulu apa itu affiliate. Jadi, affiliate ini adalah seseorang, kelompok, atau perusahaan tertentu yang menjadi perantara untuk mempromosikan produk miliki pihak ketiga. Nah, para pelaku affiliate ini bisa mendapatkan komisi dari setiap penjualan melalui link khusus affiliate.
Namun, perlu kamu tahu bahwa pelaku affiliate tidak memiliki kontrol penuh atas produk yang ia promosikan. Tetapi, ia juga tidak bertanggung jawab atas pelanggan dan pengiriman barang. Apa saja ciri-ciri affiliate?
- Mendapatkan komisi berdasarkan konversi atau pembelian dari link afiliasi.
- Tidak memiliki produk atau jasa sendiri, hanya mempromosikan milik orang lain.
- Tidak memerlukan modal besar untuk memulainya, biasanya hanya membutuhkan strategi marketing yang jitu.
Apa Itu Reseller?
Sama-sama berjualan tanpa ada barangnya, tetapi reseller memiliki konsep yang berbeda dengan affiliate. Reseller ini adalah seseorang atau beberapa orang yang membeli produk dari produsen untuk dijual lagi ke pelanggan dengan harga yang ditentukan sendiri oleh mereka sendiri. Apa ciri-ciri seseorang yang disebut sebagai reseller?
- Membeli produk atau jasa dengan harga grosir untuk dijual kembali.
- Memberikan layanan langsung ke pelanggan, termasuk dukungan pelanggan.
- Dapat menentukan harga jual sendiri, sehingga mungkin saja menjadi reseller bisa mendapatkan keuntungan yang lebih tinggi.
7 Perbedaan Affiliate dan Reseller
Oke, tadi sudah saya jelaskan sekilas mengenai perbedaan affiliate dan reseller secara garis besar. Tapi, bagaimana dengan perbedaan affiliate dan reseller lainnya? Mana yang lebih menguntungkan? Mana yang lebih bisa banyak mendapatkan uang? Kamu bakal tahu sendiri setelah membaca beberapa perbedaan affiliate dan reseller berikut ini.
Kepemilikan Produk
Perbedaan pertama antara affiliate dan reseller adalah kepemilikan produk. Seperti yang dijelaskan pada paragraf sebelumnya bahwa affiliate ini tidak perlu memiliki produk, berbeda dengan reseller yang bertangung jawab atas pengiriman produk.
- Affiliate: Pelaku affiliate ini hanya mempromosikan produk milik perusahaan lain tanpa memiliki hak atau kontrol atas produk yang mereka promosikan.
- Reseller: Sedangkan para reseller ini sistemnya membeli produk dalam jumlah tertentu untuk kemudian dijual kembali kepada pelanggan. Biasanya para reseller ini bisa menampilkan atau menggunakan branding sendiri atas barang yang dijual.
Modal Awal
Bagaimana dengan modal? Mungkin ini adalah pertanyaan yang paling sering ditanyakan karena untuk melakukan promosi produk pasti membutuhkan modal. Lalu, berapa modal yang diperlukan untuk menjadi reseller dan affiliate?
- Affiliate: Tidak memerlukan modal awal; cukup bergabung dengan program afiliasi dan memulai promosi. Namun modal yang paling penting dari affiliate ini adalah internet.
- Reseller: Berbeda dengan reseller di mana mereka pasti membutuhkan modal untuk membeli produk sebelum akhirnya dijual ke pelanggan. Nah, jumlah modalnya ini bervariasi sesuai dengan barang yang mereka jual, ya.
Penentuan Harga
Ini juga menjadi perbedaan yang cukup mencolok di mana affiliate dan reseller memiliki sistem penentuan harga yang berbeda. Sudah jelas bahwa reseller bisa menentukan harga sesuka hati, ya. Begini penjelasannya:
- Affiliate: Affiliate jelas tidak dapat menentukan harga barang karena pendapatan para affiliate ini berasal dari komisi yang telah ditetapkan oleh program afiliasi sehingga ia tidak memiliki kewenangan atas harga apapun, baik harga jual maupun persenan komisinya.
- Reseller: Untuk reseller ini bebas menentukan harga sesuai keinginan mereka karena mereka memiliki kontrol penuh terhadap barang yang merek ajual. Bahkan mereka bisa menggunakan branding sendiri ke dalam produknya.
Hubungan dengan Pelanggan
Nah, hubungan affiliate dan reseller dengan pelanggan pun agak berbeda karena sistem penjualannya yang berbeda. Apa yang membuat keduanya berbeda?
- Affiliate: Pelaku affiliate tidak berinteraksi langsung dengan pelanggan; affiliate hanya mengarahkan calon pembeli ke link utama dari produk yang dijual.
- Reseller: Sedangkan reseller ini bakal selalu berinteraksi langsung dengan pelanggan, menangani pertanyaan, komplain, dan memberikan layanan purna jual.
Kontrol Branding
Perbedaan lainnya adalah soal branding. Affiliate dan reseller ternyata punya kontrol branding yang berbeda, hal ini disebkan karena:
- Affiliate: Affiliate tidak dapat membranding produk yang dipromosikan, karena hanya bertindak sebagai pihak ketiga.
- Reseller: Reseller bebas untuk mem-branding produk sebagai milik sendiri, terutama pada model white-label, sehingga reseller ini biasanya bisa tampil sebagai bisnis independen.
Komitmen Waktu dan Tanggung Jawab
Sistem kerja dan cara mendapatkan penghasilan yang berbeda tentu membuat affiliate dan reseller memiliki tangung jawab yang berbeda. Bahkan, komitmen terhadap waktunya pun berbeda, begini maksudnya:
- Affiliate: Affiliate tidak perlu bertanggung jawab atas barang yang mereka promosikan karena affiliate ini cukup mempromosikan produk dan menerima komisi tanpa harus menangani operasional.
- Reseller: Berbeda dengan reseller yang memiliki tanggung jawab lebih tinggi, karena biasanya mereka harus melakukan pengelolaan inventori (jika ada), layanan pelanggan, dan proses pemesanan barang.
Potensi Pendapatan
Perbedaan affiliate dan reseller yang terakhir adalah soal penghasilannya. Keduanya sama-sama bisa menghasilkan uang yang cukup lumayan tapi dalam kapasitas tertentu, begini penjelasannya:
- Affiliate: Penghasilan yang didapatkan affiliate berdasarkan komisi per transaksi, sehingga terbatas pada persentase komisi yang sudah ditentukan.
- Reseller: Kalau reseller bisa mendapatkan keuntungan lebih besar karena dapat menentukan sendiri harga jual produk atau layanan, sehingga keuntungan lebih fleksibel.
Jadi, Lebih Baik Affiliate atau Reseller?
Memilih antara affiliate dan reseller tergantung pada beberapa faktor, seperti moda, tingkat komitmen, dan tujuan bisnismu. Berikut adalah beberapa panduan untuk membantu kamu memilih mana yang lebih sesuai untuk kamu lakukan, apakah reseller atau affiliate?
Kamu Lebih Cocok Menjadi Affiliate Jika:
- Ingin mendapatkan uang tambahan tanpa perlu modal besar.
- Ingin menghasilkan pendapatan pasif tanpa banyak tanggung jawab.
- Lebih nyaman mempromosikan produk tanpa harus menangani pelanggan secara langsung.
Kamu Lebih Cocok Menjadi Reseller Jika:
- Ingin membangun brand dan memiliki kontrol penuh atas produk yang dijual.
- Memiliki modal awal untuk membeli produk atau layanan yang akan dijual kembali.
- Siap menangani layanan pelanggan dan memberikan pelayanan terbaik pada pelanggan.
Nah, kalau dilihat dari penghasilan maka sudah jelas reseller lebih menguntungkan. Tetapi, menjadi affiliate juga menguntungkan hanya saja pendapatannya bisa jadi lebih rendah karena ketergantungan pada komisinya. Jadi, kira-kira kamu lebih tertarik untuk menjadi affiliate atau reseller?
Discussion about this post