Bingung memilih antara CapCut dan Canva? Jangan bingung, kali ini saya akan jelaskan perbedaan CapCut dan Canva secara detail dan lengkap. Meski sebenarnya Canva ini bisa menjadi aplikasi alternatif CapCut, namun sayangnya CapCut belum tentu bisa menjadi aplikasi alternatif Canva.
Daftar Isi:
ToggleBagaimana bisa? Pasalnya, perbedaan CapCut dan Canva ini cukup mencolok karena CapCut dikhususkan untuk mengedit video saja, sedangkan Canva memiliki fitur lanjutan bukan hanya sekedar mengedit video.
Jadi, perbedaan CapCut dan Canva yang utama adalah fokus atau konsep aplikasinya. Nah, untuk lebih jelasnya, saya sudah merangkum semua perbedaan CapCut dan Canva secara detail di bawah ini sehingga kamu bisa lebih mudah memilih aplikasi yang tepat untuk kebutuhan kontenmu.
Baca Artikel SelengkapnyaPerbedaan CapCut dan Canva
Oke, kita langsung saja pembahasan perbedaan CapCut dan Canva. Meski keduanya sama-sama bisa melakukan edit video, tapi sebenarnya ada konsep yang berbeda dari dua aplikasi yang sangat diandalkan oleh para konten kreator ini. Apa saja perbedaan CapCut dan Canva?
Fokus Aplikasi
Perbedaan CapCut dan Canva yang pertama adalah fokus aplikasi, atau tujuan penggunaan aplikasi. Meski keduanya terlihat sama, namun CapCut dan Canva memiliki fokus yang berbeda, yaitu:
- CapCut: Aplikasi ini lebih fokus untuk mengedit video saja. Ia dirancang khusus pembuatan dan pengeditan video dengan fitur-fitur yang lengkap, bahkan CapCut ini sangat cocok untuk pengeditan video untuk sosial media.
- Canva: Berbeda dengan CapCut, Canva justru lebih fokus pada desain grafis dalam pembuatan berbagai jenis konten visual, seperti poster, infografis, logo, kartu nama, dan lainnya. Tetapi, Canva memiliki fitur untuk pengeditan video. Hanya saja, fitur pengeditan video di Canva tidak selengkap yang ada di CapCut.
Fitur Utama
Selain punya fokus dan tujuan yang berbeda, perbedaan CapCut dan Canva juga dapat terlihat dari fitur yang ditawarkannya. Jika kita memahami konsep dan fokus aplikasinya maka kita bisa paham perbedaan fitur utama yang disediakan oleh CapCut dan Canva.
- CapCut: Karena aplikasi ini fokus pada pengeditan video maka fitur utama dari CapCut adalah memotong video, menambahkan efek, transisi, teks, dan elemen lainnya. Tidak hanya itu, CapCut juga menyediakan template video untuk berbagai jenis konten untuk mempermudah proses pengeditan. Di sini juga ada fitur menambahkan musik, efek suara, preset motion grafis, hingga menstabilkan video yang terguncang. Bahkan, ada juga fitur untuk mengurangi kebisingan pada video.
- Canva: Nah, sebelumnya sudah dibahas bahwa perbedaan CapCut dan Canva ada pada fokus utama aplikasinya. Maka dari itu, fitur yang ditawarkan Canva sebagai desain grafis pun berbeda. Di sini template yang disediakan adalah template untuk desain grafis seperti poster, brosur, dan kebutuhan konten sosial media. Meski memang ada fitur untuk mengedit video, tetapi saya pribadi tidak menemukan fitur selengkap CapCut di Canva. Tetapi, Canva ini memiliki koleksi elemen yang sangat lengkap termasuk menyesuaikan warna, cropping, jenis teks, dan lainnya.
Aksesbilitas dan Ukuran Aplikasi
Perbedaan CapCut dan Canva selanjutnya adalah soal aksesbilitas dan ukuran aplikasinya. Sebenarnya baik Canva maupun CapCut bisa digunakan di PC atau HP, tapi untuk penjelasan lebih lanjut, silakan simak dulu di bawah ini:
- CapCut: Bisa diakses melalui aplikasi yang didownload secara gratis untuk iOS, Android, maupun PC berbasis Windows dan MacOS. Kemudian, ia juga memiliki versi web browser yang tidak perlu diinstall aplikasinya. Untuk ukuran aplikasi CapCut cukup besar memakan sekitar 100 – 200 MB pada awal kamu mengunduh aplikasinya. Jika kamu download elemen lain di dalam aplikasinya maka ukuran file pun bisa lebih besar.
- Canva: Untuk akses Canva mirip dengan CapCut di mana Canva juga menyediakan aplikasi di HP Android dan iOS. Lalu, ia juga bisa digunakan di aplikasi PC baik itu MacOS atau Windows. Tetapi, Canva ini lebih banyak digunakan lewat web browser dengan mengunjungi situs Canvanya langsung. Sedangkan ukuran aplikasinya tergolong sangat ringan kurang dari 100 MB. Tetapi, jika kamu mulai mengunduh elemen di dalam aplikasi maka ukurannya bisa lebih besar.
Nah, informasi tambahan juga, karena kedua aplikasi tadi merupakan aplikasi mengedit, jadi saya sarankan untuk menggunakan perangkat dengan spesifikasi yang cukup mumpuni agar kamu bisa mendapatkan pengalaman lebih nyaman saat sedang mengedit.
Target Pengguna Aplikasi
Sebenarnya baik CapCut maupun Canva memiliki target pengguna yang serupa, yaitu untuk para konten kreator yang membutuhkan aplikasi edit simple dan sederhana. Namun, CapCut dan Canva punya target pengguna yang spesifik, seperti:
- CapCut: Karena ia merupakan aplikasi edit video, sehingga ia menargetkan pengguna yang membutuhkan aplikasi edit video simple namun tetap memberikan fitur yang canggih dan profesional. Antarmuka yang ditawarkan juga sangat intuitif sehingga semua pengguna baik pemula maupun profesional tetap bisa menggunakannya dengan mudah.
- Canva: Sama-sama menargetkan pengguna yang menginginkan kemudahan dalam pengeditan konten, tetapi Canva lebih spesifik untuk pengguna yang ingin mengedit untuk konten berbau desain grafis. Ia menawarkan template dan konsep desain yang lebih fokus pada kebutuhan brosur, poster, infografis, dan lainnya. Meski bisa untuk mengedit video, tapi Canva cukup terbatas dalam fitur pengeditan videonya, tidak selengkap CapCut.
Konten dan Sumber Daya
Perbedaan CapCut dan Canva yang terakhir adalah soal konten dan sumber daya. Sumber daya di sini maksudnya adalah aset seperti elemen-elemen yang ditawarkan oleh CapCut dan Canva. Berikut adalah penjelasan saya:
- CapCut: Sumber daya atau koleksi elemen yang ada di CapCut lebih banyak yang bergerak dibandingkan statis. Wajar saja, karena CapCut sendiri merupakan aplikasi edit video, bahkan ia juga memiliki preset yang sangat cocok untuk segala jenis genre video.
- Canva: Berbeda dengan Canva, perlu saya akui bahwa koleksi elemen dan aset Canva jauh lebih banyak dibandingkan dengan CapCut. Bahkan, ia memiliki berbagai tipe gambar, ikon, ilustrasi, video singkat yang bebas hak cipta. Namun semua aset tersebut memang hanya cocok untuk desain grafis meski kamu juga masih bisa mengkreasikannya untuk pengeditan video.
Kesimpulan
Setelah melihat dan membaca semua perbedaan antara CapCut dan Canva, saya pribadi menyimpulkan bahwa kedua aplikasi ini memang sangat membantu konten kreator dari berbagai lini untuk pembuatan konten.
Hanya saja fokus CapCut dan Canva ini berbeda, di mana saya biasanya memang menggunakan CapCut hanya untuk mengedit video, baik itu reels, YouTube Shorts, TikTok, atau yang lainnya.
Sedangkan Canva biasanya saya guenakan untuk membuat poster, logo, pamflet dan kebutuhan desain grafis lainnya. Tetapi, kadang saya juga menggunakan Canva untuk bikin konten video singkat sosial media hanya saja memang untuk video panjang lebih nyaman mengedit pakai CapCut.
Nah, kalau kamu sendiri apakah lebih tertarik menggunakan CapCut atau Canva? Atau, justru kamu menggunakan keduanya untuk membuat konten lebih maksimal?
Discussion about this post