Apa perbedaan CapCut dan KineMaster? Sebelum kita jawab dan bahas pertanyaan tadi, perlu diketahui bahwa baik CapCut dan KineMaster adalah dua aplikasi edit video terbaik yang sangat populer untuk para pengguna HP.
Daftar Isi:
ToggleMeski keduanya adalah aplikasi populer, tetapi perbedaan CapCut dan KineMaster ini ternyata menjadi salah satu patokan bagi banyak pengguna HP khususnya konten kreator dalam menentukan aplikasi edit video terbaik versi mereka.
Nah, jika kamu adalah salah satunya berarti kamu sudah berada di artikel yang tepat karena kali ini saya akan mengulas perbedaan CapCut dan KineMaster. Yuk, langsung baca sampai titik terakhir!
Baca Artikel SelengkapnyaPerbedaan CapCut dan KineMaster
CapCut dan KineMaster adalah dua aplikasi edit video yang sangat populer, khususnya di HP. Namun, ada perbedaan CapCut dan KineMaster yang perlu kamu ketahui agar tidak salah pilih aplikasi karena keduanya punya beberapa fokus dan tujuan yang berbeda. Apa saja perbedaan CapCut dan KineMaster?
Fokus Utama Aplikasi
Seperti yang sudah saya sebutkan bahwa baik CapCut dan KineMaster memiliki fokus yang berbeda sehingga fokus utama aplikasi ini bisa menjadi perbedaan CapCut dan KineMaster yang paling mendasar. Mari kita cari tahu lebih lanjut!
- CapCut: CapCut ini merupakan aplikasi yang dibuat dan dikembangkan oleh perusahaan China bernama Bytedance di mana perusahaan tersebut juga mengembangkan aplikasi sosial media bernama TikTok. Nah, dalam aplikasinya, CapCut ini bakal elbih fokus untuk memberikan pengalaman edit video yang simple, mudah, tetapi tetap powerfull dengan adanya teknologi AI. Intinya, Capcut adalah aplikasi edit video yang dirancang untuk mengedit cepat untuk kebutuhan sosial media.
- KineMaster: Sama seperti CapCut, KineMaster yang dikembangkan oleh NexStreaming ini juga bagus untuk mengedit video. Hanya saja, KineMaster ini lebih fokus pada pengeditan video yang jauh lebih profesional, canggih, dan fleksibel. Bisa dibilang, KineMaster bakal sangat cocok untuk pengguna yang lebih suka mengedit video secara manual dengan kontrol yang lebih leluasa saat mengedit video. Bahkan, fitur KineMaster juga terasa lebih profesional, contohnya ada fitur pengeditan multi-layer yang tidak ada di CapCut.
Antarmuka atau Interface Aplikasi
Perbedaan CapCut dan KineMaster lainnya adalah bagian antarmuka atau interface yang ditampilkan oleh aplikasinya. Meski keduanya sama-sama merupakan aplikasi edit video yang terkenal, tetapi keduanya menawarkan tampilan interface yang berbeda.
- CapCut: Karena CapCut lebih fokus pada pengeditan simple dan sederhana maka antarmuka CapCut ini lebih intuitif dan user-friendly, sangat cocok untuk pemula. Desainnya clean dan simple, bahkan tipe pengeditannya juga pakai tampilan vertikal seperti tampilan video sosial media pada umumnya. Lalu, pencarian fiturnya juga lebih mudah, karena langsung tersedia di area menu editnya.
- KineMaster: Saat saya mencoba KineMaster, perbedaan CapCut dan KineMaster ini sangat terasa soal antarmukanya karena di KineMaster kamu akan mengedit video dengan tampilan horizontal. Meski memang agak berbeda dengan CapCut, namun tampilan interface-nya juga cukup user-friendly hanya saja tidak terlalu cocok untuk pemula. Kenapa? Di sini ada banyak opsi dan kontrol yang mungkin kurang dipahami oleh pengguna awam karena fiturnya pun terasa lebih profesional.
Fitur yang Berbeda
Perbedaan CapCut dan KineMaster selanjutnya tentu ada di bagian fitur. Meski sama-sama menawarkan fitur untuk mengedit video, tetapi ternyata ada beberapa fitur terselubung yang mungkin tidak dimiliki satu sama lain.
- CapCut: Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya, CapCut adalah aplikasi edit video untuk pemula sehingga alat pengeditan yang disediakan pun hanya untuk kebutuhan dasar, seperti untuk memotong, memisahkan, menambahkan efek, filter, stiker, musik, dan lainnya. Hanya saja CapCut ini juga unggul dalam fitur berteknologi AI sehingga bisa mempercepat proses pengeditan dengan kualitas video bagus dan unik.
- KineMaster: Dengan fokus utamanya untuk pengeditan lanjutan maka KineMaster ini memiliki alat pengeditan yang lebih canggih. Selain alat pengeditan dasar, KineMaster menawarkan tools lainnya yang lebih detail, misalnya kontrol volumen yang lebih detail, baik itu untuk pitch shifting, volume envelope, dan lainnya. Tetapi kekurangan dari KineMaster adalah, ia tidak disertai dengan fitur AI untuk mempercepat proses editing, ya, karena kembali lagi ke fokus utamanya yaitu pengeditan video lanjutan untuk profesional.
Koleksi Transisi dan Efek
Setiap aplikasi edit video pasti memiliki koleksi transisi dan efek yang beragam, begitu pun dengan CapCut dan KineMaster. Tapi ada perbedaan CapCut dan KineMaster menyoal transisi dan efek ini. Apa saja perbedaan CapCut dan KineMaster soal transisi?
- CapCut:
CapCut menyediakan berbagai transisi dan efek yang cukup untuk membuat video terlihat menarik dan profesional. Efek dan filter yang disediakan dapat langsung diterapkan dan disesuaikan dengan mudah. Selain itu, CapCut juga memiliki fitur stiker dan teks animasi yang dapat memperkaya konten video.
- KineMaster: KineMaster juga punya koleksi filter, efek, dan transisi yang lengkap. Hanya saja, pengguna bisa bebas mengkreasikannya sesuai dengan kebutuhan. Bahkan, efek animasi dan keyframe animation bisa digunakan untuk membuat animasi lebih unik dan menarik sehingga tidak monoton mengikuti efek yang sudah ada.
Pilihan Resolusi Penyimpanan Video
Perbedaan CapCut dan KineMaster selanjutnya yang saya notice adalah opsi ekspor alias penyimpanan resolusi video yang sudah diedit. Meski hampir serupa, ternyata ada sedikit perbedaan di antara keduanya.
- CapCut: Di CapCut, kamu bisa menyimpan video yang sudah diedit dengan beragam format hingga resolusi mencapai 4K serta memilih ukuran file sesuai dengan kebutuhan.
- KineMaster: Di sini juga sama, kamu bisa menyimpan hasil edit video hingga resolusi 4K. Bedanya, di KineMaster ada pilihan frame rate hingga 60fps sehingga cocok untuk konten video serius dan profesional.
Komunitas dan Dukungan
Kemudian, ada perbedaan CapCut dan KineMaster lainnya, yaitu bagian komunitas dan dukungan dari pihak aplikasi. Mungkin keduanya sama-sama memiliki basis komunitas yang besar, tapi apa perbedaannya?
- CapCut: Di CapCut, memang ada komunitasnya tetapi komunitas CapCut belum terlalu kuat. Namun, komunitas CapCut juga sering memberikan tutorial dan panduan secara online meski tidak terlalu komprehensif dan detail.
- KineMaster: Sedangkan KineMaster ini tenyata memiliki komunitas yang sangat aktif dan luas di berbagai belahan dunia. Bahkan, mereka memiliki berbagai dokumentasi, tutorial hingga forum khusus untuk membantu sesama pengguna yang kebingungan menggunakan KineMaster.
Versi Gratis dan Berbayar
Ada dua versi untuk menggunakan CapCut dan KineMaster, keduanya sama-sama memiliki versi gratis dan berbayar namun perbedaan CapCut dan KineMaster ini ada di harganya, yaitu:
- CapCut: CapCut Pro ditawarkan dengan dua pilihan yaitu bulanan dengan harga sekitar Rp129.000 s/d Rp159.000, atau per tahun dengan harga Rp1.249.000.
- KineMaster: Sedangkan KineMaster memiliki harga yang lebih terjangkau, yaitu per bulan Rp75.000 dan per tahun Rp469.000.
Tentu saja harga yang saya cantumkan itu merupakan harga saat ini, dan mungkin akan ada perubahan harga seiring berjalannya waktu. Jadi, kamu bisa cek sendiri di setiap aplikasinya, ya.
Fitur Kunci / Key Featured
Nah, perbedaan aplikasi CapCut dan KineMaster yang terakhir dari saya adalah fitur utamanya. Sebenarnya dari semua penjelasan di atas sudah terlihat apa yang membedakan dari fitur utama atau key featured antara CapCut dan KineMaster, mari kita lihat penjelasannya:
- CapCut: Ada dua fitur yang menjadi highlight CapCut, dan kedua fitur tersebut adalah:
- AI-powered Editing: Teknologi AI ini diklaim bisa mempercepat proses pengeditan video dengan fitur canggih, misalnya memilih lagu otomatis hingga melakukan auto-frame.
- Direct Social Media Sharing: Selain itu, CapCut juga punya fitur untuk memudahkan kamu dalam membagikan hasil editan video ke berbagai platform media sosial.
- KineMaster: Berbeda dengan CapCut, fitur utama atau key featured yang ada di KineMaster lebih menekankan pada alat editnya, seperti:
- Advanced Audio Editing: Fitur ini memungkinkan kamu untuk mengedit dan mengkustomisasi audio yang lebih detail, lengkap dan canggih.
- Extensive Asset Store: Menawarkan akses ke berbagai aset seperti efek, transisi, stiker, dan musik yang bisa kamu gunakan dan bahkan mengeditnya lagi..
- Keyframe Animation: Bisa digunakan untuk membuat atau mengkreasikan animasi dengan sentuhan yang dinamis.
Lebih Bagus CapCut atau KineMaster?
Kalau melihat dari berbagai perbedaan yang sudah saya jelaskan di atas, sebenarnya tidak ada yang lebih bagus atau yang lebih buruk, semua tergantung dengan kebutuhan masing-masing saja. Sebagai bahan pertimbangan, bisa coba pilih berdasarkan hal ini:
Pilih CapCut jika:
- Kamu membutuhkan aplikasi yang user-friendly dengan fitur AI untuk mempercepat proses pengeditan video.
- Kamu butuh aplikasi edit video yang mudah dipahami, user-friendly, yang tidak ribet dan punya banyak template untuk bikin konten lebih cepat.
Pilih KineMaster jika:
- Kamu memerlukan aplikasi edit video yang lebih canggih dan fleksibel di mana kamu bisa secara manual mengatur dan mengedit semua hal dan elemen yang ada dalam video untuk menghasilkan video yang lebih profesional.
- Kamu butuh aplikasi edit video yang memberikan akses kontrol penuh dalam mengedit video, misalnya untuk mengedit audio secara lebih detail dan keyframe animation untuk membuat animasi yang dinamis.
Jadi, kalau berdasarkan pengalaman dan pengamatan saya pribadi sih, CapCut ini cocok untuk konten kreator yang ingin cepat menghasilkan video menarik, sedangkan KineMaster untuk konten kreator yang ingin mengedit semua elemen videonya secara lebih detail.
Kalau saya sih pilih CapCut karena bagi saya mengedit video akan lebih mudah dan cepat. Namun, kalau kamu lebih suka kustomasi lebih lanjut maka memang sebaiknya pilih KineMaster. Bagaimana menurutmu?
Discussion about this post