Sebagai content creator tentu berharap untuk mendapatkan endorse dari brand. Tapi, sebelum kamu kebanjiran endorse, ketahui juga perbedaan content marketing dan influencer marketing berikut ini. Kenapa sih harus mengetahui perbedaan content marketing dan influencer marketing? Tanpa dua hal ini, kamu mungkin bakal keuslitan membedakan apakah brand mau mendapatkan konversi langsung atau untuk brand awareness.
Daftar Isi:
TogglePasalnya, perbedaan content marketing dan influencer marketing sudah jelas memiliki pendekatan pembuatan konten yang berbeda karena tujuannya pun berbeda. Jadi, sebagai sebelum menjadi content creator profesional, sebaiknya pahami dulu perbedaan content marketing dan influencer marketing untuk pemula ini, ya.
Baca Artikel SelengkapnyaContent Marketing
Kita mulai dengan membahas content marketing terlebih dahulu agar kmau bisa memahami perbedaan content marketing dan influencer marketing dengan lebih mudah. Jadi, pada intinya, content marketing adalah strategi pemasaran yang fokus pada pembuatan dan distribusi konten. Kontennya ini bersifat relevan, informatif, dan bernilai bagi audiens. Kontennya sendiri bisa berupa artikel blog, video edukatif, infografis, e-book, dan lainnya.
Dalam Content Marketing, brand bertindak sebagai pembuat konten yang memberi informasi atau edukasi kepada audiens dengan harapan membangun hubungan yang kuat dan menciptakan loyalitas. Nah, selain itu ada manfaat lain dari content marketing, yaitu:
- Meningkatkan Kredibilitas: Brand dianggap sebagai sumber informasi terpercaya dan ahli di bidangnya.
- Menjaga Hubungan dengan Audiens: Konten yang bermanfaat membuat audiens terus kembali untuk mendapatkan informasi yang berbobot melalui konten yang dibuat.
- Meningkatkan Traffic Website: Konten yang dioptimalkan secara SEO dapat membantu website brand muncul di hasil pencarian search engine sehingga bisa menarik lebih banyak audiens.
Influencer Marketing
Nah, tadi hanya content marketing saja, lalu bagaimana engan influencer marketing? Influencer Marketing adalah strategi pemasaran di mana brand bekerja sama dengan influencer untuk mempromosikan produk atau layanan mereka.
Influencer memiliki pengaruh yang besar di platform mereka, baik itu Instagram, YouTube, TikTok, atau platform lain. Dengan pengaruh itu, biasanya influencer bisa membuat audiens untuk melakukan konversi. Untuk manfaatnya sendiri adalah:
- Meningkatkan Brand Awareness dengan Cepat: Influencer bisa membawa brand kepada audiens dalam jumlah besar dalam waktu singkat.
- Membangun Kepercayaan: Audiens cenderung percaya pada rekomendasi influencer yang mereka follow, sehingga brand yang dipromosikan oleh influencer lebih mudah diterima.
- Mencapai Audiens Spesifik: Influencer memiliki audiens yang sudah tersegmentasi berdasarkan minat atau demografi tertentu sehingga promosi pun menjadi lebih efektif.
Perbedaan Content Marketing dan Influencer Marketing
Ada beberapa perbedaan content marketing dan influencer marketing yang mungkin tidak banyak disadari oleh para content creator. Bukan hanya soal pendekatan dan tujuannya saja yang berbeda, masih ada perbedaan content marketing dan influencer marketing lainnya yang bisa kamu pelajari di bawah ini.
Tujuan Utama
- Content Marketing: Perbedaan content marketing dan influencer marketing yang pertama adalah tujuannya. Seperti yang dibahas di setiap definisinya, fokus content marketing sendiri adalah membangun kredibilitas dan hubungan jangka panjang dengan audiens melalui konten yang konsisten dan bermanfaat. Tujuannya adalah membuat audiens merasa teredukasi dan akhirnya mempercayai brand.
- Influencer Marketing: Nah, kalau influencer marketing sendiri bertujuan untuk meningkatkan eksposur brand dan mendapatkan kepercayaan audiens dengan cepat melalui rekomendasi influencer.
Jenis Konten yang Dibuat
- Content Marketing: Karena tujuannya berbeda, sehingga konten yang dibuat pun menjadi topik perbedaan content marketing dan influencer marketing. Biasanya, content marketing ini membuat konten brand sendiri dan bisa berbentuk apa saja, seperti artikel, video, atau infografis, yang didistribusikan di platform brand, seperti blog atau media sosial.
- Influencer Marketing: Kalau influencer marketing maka konten dibuat oleh influencer, biasanya dalam bentuk postingan di media sosial atau video review, di mana influencer berbagi pengalaman mereka dengan produk brand.
Hubungan dengan Audiens
- Content Marketing: Perbedaan content marketing dan influencer marketing lainnya adalah hubungan dengan audiens. Di content marketing, brand membangun hubungan langsung dengan audiens, mengedukasi mereka tentang produk atau layanan yang ditawarkan.
- Influencer Marketing: Nah, kalau influencer marketing ini biasanya hubungan dengan audiens sudah terbentuk melalui influencer, dan brand masuk sebagai “endorsement” yang dipercayai influencer tersebut.
Biaya
- Content Marketing: Selain itu, perbedaan content marketing dan influencer marketing juga terletak di biaya. Secara umum, biaya content marketing lebih rendah karena konten dibuat oleh tim internal. Namun, tetap ada biaya untuk produksi konten berkualitas tinggi.
- Influencer Marketing: Biaya untuk influencer marketing bervariasi tergantung dari jenis influencer (misalnya, nano, micro, macro, atau mega influencer), serta jangkauan audiens mereka. Biasanya, influencer dengan followers besar akan mematok tarif lebih tinggi.
Efektivitas dan Hasil
- Content Marketing: Kalau ditanya mana yang lebih efektif dan berhasil? Semua tergantung, ya. Tapi kamu bisa tahu bahwa hasil dari content marketing baru bisa dirasakan dalam jangka panjang dan cenderung bertahan lama karena membangun reputasi brand di mata audiens.
- Influencer Marketing: Nah, kalau influencer marketing memang memberikan hasil yang lebih cepat dalam hal awareness karena influencer dapat menjangkau audiens yang besar dengan cepat, tetapi efeknya bisa bersifat sementara tergantung pada keterlibatan influencer tersebut.
Content Creator vs Influencer Marketing: Monetasi untuk Content Creator
Kalau kamu sudah memahami apa saja perbedaan content marketing dan influencer marketing, mungkin kamu sudah menentukan kira-kira man yang cocok untuk monetasi sebagai content creator. Tapi sebenarnya sebagai content creator, memilih antara Content Marketing dan Influencer Marketing untuk monetisasi sangat tergantung pada tujuan, gaya personal, dan audiens kamu. Keduanya menawarkan peluang yang beragam, namun memiliki karakteristik monetisasi yang berbeda.
Influencer Marketing: Monetisasi Melalui Kerja Sama dengan Brand
Dari perspektif monetisasi, Influencer Marketing memang lebih menguntungkan dalam jangka pendek. Brand umumnya bersedia membayar content creator dengan audiens yang besar atau niche yang spesifik untuk mempromosikan produk mereka. Berikut beberapa kelebihan Influencer Marketing dalam monetisasi:
- Penghasilan Langsung: Dengan Influencer Marketing, kamu bisa mendapatkan bayaran per posting, endorsement, atau kontrak jangka panjang. Brand biasanya menawarkan tarif berdasarkan jumlah followers, engagement rate, dan relevansi audiens.
- Diversifikasi Pendapatan: Kamu bisa mendapatkan keuntungan dari berbagai brand dalam industri yang berbeda, sehingga pendapatan tidak terbatas pada satu sumber saja.
- Akses Ke Program Afiliasi: Banyak brand menawarkan komisi melalui program afiliasi, di mana kamu akan mendapatkan persentase dari setiap penjualan yang dihasilkan melalui link affiliate kamu.
Namun, influencer marketing juga memiliki beberapa kelemahan. Pendapatan kamu sangat bergantung pada brand dan kolaborasi yang mungkin tidak konsisten, terutama jika ada fluktuasi dalam tren atau preferensi brand terhadap influencer.
Content Marketing: Membangun Pendapatan Jangka Panjang
Nah, kalau Content Marketing lebih bersifat jangka panjang dengan mengandalkan pembuatan konten yang menarik audiens tanpa bergantung pada endorsement pihak ketiga. Dalam hal ini, monetisasi bisa datang dari berbagai cara, termasuk iklan, keanggotaan, atau produk digital seperti e-book dan kursus online. Apa saja keuntungannya?
- Kemandirian Finansial: Pendapatan dari Content Marketing bisa lebih berkelanjutan, terutama jika kamu membangun audiens setia yang tertarik dengan konten kamu. Platform seperti blog atau YouTube memungkinkan monetisasi melalui iklan, keanggotaan, atau sumbangan (seperti Patreon).
- Kepemilikan Penuh Konten: Kamu memiliki kendali penuh atas konten yang dibuat, tanpa perlu mengikuti panduan ketat dari brand atau produk tertentu sehingga kamu dapat membangun otoritas di niche tertentu dan menciptakan pendapatan dari audiens yang loyal.
- Penghasilan Pasif: Konten berkualitas yang dioptimalkan dengan SEO dapat terus menghasilkan traffic dan pendapatan dari iklan atau afiliasi meskipun kontennya sudah dipublikasikan dari lama.
Namun, Content Marketing ini progres hasilnya lebih lambat. Membangun audiens dari nol membutuhkan konsistensi dan strategi yang baik, sementara hasilnya mungkin baru terlihat setelah beberapa bulan.
Mana yang Lebih Baik untuk Monetisasi?
Jika tujuan kamu adalah mendapatkan hasil cepat, Influencer Marketing menjadi pilihan yang lebih efektif. Bayaran per kerja sama dan peluang afiliasi sangat lebar untuk mendapatkan penghasilan secara langsung, terutama bagi creator dengan audiens besar dan engagement tinggi.
Namun, jika kamu ingin membangun sumber penghasilan yang stabil dan lebih mandiri, Content Marketing adalah pilihan yang baik. Konten yang evergreen dan audiens yang setia memberikan peluang untuk penghasilan pasif dan lebih berkelanjutan dalam jangka panjang.
Secara keseluruhan, memilih antara Influencer Marketing dan Content Marketing tergantung pada preferensi kamu sebagai creator. Banyak creator sukses memadukan keduanya, mengandalkan Influencer Marketing untuk penghasilan langsung sambil mengembangkan strategi Content Marketing untuk pendapatan jangka panjang. Nah, kalau kamu sendiri gimana nih?
Discussion about this post