Memang sulit, ya mikirin cara untuk lebih dekat sama audiens? Nah, kalau kamu seorang content creator yang pro, pasti pernah dengar istilah email marketing. Meski pernah dengar, tapi biasanya masih bingung apa apa aja sih perbedaan email biasa dan email marketing? Banyak orang yang menganggap email itu ya cuma email, padahal ada perbedaan email biasa dan email marketing yang cukup signifikan, terutama dari segi tujuan, cara penggunaan, dan dampaknya untuk kamu sebagai content creator.
Daftar Isi:
ToggleDi artikel ini, saya bakal bahas secara lengkap dan detail tentang perbedaan email biasa dan email marketing, kenapa kamu perlu tahu perbedaannya, dan bagaimana cara memanfaatkannya untuk mendukung karier kamu. Yuk, kita bahas satu per satu setiap perbedaan email biasa dan email marketing berikut ini!
Baca Artikel SelengkapnyaApa Itu Email Biasa?

Seperti biasa, sebelum kita bahas lebih detail soal perbedaan email biasa dan email marketing, kita bahas dulu pengertian dari email biasa dan marketing, yuk!
Email biasa adalah jenis email yang kita gunakan sehari-hari untuk komunikasi personal atau profesional. Misalnya, kamu kirim email ke teman untuk diskusi soal liburan, atau ke klien untuk follow-up pekerjaan. Email ini biasanya dikirim lewat platform seperti Gmail, Yahoo, atau Outlook, dan sifatnya lebih langsung, personal, dan tanpa elemen promosi.
Email biasa itu seperti alat komunikasi standar. Kamu bisa menggunakannya untuk berbagai keperluan, mulai dari mengirim file, berdiskusi soal proyek, hingga sekadar menyapa teman lama. Karena sifatnya yang sederhana, email biasa nggak memerlukan desain khusus atau alat tambahan. Kamu cukup buka platform email favoritmu, ketik pesan, dan kirim.
Contoh penggunaan email biasa:
- Mengirimkan file pekerjaan ke klien.
- Diskusi dengan teman soal proyek kolaborasi.
- Follow-up pembayaran atau konfirmasi jadwal meeting.
Apa Itu Email Marketing?

Nah, kalau email marketing itu beda banget dengan email biasa. Email marketing adalah strategi pemasaran digital yang menggunakan email untuk menjangkau audiens secara lebih luas. Tujuannya bisa bermacam-macam, mulai dari membangun hubungan dengan pelanggan, mempromosikan produk atau jasa, hingga meningkatkan penjualan. Email marketing biasanya dikirim ke daftar email yang sudah kamu kumpulkan, misalnya dari orang-orang yang subscribe ke newsletter kamu.
Email marketing ini lebih dari sekadar alat komunikasi. Ini adalah strategi yang dirancang untuk menciptakan hubungan jangka panjang dengan audiens kamu. Dengan email marketing, kamu bisa memberikan nilai tambah kepada audiens, seperti tips, tutorial, atau penawaran eksklusif, sambil tetap mempromosikan produk atau jasa kamu.
Contoh penggunaan email marketing:
- Mengirim newsletter mingguan berisi tips atau artikel terbaru.
- Promosi diskon untuk produk atau jasa yang kamu tawarkan.
- Mengumumkan peluncuran kursus online atau e-book baru.
Perbedaan Email Biasa dan Email Marketing
Nah, dari penjelasan deskripsi email biasa dan marketing, sebenarnya kamu mungkin sudah bisa membayangkan apa saja perbedaan email biasa dna email marketing. Tapi, kalau membahas lebih detail, coba baca dulu penjelasan di bawah ini.
1. Tujuan Penggunaan

Sebelum kita bahas lebih jauh soal perbedaan email biasa dan email marketing, kamu perlu tahu bahwa email biasa dan email marketing punya tujuan yang sangat berbeda. Apa saja perbedaannya?
- Email biasa biasanya digunakan untuk komunikasi sehari-hari, baik itu personal maupun profesional. Misalnya, kamu kirim email ke teman untuk diskusi proyek, follow-up pekerjaan ke klien, atau sekadar menyapa seseorang. Email biasa lebih fokus pada komunikasi langsung dan personal, tanpa ada niat untuk mempromosikan sesuatu.
- Di sisi lain, email marketing adalah alat pemasaran yang dirancang untuk menjangkau audiens secara lebih luas. Tujuannya bukan sekadar komunikasi, tapi juga untuk membangun hubungan jangka panjang, mempromosikan produk atau jasa, dan bahkan meningkatkan penjualan. Email marketing lebih strategis karena setiap email yang dikirim biasanya sudah direncanakan dengan matang untuk mencapai tujuan tertentu.
2. Audiens
Kalau kita bicara soal audiens, email biasa dan email marketing juga punya perbedaan yang signifikan. Nah, perbedaan email biasa dan email marketing soal audiens ini juga dipengaruhi oleh tujuannya. Begini penjelasannya:
- Email biasa biasanya dikirim ke orang-orang yang sudah kamu kenal, seperti teman, keluarga, atau kolega. Audiensnya lebih kecil dan spesifik, karena email ini ditujukan untuk komunikasi langsung.
- Sebaliknya, email marketing ditujukan untuk audiens yang lebih luas. Biasanya, email marketing dikirim ke daftar email yang sudah kamu kumpulkan, misalnya dari orang-orang yang subscribe ke newsletter kamu. Audiens ini mungkin belum kamu kenal secara personal, tapi mereka sudah menunjukkan minat pada konten atau produk yang kamu tawarkan.
3. Desain dan Konten

Kalau kamu perhatikan, email biasa dan email marketing juga berbeda dari segi desain dan konten. Hal ini juga disebabkan karena tujuan dari pengiriman email itu sendiri berbeda. Jadi, di mana letak bedanya?
- Email biasa biasanya sangat sederhana. Isinya hanya teks, tanpa elemen visual yang mencolok. Tujuannya adalah untuk menyampaikan pesan secara langsung dan cepat, tanpa perlu memikirkan desain yang rumit.
- Sementara itu, email marketing biasanya dirancang untuk menarik perhatian audiens. Email ini sering kali dilengkapi dengan elemen visual seperti gambar, logo, dan tombol CTA (Call to Action). Kontennya juga lebih terstruktur, dengan fokus pada promosi atau memberikan nilai tambah kepada audiens, seperti tips, tutorial, atau penawaran eksklusif.
4. Alat yang Digunakan
Meski terlihat sama-sama mengirim email, tapi nyatanya tools yang digunakan dalam mengirim pesannya itu berbeda. Apa yang membuatnya berbeda? Lewat penjelasan ini saya yakin kamu pasti langsung memahami perbedaan email biasa dan email marketing!
- Untuk mengirim email biasa, kamu cukup menggunakan platform gratis seperti Gmail, Yahoo, atau Outlook. Alat-alat ini sudah cukup untuk kebutuhan komunikasi sehari-hari, baik itu personal maupun profesional. Kamu tinggal login, ketik pesan, dan kirim.
- Namun, untuk email marketing, kamu memerlukan alat khusus seperti Mailchimp, ConvertKit, atau ActiveCampaign. Alat-alat ini dirancang untuk mengelola daftar email, membuat desain email yang menarik, dan melacak performa kampanye email kamu. Dengan alat ini, kamu bisa mengirim email ke ribuan orang sekaligus, lengkap dengan fitur seperti segmentasi audiens dan analisis data.
5. Frekuensi dan Volume

Oke, ini juga menjadi salah satu perbedaan email biasa dan email marketing yang mungkin bisa mencerahkan kamu sebagai content creator. Kira-kira kamu lebih butuh email biasa atau marketing?
- Email biasa biasanya dikirim sesuai kebutuhan. Misalnya, kamu kirim email ke klien untuk follow-up pekerjaan, atau ke teman untuk diskusi proyek. Frekuensinya tidak terjadwal, dan biasanya hanya dikirim ke satu atau beberapa orang saja.
- Sebaliknya, email marketing biasanya dikirim secara massal dan terjadwal. Misalnya, kamu bisa mengirim newsletter mingguan ke ribuan orang sekaligus. Frekuensi pengirimannya juga lebih konsisten, karena tujuannya adalah untuk menjaga hubungan dengan audiens dan memastikan mereka tetap terhubung dengan brand kamu.
6. Personalisasi
Meskipun email biasa dan email marketing sama-sama bisa dipersonalisasi, tingkat personalisasinya berbeda. Maksudnya bagaimana? Oke, kita bahas di bawah ini:
- Email biasa biasanya lebih personal karena ditulis langsung untuk penerima tertentu. Misalnya, kamu menyebut nama penerima dan menulis pesan yang spesifik untuk mereka.
- Email marketing juga bisa dipersonalisasi, misalnya dengan menyebut nama penerima di awal email. Namun, karena sifatnya massal, personalisasi ini biasanya dilakukan secara otomatis menggunakan alat email marketing. Jadi, meskipun terlihat personal, sebenarnya email ini tetap dikirim ke banyak orang sekaligus.
7. Regulasi

Terakhir, kita perlu bicara soal regulasi. Kenapa regulasi juga menjadi salah satu pembahasan penting untuk perbedaan email biasa dan email marketing? Kamu akan tahu jawabannya di bawah ini:
- Email biasa biasanya tidak terlalu terikat regulasi khusus, karena sifatnya yang personal dan tidak digunakan untuk promosi. Kamu bebas mengirim email ke siapa saja, asalkan tidak melanggar aturan umum seperti spam.
- Namun, email marketing harus mematuhi berbagai regulasi, seperti GDPR di Eropa atau CAN-SPAM di Amerika Serikat. Regulasi ini mengharuskan kamu untuk mendapatkan izin dari audiens sebelum mengirim email, menyediakan opsi unsubscribe, dan memastikan email kamu tidak mengandung konten yang menyesatkan.
Kenapa Content Creator Perlu Tahu Perbedaan Email Biasa dan Email Marketing?
Sebagai content creator, kamu pasti ingin membangun hubungan yang lebih dekat dengan audiens, kan? Nah, di sinilah email marketing bisa jadi senjata rahasia kamu untuk lebih terhubung dan terikat dengan audiens. Dengan email marketing, kamu bisa:
- Meningkatkan engagement: Kirim konten eksklusif, tips, atau update terbaru ke audiens kamu.
- Membangun komunitas: Buat audiens merasa lebih dekat dengan kamu lewat komunikasi yang konsisten.
- Menghasilkan pendapatan: Promosikan produk atau jasa kamu, seperti e-book, kursus online, atau merchandise.
Tapi, jangan salah, email biasa juga tetap penting. Misalnya, untuk komunikasi langsung dengan klien atau kolaborator. Jadi, keduanya punya peran masing-masing yang saling melengkapi.
Bayangkan kamu seorang content creator yang menjual kursus online. Kalau kamu ingin mengirimkan detail pembayaran ke peserta kursus, kamu cukup gunakan email biasa. Tapi, kalau kamu ingin mempromosikan kursus baru ke audiens yang lebih luas, kamu perlu email marketing. Dengan email marketing, kamu bisa mengirim email ke ribuan orang sekaligus, lengkap dengan desain menarik dan tombol untuk mendaftar.

Oh ya, ngomong-ngomong soal produktivitas, kamu bukan hanya perbedaan email biasa dan email marketing aja karena juga butuh perangkat yang mendukung, lho. Kalau kamu sering bikin konten atau ngelola email marketing, saya rekomendasikan ASUS Vivobook S14 (S3407CA). Laptop ini punya performa yang kencang, desain stylish, dan baterai tahan lama. Cocok banget buat kamu yang sering multitasking, mulai dari edit video, desain email, sampai balas-balas email klien. Dengan layar 14 inci yang jernih, kamu juga bisa lebih nyaman saat bekerja berjam-jam.
Jadi, perbedaan email biasa dan email marketing itu terletak pada tujuan, audiens, desain, alat yang digunakan, dan cara pengirimannya. Sebagai content creator, kamu perlu memahami perbedaan ini supaya bisa memanfaatkan keduanya dengan maksimal. Email biasa cocok untuk komunikasi personal, sementara email marketing lebih efektif untuk menjangkau audiens yang lebih luas dan membangun hubungan jangka panjang.
Semoga penjelasan ini membantu kamu memahami perbedaan email biasa dan email marketing, ya. Kalau kamu punya pertanyaan atau pengalaman menarik soal email marketing atau perbedaan email biasa dan email marketing lainnya, jangan ragu untuk share di kolom komentar!