Kalau kau mau terjun di dunia content creator, artinya kamu juga harus siap untuk memahami perbedaan konten dan konteks. Meski keduanya terlihat sama, namun ada perbedaan konten dan konteks yang sangat mencolok. Nah, ketika kamu mengetahui perbedaan konten dan konteks maka kamu akan lebih mudah menarik audiens. Kenapa bisa begitu? Pasalnya, kamu bisa memahami bagaimana cara membuat konten dan konteks yang tepat lewat perbedaan ini.
Daftar Isi:
ToggleNamun secara singkat perbedaan konten dan konteks memang kadang agak membingungkan. Yang perlu kamu tahu adalah, konten itu materi yang disampaikan, biasanya berbentuk artikel, video, gambar, audio, dan lainnya dengan tujuan menginformasikan, menghibur, atau mengedukasi audiens. Nah, kalau konteks ini mencakup faktor-faktor seperti siapa audiensnya, kapan konten itu dipublikasikan, dan dalam kondisi apa konten tersebut disampaikan.
Sudah terlihat kan perbedaan konten dan konteks? Nah, kalau kamu tahu perbedaan ini maka kamu bakal lebih mudah menjangkau audiensmu karena membuat bahan konten sesuai konteksnya. Untuk perbedaan konten dan konteks selanjutnya, mari bahas lebih lengkap di bawah ini.
Baca Artikel SelengkapnyaApa Itu Konten?
Seperti biasa, sebelum kita bahas ‘menu utama’ kita, sebaiknya memang pahami dulu apa itu konten sehingga kamu lebih mudah memahami perbedaan konten dan konteks. Jadi, secara garis besar konten adalah materi atau apa yang kamu sampaikan dalam bentuk informasi atau pesan. Nah, format pesan dan informasinya ini bisa berupa artikel, video, gambar, infografik, atau bahkan tweet singkat. Intinya, apapun materi yang kamu mau sampaikan ke audiens, itulah yang disebut dengan konten.
Apa saja contoh dari konten?
- Video tutorial tentang cara setting laptop ASUS.
- Artikel blog tentang kelebihan laptop ASUS.
- Infografik mengenai statistik performa laptop ASUS.
Dalam hal ini, konten fokus pada informasi spesifik atau topik utama yang ingin disampaikan. Konten adalah inti dari apa yang kita berikan kepada audiens.
Apa Itu Konteks?
Nah, konteks masih berhubungan dengan konten. perbedaan konten dan konteks ini adalah, konten menjelaskan bagaimana dan dalam situasi apa konten tersebut disampaikan. Konteks meliputi faktor-faktor seperti audiens, platform, waktu, budaya, dan suasana yang memengaruhi cara konten diterima dan dipahami oleh audiens. Contoh dari konteks adalah:
- Ada konten tentang rekomendasi laptop untuk editing yang mana tujuan dari artikel tersebut adalah untuk para content creator yang butuh alat edit di laptop.
- Konten tutorial tentang fashion untuk Instagram dan LinkedIn punya gaya bahasa berbeda karena target audiensnya berbeda.
Jadi, konteks memberikan makna tambahan pada konten, membantu audiens memahami pesan dengan lebih baik, sehingga kontennya lebih relevan untuk audiens.
Perbedaan Konten dan Konteks
Konten dan konteks menjadi satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Meski begitu, kamu juga harus mengetahui perbedaan konten dan konteks sehingga bisa menjadi konten kreator yang maksimal dalam menyampaikan sesuatu. Yuk, simak perbedaan konten dan konteks berikut ini!
Fokus Utama
Perbedaan pertama soal konten dan konteks ini mulai dari fokusnya. Meski terlihat sama, tapi konten dan konteks memiliki fokus yang berbeda. Begini penjelasan mengenai fokus utama dari konten dan konteks:
- Konten berfokus pada apa yang ingin disampaikan kepada audiens, seperti ide, informasi, atau pesan utama yang ingin dibagikan.
- Konteks lebih mengutamakan bagaimana konten tersebut disampaikan yang mencakup faktor-faktor seperti latar belakang, waktu, suasana, dan keadaan yang mempengaruhi cara audiens menerima pesan tersebut.
Dampak pada Audiens
Perbedaan selanjutnya adalah, konten dan konteks bisa memberikan dampak yang berbeda terhadap audiens. Apa yang membedakan dampak ini?
- Konten menentukan informasi apa yang akan diterima audiens, sehingga audiens bisa mendapatkan informasi dari apa yang disampaikan oleh konten.
- Konteks berperan besar dalam memengaruhi cara audiens memahami atau merespons konten. Dengan konteks yang tepat, audiens diharapkan dapat merasa terhubung atau memahami konten lebih mudah.
Peran dalam Komunikasi
Selain itu, meski ada perbedaan antara keduanya, namun baik konten dan konteks punya peran yang penting dalam komunikasi. Apa saja perannya?
- Konten berfungsi untuk memberikan inti atau substansi dari pesan yang disampaikan. Sebagai contoh, sebuah artikel tutorial memberikan linformasi setiap tahap dan langkah yang bisa diikuti oleh audiens.
- Konteks memberikan kerangka yang mendukung pemahaman konten tersebut. Dalam artikel tutorial, konteks yang baik akan menyesuaikan gaya bahasa agar mudah dipahami oleh pemula atau mempertimbangkan waktu publikasi agar bisa masuk ke dalam jangkauan audiens yang sedang aktif di jam tertentu sehingga bisa masuk dalam tren.
Penyesuaian Berdasarkan Platform dan Audiens
Kemudian, perbedaan lainnya adalah soal platform. Meski keduanya sama-sama dipublikasikan lewat platform yang sama tapi kadang ada beberapa penyesuaian demi komunikasi yang efektif.
- Konten menggunakan semua platform dengan menampilkan produk informasi yang sama saat mempublikasikannya.
- Konteks ini menyesuaikan cara penyampaian konten tergantung pada platform dan audiensnya. Di media sosial, gaya penyampaian mungkin lebih santai dan fokus pada visual, sedangkan di blog bisa lebih detail dan informatif.
Efek Jangka Panjang
Kemudian, perbedaan selanjutnya adalah soal efek jangka panjang. Keduanya memiliki jangka waktu tertentu. Bagaimana maksudnya?
- Konten menciptakan dampak langsung melalui informasi atau hiburan yang diberikan kepada audiens.
- Konteks membangun hubungan jangka panjang antara content creator dan audiens dengan memberikan pengalaman yang relevan dan berkesan, membantu audiens untuk terus merasa relevan dengan pesan yang disampaikan.
Pentingnya Konten dan Konteks untuk Content Creator
Nah, konten dan konteks ini akan selalu berhubungan dengan content creator sehingga kamu tidak cukup untuk mengetahui perbedaan konten dan konteks saja. Berikut adalah beberapa poin alasan kenapa konten dan konteks penting untuk content creator:
- Konten yang berkualitas adalah pondasi dari setiap karya yang kamu bua. Konten ini bisa berupa informasi, edukasi, atau hiburan yang menarik perhatian audiens. Namun, tanpa konteks yang tepat, konten tersebut mungkin tidak diterima dengan baik oleh audiens karena konteks membantu memastikan bahwa konten tersebut disampaikan dalam cara yang sesuai dengan keadaan audiens.
- Konten yang hanya berisi informasi akan terasa membosankan dan mudah dilupakan jika tidak diberi sentuhan yang lebih personal atau relevan. Untuk itulah hadirlah konten untuk membuat konten menjadi lebih bermakna dan relevan.
- Konten yang bagus saja tidak cukup jika tidak disesuaikan dengan kebutuhan dan minat audiens pada waktu yang tepat. Oleh karenanya, kamu juga butuh konteks untuk memberikan arah yang jelas tentang kapan, di mana, dan bagaimana konten harus disampaikan untuk memaksimalkan daya tariknya.
- Konten adalah alasan utama audiens tertarik pada sebuah karya; mereka ingin membaca, menonton, atau mendengar informasi atau hiburan yang disajikan. Dengan adanya konteks akan memperkuat keterlibatan ini dengan memberikan cara yang tepat bagi audiens untuk berinteraksi dan merespons.
- Konten yang baik bisa membantu membangun reputasi seorang content creator sebagai ahli atau sumber informasi yang andal dalam bidang tertentu. Nah, hal tersebut dibantu oleh konteks untuk memastikan bahwa reputasi ini terbentuk dengan benar, dengan menampilkan konten pada platform yang tepat, dalam gaya yang sesuai, dan pada momen yang paling relevan.
Jadi, sekarang kamu sudah paham kan apa saja perbedaan antara konten dan konteks? Sekarang, kamu jangan hanya bikin konten, tapi pastikan konten kamu sesuai konteks yang tepat, ya.
Discussion about this post