Setelah membahas tentang perbedaan content writer dan copywriter, sekarang saya juga mau berbagi informasi tentang perbedaan UX writer dan Copywriter. Lagi-lagi, kali ini ada dua profesi digital yang menggunakan kata ‘writer’ tetapi memiliki tugas, tujuan, dan target yang sangat jauh berbeda. Meski sebenarnya tugas keduanya sama-sama ‘menulis’ tetapi ada perbedaan UX writer dan copywriter yang cukup mencolok.
Daftar Isi:
ToggleSecara singkat, perbedaan UX writer dan copywriter adalah target tulisannya. Target UX writer adalah menulis teks atau simbol untuk memudahkan navigasi audiens saat masuk ke halaman web, aplikasi, atau produk digital lainnya. Sedangkan copywriter lebih fokus pada teks yang persuasif agar audiens melakukan tindakan tertentu, seperti membeli, mengklik link, atau mengisi form tertentu.
Terasa perbedaannya kan? Namun, sebenarnya perbedaan UX Writer dan copywriter tidak hanya itu, masih ada beberapa perbedaan UX writer dan copywriter lainnya yang perlu kamu ketahui agar lebih memahami dua profesi yang terlihat sama tapi berbeda ini.
Baca Artikel SelengkapnyaApa Itu UX Writer?
Belum tahu apa itu UX Writer? Baiklah, sebelum kita bahas perbedaan UX Writer dan Copywriter, saya jelaskan dulu definisi dari UX Writer secara umum. UX Writer adalah seorang profesional yang bertugas untuk menciptakan teks yang memandu pengguna untuk lebih mudah berinteraksi dengan digital interface, seperti aplikasi dan situs web.
Tugas ini sangat penting untuk memastikan setiap pengguna dapat memahami dan menggunakan produk digital dengan mudah. Sebagai UX writer, kamu akan fokus menciptakan teks pendek namun efektif, yang sering disebut microcopy. Teks ini mencakup elemen-elemen kecil seperti tombol, pesan error, notifikasi, serta instruksi yang memudahkan pengguna untuk melanjutkan ke langkah berikutnya.
Peran seorang UX Writer bukan sekadar menulis teks biasa, melainkan menulis konten yang spesifik untuk meningkatkan user experience. Ini berbeda dengan copywriting yang bertujuan untuk meningkatkan penjualan. Sebaliknya, UX writing berfokus untuk membuat pengguna lebih mudah dalam berinteraksi dengan antarmuka digital dan menyelesaikan tugas mereka dengan lancar.
Contoh kasus, kamu ingin membeli laptop ASUS di website ASUS. Nah, agar kamu bisa membelinya dengan mudah di website maka ada petunjuk pembelian, biasanya ditulis atau digambarkan dengan simbol keranjang. Dari sana, kamu bisa langsung tahu bahwa pembelian laptop ASUS bisa lewat simbol ‘keranjang’ tadi. Nah, simbol keranjang itulah hasil ciptaan dari UX Writer.
Apa Itu Copywriter?
Mungkin kamu sudah sering mendengar istilah ini, terutama di dunia pemasaran dan periklanan. Tapi, agar kamu lebih memahami perbedaan UX Writer dan Copywriter, kita bahas juga tentang definisi copywriter.
Copywriter adalah seorang profesional yang bertugas menulis teks atau copy dengan tujuan utama untuk mempengaruhi pembaca agar melakukan tindakan tertentu. Tindakan tersebut bisa berupa membeli produk, mendaftar layanan, atau bahkan sekadar meningkatkan brand awarenes. Intinya, copywriting berfungsi untuk menggerakkan audiens menuju aksi yang diinginkan.
Sebagai seorang copywriter, tugas utamamu adalah menulis teks-teks persuasif untuk berbagai media, baik digital maupun cetak. Contoh tulisan yang dihasilkan copywriter bisa berupa halaman arahan (landing page), deskripsi produk, email pemasaran, slogan, iklan cetak, hingga konten media sosial. Meskipun jenis medianya berbeda-beda, tujuan utamanya tetap sama: menarik perhatian audiens dan mendorong mereka untuk bertindak.
Dalam proses copywriting, seorang copywriter tidak hanya fokus pada penyusunan kata-kata yang menarik, tapi juga harus mempertimbangkan kebutuhan audiens dan tujuan bisnis.
Misalnya, saat menulis iklan untuk media sosial, gaya bahasanya harus lebih singkat dan langsung karena ruang yang terbatas dan fokus pada perhatian audiens yang cepat teralihkan. Sedangkan untuk blog bisnis, kamu mungkin perlu memberikan informasi yang lebih detail agar dapat memberikan nilai tambah bagi pembaca. Sudah terasa kan perbedaan UX Writer dan Copywriter lewat definisi ini?
Perbedaan UX Writer dan Copywriter
Oke, ini dia pembahasan utama kita, yaitu perbedaan UX Writer dan Copywriter. Mungkin kamu sudah bisa memahami perbedaan UX Writer dan Copywriter lewat penjelasan definisi masing-masing profesi yang sudah saya jelaskan di atas. Nah, di bawah ini, saya akan jelaskan lebih detail soal perbedaan UX Writer dan Copywriter yang perlu kamu tahu, seperti:
Tujuan Utama
Perbedaan yang paling menonjol antara UX Writer dan Copywriter adalah tujuannya. Meski sama-sama menulis, tetapi mereka memiliki tujuan atau target yang berbeda. Begini penjelasannya:
- UX Writer: UX Writer lebih fokus dan bertujuan untuk meningkatkan user experience dengan membantu pengguna bisa menavigasi produk digital secara mudah dan nyaman. Misalnya, pengguna mudah diarahkan untuk mengklik link pembelian atau pengisian formulir.
- Copywriter: Berbeda dengan UX Writer, kalau copywriter lebih bertujuan untuk memengaruhi audiens dalam mengambil tindakan tertentu seperti membeli produk atau layanan, bisa juga berupa pengisian formulir, dan tindakan lainnya
Fokus Konten
Karena tujuan copywriter dan UX writer saja sudah berbeda maka keduanya juga membuat konten yang berbeda. Sama-sama menulis, tapi fokus konten yang mereka tulis berbeda, seperti:
- UX Writer: Dalam dunia UX Writer, mereka lebih mengutamakan kejelasan dan kesederhanaan dalam menulis teks yang memudahkan pengguna untuk bisa navigasi di dalam sebuah produk digital, seperti aplikasi dan website.
- Copywriter: Sedangkan copywriter biasanya lebih terfokus pada kreativitas dan persuasi untuk mempromosikan produk dan meningkatkan konversi. Intinya copywriter lebih fokus pada menarik perhatian adudiens.
Jenis Teks yang Dibuat
Perbedaan lainnya antara UX Writer dan Copywriter adalah jenis teks yang mereka buat. Meski sama-sama membuat teks singkat, namun karena tujuan dan fokusnya berbeda maka jenis teksnya pun dibuat secara berbeda.
- UX Writer: Biasanya UX Writer akan membuat teks pada tombol, pesan kesalahan, petunjuk navigasi, notifikasi, dan pesan onboarding. Tujuannya jelas agar audiens mudah melakukan navigasi dan paham apakah ia sudah berada di navigasi yang benar atau tidak.
- Copywriter: Berlainan dengan copywriter, mereka justru menulis teks untuk iklan, landing pages, deskripsi produk, email promosi, dan konten media sosial. Teks yang dibuat biasanya sangat persuasif untuk mengajak audiens melakukan tindakan tertetu.
Kolaborasi
Nah, kedua profesi ini juga memiliki tim khusus kok, hanya saja tim UX Writer dan Copywriter biasanya agak sedikit berbeda karena tujuannya pun sudah berbeda. Jadi, siapa saja tim mereka?
- UX Writer: UX Writer lebih sering bergabung dan bekerjasama dengan tim produk, UX/UI desainer, dan pengembang.
- Copywriter: Sedangkan Copywriter biasanya sering berkolaborasi bersama dengan tim pemasaran, desainer grafis, dan ahli SEO.
Gaya Penulisan
Perbedaan selanjutnya soal gaya penulisan. Dua-duanya memang lebih sering menggunakan gaya penulisan yang jelas, singkat, dan padat. Tapi karena tujuannya berbeda, kadang copywriter menyesuaikan dengan kebutuhan marketing. Begini penjelasannya:
- UX Writer: Mereka lebih sering menggunakan gaya penulisan dan bahasa yang jelas, singkat, dan berfokus pada pengguna.
- Copywriter: Kalau seorang copywriter lebih sering menggunakan bahasa yang kreatif dan persuasif untuk mendorong penjualan atau keterlibatan audiens.
Metode Pengujian
Nah, perbedaan kali ini ada di metode pengujiannya. Mereka menulis tidak langsung publish tetapi ada proses pengujian terlebih dahulu. Untuk pengujian UX Writer dan Copywriter itu berbeda, seperti:
- UX Writer: Dalam UX Writing, mereka menggunakan metode pengujian seperti usability tests dan cloze tests untuk menguji kejelasan dan efektivitas teks.
- Copywriter: Sedangkan dalam dunia copywriting mnggunakan pengujian A/B dan analisis konversi untuk mengoptimalkan performa konten.
Ruang Lingkup Pekerjaan
Dari semua penjelasan perbedaan UX Writer dan Copywriter di atas, akhirnya perbedaan terakhir ini bisa menyimpulkan bahwa ruang lingkup UX Writer dan Copywriter itu cukup berbeda, karena:
- UX Writer: UX Writer sudah jelas bakal lebih fokus pada teks dalam produk digital, seperti aplikasi dan situs web.
- Copywriter: Berbeda dengan Copywriter yang punya fokus pada teks promosi di luar produk digital, seperti iklan, email, dan materi pemasaran lainnya.
Jadi, meski UX Writer dan Copywriter ini sama-sama bekerja sebagai ‘penulis’, namun konten tulisannya sangat berbeda jauh. Dengan tujuan dan fokus yang berbeda, mereka memiliki gaya tulisan yang berbeda pula. Kalau kamu mau menjadi salah satu dari profesi ini, kira-kira mana yang ingin kamu kuasai? Apakah menjadi UX Writer atau Copywriter?
Discussion about this post