Twitter mengumumkan fitur polling pada tahun 2015. Sejak itu, polling Twitter menjadi salah satu fitur yang berguna dan banyak dipakai. Lalu bagaimana menggunakan polling Twitter dengan kreatif? Simak tips di bawah ini.
Twitter merupakan media sosial dengan karakter yang khas. Pengguna Twitter biasanya cepat mengirim berita, dan cepat pula memberi respon. Reaksi dan opini pengguna cepat bermunculan apabila ada berita atau tren muncul.
Polling Twitter merupakan sarana yang tepat untuk mengumpulkan reaksi dan opini tersebut. Dengan demikian berguna juga sebagai bahan riset untuk membuat konten.
Gunakan Polling Twitter sesuai tren
Ketika suatu hal banyak dibicarakan di Twitter, hal itu akan muncul sebagai trending topic. Entah dalam skala global atau regional. Manfaatkan momen tersebut untuk membuat polling dan mendapat opini publik.
Sebagai contoh, kalau kamu hobi dengan fashion, kamu bisa membuat polling tentang pakaian yang digunakan Taylor Swift di acara Grammy.
Gunakan Polling Twitter sesuai tema
Jangan paksakan kalau topik yang sedang tren tidak sesuai dengan bidangmu. Cari hal yang paling sesuai dengan tema yang biasa kamu bahas. Minimal, temukan kontradiksi dari tren tersebut.
Polling yang sesuai bisa membuat audiens menanti hasil apa yang kamu temukan. Apalagi kalau berhubungan dengan opini. Karena ketika kamu memiliki spesialisasi pada hal tertentu, kamu akan dipercaya oleh publik.
Gunakan Polling Twitter untuk membuat konten
Hasil polling bisa menjadi bahan konten yang menarik. Entah opini atau reaksi publik. Kamu bisa membuat analisa ringan atau memberi komentar soal hal itu.
Kamu juga bisa bertanya soal prediksi. Apakah hasil pertandingan sepak bola, pemenang Oscar, produk Apple mendatang, dll. Hasil polling dan hasil nyata bisa menjadi bahan konten menarik.
Gunakan Polling Twitter untuk meningkatkan kualitas konten
Dengan polling Twitter, kamu bisa mendapat masukkan apa yang disukai, yang tidak disukai audiens, atau bagaimana supaya kontenmu lebih menarik lagi.
Pertanyaan bisa sesederhana “Apakah background video sudah bagus atau belum?”, atau “Apa lagi yang perlu dibahas selanjutnya?”. Beri pilihan sesuai apa yang bisa kamu lakukan dan sesuai dengan bidangmu.
Gunakan Polling Twitter untuk mengetahui perilaku audiens
Pertanyaan bisa saja seperti “Bagaimana biasanya kamu menonton video YouTube?”, dengan pilihan “Subscribe” atau “Trending”. Selain itu bisa juga seputar kebiasaan browsing internet.
Hal ini membuatmu lebih mengenal karakteristik audiens. Kamu bisa membuat konteks yang sesuai dan bisa megembangkannya ke berbagai hal lain. Dengan demikian, konten akan menjadi semakin kaya, namun secara bersamaan semakin unik (spesifik).