Kapan waktu terbaik membuat kiriman media sosial adalah pertanyaan yang sering muncul. Hal ini berhubungan dengan jangkauan view, respon follower, dan pada akhirnya: tingkat viral.
Mengetahui waktu terbaik membuat kiriman media sosial juga berguna kala kamu mau membuat jadwal posting media sosial agar bisa berjalan otomatis.
Sejujurnya, tidak ada waktu terbaik dalam mengirim konten ke media sosial. Kenapa? Karena perilaku pengguna media sosial berbeda untuk tiap daerah, usia, atau demografi lainnya.
Pegawai atau anak sekolah jelas punya perilaku media sosial berbeda. Pegawai atau anak sekolah di Jakarta dan di Makasar pun punya perilaku berbeda.
Hal tersebut bisa kamu kenali dari data yang muncul. Facebook Page punya halaman analisa kegiatan dengan data lengkap (Insight). Kamu juga bisa menggunakan aplikasi social media manager seperti Hootsuite.
Langkah menetapkan waktu terbaik posting media sosial
Semua tergantung target yang kamu tetapkan, uji coba, analisa, dan adaptasi.
1. Target Audiens
Tentunya saat membuat konten, kamu tahu kamu berbicara pada siapa. Apakah kamu berbicara dengan generasi millennial? Apakah kamu bicara pada anak sekolah, anak kuliah, atau orang kantoran?
Secara logika, kamu bisa memperhatikan kegiatan harian mereka. Kapan mereka tidak bisa membuka media sosial (masih di kelas, di kantor, dll), kapan waktu senggang mereka, kapan mereka merasa bosan (misalnya orang kantoran di bis), dst.
Target audiens akan menunjukkan pola aktivitas dasar.
2. Uji Coba
Kamu tidak akan bisa mendapat data dari aplikasi media sosial, tanpa kamu membuat kiriman sebelumnya. Tidak ada kiriman berarti tidak ada analisa.
Untuk itu, kamu harus melakukan uji coba terlebih dahulu. Berdasar target audiens yang sudah kamu tetapkan, buat posting media sosial sesuai perkiraan waktu senggang mereka.
Selain itu, kamu juga bisa memperhatikan akun media sosial yang sudah lebih dulu populer. Perhatikan kapan mereka berbagi status, foto, video, dll. Contoh cara tersebut dan lihat apakah sesuai dengan target audiensmu.
Lakukan juga variasi kiriman (status, link, foto, atau video) dan perhatikan potensi masing-masing.
3. Analisa
Setelah kamu melakukan berbagai kiriman di media sosial. Data akan muncul. Kamu mulai bisa mengenali pola aktivitas online follower dengan lebih baik.
Sekali lagi, Facebook Page punya Insight yang menyajikan data dengan komplit. Lengkap dengan statistik harian, grafik, dll.
Secara umum, data dari Facebook bisa jadi panduan yang baik. Selain itu, kamu juga bisa menggunakan layanan analisa media sosial lain (biasanya berbayar).
4. Adaptasi
Dari analisa yang kamu lakukan, kamu sudah bisa menentukan kapan waktu terbaik membuat posting media sosial. Sebagai tambahan, kamu juga harus bisa beradaptasi dengan berbagai hal lain.
Apa yang berpengaruh selain pola tetap aktivitas online audiens?
Salah satu yang berpengaruh adalah tren tema yang viral. Bisa berhubungan dengan Hari Raya, fenomena politik, gosip artis, atau hal sejenis ini. Kamu harus bisa beradaptasi dengan tren media sosial.
Di samping itu, kamu juga bisa mencoba waktu saat akun media sosial populer sedang “sepi”. Cari peluang ketika posting media sosial milikmu bisa mendapat sorotan lebih. Bagaimanapun, media sosial adalah ajang kompetisi bagi kreator konten.
Waktu Terbaik Yang Bisa Kamu Coba
Berdasarkan langkah di atas, kamu akan menemukan pola yang sesuai. Kalau kamu masih bingung, ada beberapa waktu yang bisa kamu coba.
- Jam 6–9 pagi: Waktu bangun tidur dan bersiap beraktivitas seharian. Biasanya orang membuka handphone untuk melihat update terbaru.
- Jam 12–2 siang: Waktu istirahat dan Shalat. Orang-orang kembali mencari hiburan di sela padatnya aktivitas.
- Jam 6–9 malam: Waktu pulang, makan malam, dan santai. Orang-orang melakukan aktivitas sosial baik secara online dan offline. Saat offline pun kadang mereka membicarakan fenomena online.
Waktu di atas merupakan momen rata-rata. Spesifikasi lebih jauh, tentu saja akan berbeda untuk tiap akun media sosial. Sekali lagi, lakukan langkah di atas untuk hasil maksimal.
Discussion about this post