Meski kita sudah familiar dengan istilah influencer, tapi kamu juga harus tahu bahwa ada jenis influencer berdasarkan followers. Bagaimana maksudnya? Jadi jenis influencer berdasarkan followers ini merupakan jenis influencer yang dibedakan menjadi beberapa klasifikasi tertentu dilihat dari jumlah followers yang mereka miliki.
Daftar Isi:
ToggleNah, jenis influencer berdasarkan followers ini juga biasa memiliki penghasilan yang berbeda. Yang jelas, jenis influencer berdasarkan followers ini juga punya tujuan dan fungsi yang sama, yaitu mempromosikan dan memengaruhi followers-nya untuk melakukan sesuatu terhadap produk yang mereka promosikan.
Lalu, apa saja jenis influencer berdasarkan followers? Berikut saya akan menjelaskan secara detail mengenai jenis influencer berdasarkan followers, sehingga kamu bisa menentukan rate card yang pas ketika mengajukan kerjasama dengan brand. Yuk, kita bahas bareng!
Baca Artikel SelengkapnyaJenis Influencer Berdasarkan Followers
Dalam dunia digital marketing, influencer memainkan peran yang cukup penting dalam memasarkan produk. Nah, namun beberapa brand biasanya melihat influencer berdasarkan followersnya untuk mencapai tujuan marketingnya masing-masing. Untuk itulah jenis influencer berdasarkan followers ini adalah salah satu faktor penting agar memudahkan brand dan influencer dalam mencapai tujuan penjualan.
Nah, biasanya jenis influencer berdasarkan followers ini mengelompokkan influencer ke dalam beberapa tingkatan, mulai dari followers yang paling sedikit hingga yang memiliki followers jutaan. Harapannya, dengan memahami jenis influencer berdasarkan followers ini maka kamu lebih mudah untuk menentukan strategi marketing yang pas.
Sebagai gambaran, 4 jenis influencer berdasarkan followers ini ada yang disebut dengan Nano, Micro, Mid, hingga Macro influencer. Apa saja kelebihan dan kekurangan dari setiap jenis influencer berdasarkan followers ini? Simak baik-baik di bawah ini!
Nano Influencer (1K-5K Followers)
Jenis yang pertama adalah Nano influencer. Ini merupakan influencer dengan jumlah followers antara 1.000 hingga 5.000. Meskipun mereka memiliki influencer yang lebih sedikit dibandingkan jenis influencer lainnya, tapi biasanya Nano influencer punya engagement rate yang sangat tinggi.
Engagement mereka bisa tinggi karena mereka mampu membangun komunitas yang lebih personal dan lebih dekat dengan followers. Biasanya mereka juga punya niche yang sangat spesifik seperti makanan, fashion lokal, atau hobi tertentu. Lalu, apa saja kelebihan dari Nano influencer ini?
- Biaya kolaborasi yang relatif rendah dibandingkan influencer dengan followers lebih banyak.
- Engagement rate yang tinggi, karena interaksi dengan followers lebih intens dan lebih dekat.
- Terlihat lebih autentik dan personal, karena rekomendasi mereka terasa lebih natural tanpa dibuat-buat.
- Cocok untuk brand yang ingin fokus pada niche tertentu.
Nah, kalau kamu berpikir untuk mengajak kerjasama dengan Nano influencer maka kamu harus tahu kapan harus bekerjasama dengan Nano influencer. Jadi, saya sarankan sebaiknya yang bekerjasama dengan Nano influencer adalah mereka pemilik usaha kecil atau menengah dengan anggaran marketing yang terbatas. Selain itu, jika target kamu adalah audiens yang sangat spesifik atau lokal, Nano influencer juga bisa membantu membangun hubungan yang lebih kuat dengan target tersebut.
Micro Influencer (5K-25K Followers)
Nah, Micro influencer ini punya jangkauan audiens lebih luas karena ia memiliki followers lebih banyak, yaitu antara 5.000 hingga 25.000. Biasanya, mereka lebih memahami tentang niche yang mereka bahas, dan sangat terlibat dengan para followers-nya. Biasa dibilang bahwa Micro influencer juga biasanya punya reputasi sebagai ‘pakar’ di bidang tertentu, entah itu kecantikan, teknologi, atau olahraga. Apa kelebihan dari Micro influencer?
- Lebih terjangkau dibandingkan Mid dan Macro influencer.
- Memiliki otoritas dalam niche tertentu, yang membuat mereka efektif untuk kampanye yang menargetkan audiens spesifik.
- Memiliki pemahaman yang lebih detail dan profesional tentang kebutuhan dan preferensi audiens mereka.
- Cocok untuk brand awareness yang membutuhkan jangkauan luas namun tetap terfokus pada niche tertentu.
Jika kamu ingin bekerjasama dengan Micro influencer, sebaiknya digunakan untuk brand yang ingin menjangkau audiens baru dengan keterlibatan tinggi. Mereka juga sangat efektif untuk kampanye yang bertujuan membangun brand awareness.
Mid Influencer (25K-100K Followers)
Lebih tinggi lagi, kali ini ada yang namanya jenis influencer Mid influencer. Kalau Mid influencer ini punya followers sekitar 25.000 hingga 100.000. Dan, biasanya Mid influencer ini cenderung memiliki jangkauan yang lebih besar dibandingkan Nano dan Micro influencer, tetapi masih mempertahankan tingkat engagement yang cukup tinggi. Mereka sering aktif di lebih dari satu platform sosial media dan memiliki berbagai jenis konten seperti blog, podcast, atau newsletter. Apa lagi kelebihannya?
- Menjangkau audiens yang lebih besar dengan tetap mempertahankan engagement yang baik.
- Biasanya ia eksis di berbagai platform bukan hanya satu platform saja, sehingga Mid influencer bisa menyebarkan pesan brand kamu di lebih dari satu channel.
- Konten yang dibuat oleh Mid influencer memiliki kualitas tinggi, sehingga sangat sesuai untuk brand yang ingin mengedepankan citra profesional.
Kalau berencana untuk mendapatkan jangkauan audiens yang lebih luas tetapi tetap ingin engagement yang baik, bekerja sama dengan Mid influencer adalah pilihan yang tepat. Mereka juga cocok untuk brand yang ingin meningkatkan konversi melalui klik link atau pembelian secara langsung.
Macro Influencer (100K-500K+ Followers)
Yang terakhir adalah Macro influencer. Ini merupakan jenis influencer yang memiliki followers lebih dari 100.000, bahkan hingga 500.000 atau lebih. Mereka sbiasanya sudah tergolong dalam kategori selebriti atau tokoh terkenal di industri tertentu. Macro influencer tentunya memiliki jangkauan yang sangat luas, dan mereka cocok untuk kampanye besar dengan tujuan meningkatkan brand awareness secara masif. Kelebihan lain dari Macro influencer adalah:
- Mampu menjangkau audiens yang sangat besar, baik di skala nasional maupun internasional.
- Cocok untuk peluncuran produk besar atau kampanye musiman seperti Black Friday atau Hari Raya.
- Biasanya memiliki konten berkualitas tinggi dan profesional, yang bisa meningkatkan citra brand.
Jika kamu memiliki anggaran yang besar dan ingin menciptakan buzz yang besar, Macro influencer adalah pilihan terbaik. Namun, perlu diingat bahwa jumlah followers yang sangat banyak ini tidak selalu berarti memiliki engagement yang tinggi. Biasanya, Macro influencer lebih efektif untuk kampanye yang mengutamakan visibilitas daripada interaksi yang personal dengan audiens.
Kekurangan Jenis Influencer Berdasarkan Followers
Nah, tadi kamu sudah memahami penjelasan dari setiap jenis influencer dengan jumlah followers yang berbeda, namun kamu juga perlu tahu beberapa kekurangan dari setiap jenis influencer yang sudah kami jelaskan di atas. Dengan mengetahui kekurangan ini maka kamu bisa mempertimbangkan kira-kira lebih cocok bekerja dengan influencer jenis yang mana.
Kekurangan Nano Influencer
- Jangkauan yang terbatas, sehingga tidak cocok untuk kampanye yang membutuhkan eksposur yang sangat luas.
- Karena mereka biasanya adalah seorang pendatang baru atau newbie dalam dunia influencer, mungkin butuh waktu lebih lama untuk memahami cara kerja kampanye brand.
Kekurangan Micro Influencer
- Meskipun jangkauannya lebih besar dari Nano, namun ia memiliki keterbatasan untuk menjangkau audiens secara global.
- Tidak semua Micro influencer memiliki pengalaman bekerja dengan brand besar, sehingga brief kampanye mungkin harus lebih detail.
Kekurangan Mid Influencer
- Biaya kerja sama yang lebih tinggi dibandingkan Nano dan Micro influencer.
- Meski engagement masih tinggi, biasanya ada sedikit penurunan engagement. Bahkan beberapa Mid influencer kadang memiliki engagement yang lebih rendah sedikit dibandingkan Micro.
Kekurangan Macro Influencer
- Biaya kerjasamanya sangat mahal, sehingga hanya cocok untuk brand dengan anggaran besar.
- Engagement rate cenderung lebih rendah karena jangkauannya yang terlalu luas dan audiensnya yang terlalu beragam.
Jadi, sekarang kamu sudah paham kan bahwa mengetahui jenis influencer itu sangat penting bagi setiap brand yang ingin menjalankan kampanye dengan influencer marketing. Setiap jenis influencer, baik Nano, Micro, Mid, hingga Macro, memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan kampanye kamu.
Dengan menentukan jenis influencer yang tepat, kamu bisa lebih efektif menjangkau audiens yang relevan dan meningkatkan brand awareness, engagement, serta konversi yang lebih efektif.
Ingat, jumlah followers bukanlah satu-satunya faktor yang harus dipertimbangkan. Engagement rate, kualitas konten, dan relevansi dengan brand kamu juga sangat penting dalam menentukan influencer yang cocok. Jadi, pastikan kamu melakukan riset yang detail sebelum memilih influencer untuk kampanye kamu. Punya saran atau pendapat lain soal ini? Silakan tulis di kolom komentar, ya!
Discussion about this post