Dalam content marketing, ada yang namanya content planning dan content strategy. Nah, di sini kita akan bahas perbedaan content planning dan content strategy. Meski keduanya sering dianggap sama, namun sebenarnya ada perbedaan content planning dan content strategy. Perbedan yang paling mendasar adalah tentang “how” dan “why”. Bagaimana maksudnya?
Daftar Isi:
ToggleJadi, ketika kamu ingin tahu perbedaan content planning dan content strategy, selalu ingat bahwa content planning mengacu pada “How”. Kata “How” di sini adalah, bagaimana kamu bisa mewujudkan tujuan dari rencana konten yang sudah kamu buat. Sedangkan content stretagy bisa ingat dari kata “Why” yang artinya, kenapa kamu mau membuat konten tersebut dan apa tujuannya. Bisa mulai terasa kan perbedaan content planning dan content strategy dari dua kata itu?
Nah, kalau kamu masih bingung dengan perbedaan content planning dan content strategy, saya sudah membuat rangkuman yang detail soal perbedaan keduanya. Kamu bisa simak perbedaan content planning dan content strategy melalui penjelasan di bawah ini.
Baca Artikel SelengkapnyaApa Itu Content Strategy?
Sebelum kita bahas lebih detail soal perbedaan content planning dan content strategy, sebaiknya pahami dulu, apa itu content planning dan content strategy. Kita mulai dengan content strategy.
Content strategy adalah kerangka kerja strategis yang mengarahkan bagaimana kamu menciptakan, mendistribusikan, dan mengelola konten. Strategi ini berfokus pada bagaimana konten bisa mencapai tujuan bisnis yang diinginkan. Nah, tujuannya itu berargam, bisa berupa meningkatkan brand awareness, menarik lebih banyak prospek berkualitas, atau meningkatkan penjualan. Singkatnya, content strategy menjawab pertanyaan “Mengapa kamu membuat konten?”. Berikut adalah beberapa elemen penting dalam content strategy meliputi:
- Riset Pasar dan Kompetitor: Melibatkan analisis yang detail tentang audiens target dan apa yang dilakukan oleh kompetitor.
- Tujuan Strategi: Menetapkan tujuan spesifik seperti peningkatan traffic, konversi, atau engagement.
- Pesan yang Mau Disampaikan: Menentukan pesan yang ingin kamu sampaikan kepada audiens dan bagaimana cara terbaik untuk membuat kontennya menarik perhatian audiens.
- Segmentasi Audiens: Mengelompokkan audiens berdasarkan karakteristik yang sama untuk memastikan pesan sesuai dengan kebutuhan mereka.
- Pemilihan Konten dan Platformnya: Memilih jenis konten yang tepat (blog, video, ebook, dll.) dan saluran distribusi yang paling efektif (media sosial, email, situs web).
- Penugasan Tim: Menentukan siapa yang bertanggung jawab untuk setiap elemen konten.
Dengan content strategy, kamu memiliki gambaran yang mengarahkan semua aktivitas konten, memastikan bahwa setiap bagian konten yang kamu buat mendukung tujuan utama bisnismu.
Apa Itu Content Planning?
Jika content strategy menjawab “Mengapa?”, maka content planning menjawab “Bagaimana dan kapan?”. Content planning adalah proses merinci langkah-langkah spesifik untuk mengeksekusi strategi konten yang telah kamu buat sebelumnya, seperti pembuatan kalender konten, penentuan topik yang akan dibuat, siapa yang akan mengerjakannya, serta kapan dan di mana konten tersebut akan diterbitkan. Berikut adalah beberapa elemen utama dari content planning:
- Proses dan Alur Kerja Konten: Struktur yang dikembangkan untuk menciptakan konten dengan cara yang logis dan efisien.
- Kalender Konten: Jadwal yang mengatur pembuatan, publikasi, dan distribusi konten, memastikan tim menyelesaikan setiap langkah sesuai rencana.
- Pelatihan dan Orientasi: Memastikan bahwa semua anggota tim memahami alat dan proses yang digunakan dalam pembuatan konten.
- Distribusi dan Promosi Konten: Mendistribusikan konten kepada audiens melalui saluran yang tepat setelah konten selesai dibuat.
- Komunikasi Internal: Pengembangan percakapan yang transparan di antara anggota tim untuk membantu kemajuan setiap proyek.
- Pengoptimalan dan Pengukuran: Mengukur performa konten setelah dipublikasikan untuk memastikan konten mencapai hasil yang diinginkan.
Perbedaan Content Planning dan Content Strategy
Nah, dari penjelasan sebelumnya, mungkin kamu sudah bisa menebak apa saja perbedaan content planning dan content strategy dalam sebuah content marketing. Keduanya sama-sama penting dan saling melengkapi satu sama lain. Namun, untuk mengetahui perbedaan content planning dan content strategy lebih lengkap, bisa simak penjelasan di bawah ini:
Tujuan
Perbedaan content planning dan content strategy yang pertama adalah soal tujuan. Dari kata “How” dan “Why” saja sudah memperlihatkan bahwa keduanya punya tujuan yang beda, seperti:
- Content Strategy: Fokus pada visi besar yang menjelaskan mengapa kamu membuat konten dan bagaimana konten tersebut mendukung tujuan bisnis.
- Content Planning: Fokus pada tindakan yang menjelaskan bagaimana dan kapan konten akan dibuat, dipublikasikan, dan didistribusikan.
Jangka Waktu
Perbedaan content planning dan content strategy lainnya adalah soal jangka waktunya, ada yang tipe jangka pendek dan ada juga yang jangka panjang. Bagaimana maksudnya?
- Content Strategy: Berorientasi jangka panjang untuk memberikan arah yang jelas untuk waktu yang lebih lama, biasanya jangka waktunya sekitar beberapa bulan hingga tahun.
- Content Planning: Berorientasi jangka pendek untuk menguraikan langkah-langkah harian atau mingguan dalam pembuatan dan publikasi konten.
Fleksibilitas
Kemudian, perbedaan content planning dan content strategy ini bisa dilihat dari fleksibilitasnya di ama content strategy biasanya lebih statis berbeda dengan content planning yang lebih fleksibel.
- Content Strategy: Lebih statis dan jarang berubah karena ia dijadikan sebagai fondasi besar yang mengarahkan keseluruhan arah konten.
- Content Planning: Lebih fleksibel, dapat diubah dan disesuaikan tergantung pada kebutuhan dan perubahan pasar.
Cakupan
Cakupan content planning dan content strategy pun berbeda, ada yang cakupannya cukup luas tapi ada juga yang cakupannya hanya fokus pada hal-hal spesifik tertentu saja. Begini penjelasannya:
- Content Strategy: Punya cakupan yang luas, mencakup semua channel, audiens, dan jenis konten yang mendukung tujuan besar.
- Content Planning: Lebih terfokus pada hal-hal spesifik, seperti kapan setiap bagian konten akan dipublikasikan dan bagaimana cara mengelola workflow.
Eksekusi
Tentu saja content planning dan content strategy punya eksekusi yang berbeda. Apa yang membuat keduanya berbeda?
- Content Strategy: Mengarahkan visi, memberikan panduan tentang apa yang perlu dibuat.
- Content Planning: Mengambil strategi dan mengubahnya menjadi langkah-langkah konkrit bagaimana mewujudkan visi tersebut.
Kapan Harus Menggunakan Content Strategy dan Content Planning?
Melihat penjelasan di atas, kita bisa menarik kesimpulan bahwa meski content planning dan content strategy berbeda tapi keduanya tidak bisa dipisahkan. Kedua hal ini harus beriringan untuk mencapai tujuan marketing yang sudah ditetapkan. Jadi, kapan harus menggunakan content strategy dan content planning?
Kapan Menggunakan Content Planning?
Setelah memiliki strategi konten yang jelas, saatnya membuat content planning untuk beberapa hal yang saya sebutkan dalam beberapa poin berikut ini:
- Menentukan topik spesifik yang relevan dengan audiens.
- Mengelola workflow pembuatan konten, memastikan semua anggota tim tahu apa yang harus dilakukan.
- Melacak setiap bagian konten dalam proses produksi dan distribusi.
- Mengoptimalkan konten untuk performa terbaik dan memastikan setiap bagian sesuai dengan standar kualitas.
Content planning menjaga agar strategi konten tetap berjalan sesuai rencana dan memberikan arah yang jelas bagi tim untuk mengerjakan tugas-tugas harian.
Kapan Menggunakan Content Strategy?
Kamu memerlukan strategi konten ketika ingin melakukan beberapa hal yang saya sebutkan di bawah ini:
- Meningkatkan brand awareness sebuah produk, layanan, atau merk tertentu.
- Menarik lebih banyak leads atau prospek.
- Membangun otoritas merek di industri.
- Mencapai tujuan jangka panjang yang jelas melalui konten.
Dengan content strategy, kamu memastikan setiap konten yang dibuat memiliki tujuan yang jelas dan membantu menggerakkan bisnis kamu menuju kesuksesan.
Nah, sekarnag kamu sudah tahu kan informasi detail mengenai perbedaan antara content strategy dan content planning? Kamu cukup ingat kata “how” dan “why” untuk memahami keduanya. Lalu, pastikan kamu juga selalu ingat bahwa kedua hal ini tidak bisa dipisahkan, artinya keduanya akan selalu berhubungan satu sama lain. Jadi, apakah kamu akan langsung eksekusi konten menggunakan content planning dan content strategy?
Discussion about this post