Apa kamu sedang penasaran dengan laptop konvertibel? Yah, laptop dengan layar sentuh (touchscreen) yang bisa kamu lipat memang unik dan menarik. Konstruksinya fleksibel dan fungsional untuk aktivitas tertentu. Tidak percaya?
Istilah laptop konvertibel nampaknya mendapat ilham dari mobil cabriolet yang atapnya bisa dibuka dan dilipat. Perilaku atap itu mirip seperti kemampuan layar laptop yang juga bisa dilipat. Kadang ada juga yang menyebut laptop seperti ini dengan sebutan 2-in-1, karena punya bentuk sebagai laptop dan tablet dalam satu perangkat.
Mungkin kalau kamu terbiasa dengan laptop konvensional, kamu belum bisa membayangkan fungsi layar lipat ini sepenuhnya. Untuk itu, di sini saya coba memberi gambaran manfaat yang bisa kita ambil dari dua mode khas laptop konvertibel.
Yah, kita mungkin lebih sering mengkonsumsi konten media di smartphone. Tapi tidak sedikit juga yang ingin bisa menikmatinya di layar yang lebih besar. Mode tablet di laptop konvertibel memungkinkan hal ini.
Bayangkan, kamu ingin nonton serial di Netflix dengan layar besar sambil bersantai di tempat tidur. Hm, pakai laptop biasa memang bisa. Tapi pakai mode tablet laptop lebih fleksibel.
Mode tablet ini juga asik kamu pakai buat menggambar dengan pena stylus. Karena bentuknya jadi seperti buku gambar biasa. Kamu bisa nongkrong dan menggambar lebih leluasa, dan tidak butuh meja.
Intinya, dengan mode tablet, kamu mendapat bentuk yang lebih ringkas dan tidak perlu takut layar yang terbuka riskan tersenggol.
Mode Tenda
Mode tenda jadi bentuk lain selain tablet. Disebut mode tenda karena posisinya memang seperti tenda. Variasi lain dari mode ini adalah dengan meletakkan bodi (keyboard) laptop sebagai dasarnya.
Mode tenda ini bisa asik kalau kamu ingin nonton film atau serial seperti di TV. Maksudnya hanya melihat layar saja. Cocok kalau kamu ingin nonton bareng bersama teman. Selain itu, mode ini juga cocok kamu pakai untuk presentasi.
Di samping itu, mode tenda juga asik dipakai buat menggambar. Kalau mode tablet memberikan pengalaman seperti menggambar di buku gambar, mode tenda memberikan kesan menggambar di meja gambar. Dengan mode ini, posisi layar lebih kokoh jika dibanding memakai pena stylus di layar sentuh laptop konvensional.
Fleksibel dalam Pemakaian
Tentu, selain kedua mode di atas, kamu juga bisa meletakkan laptop secara mendatar di atas meja. Mungkin mode ini cocok untuk presentasi skema denah.
Tapi intinya, laptop konvertibel akan memberikan fungsi lebih dari versi konvensional. Touchscreen yang ada juga bisa kita maksimalkan melalui konstruksi lipat atau tekuk ini.
Laptop seperti ini mungkin memang tidak dibutuhkan oleh semua orang. Namun, kalau kamu berkutat di dunia kreatif atau ingin lebih sering memakai laptop di segala kondisi, laptop 2-in-1 ini layak kamu pertimbangkan.
Jika bicara soal laptop ASUS, baik lini ZenBook dan VivoBook punya versi konvertibel, yaitu dengan tambahan nama Flip (seperti saya sebut di atas). Silakan cek kalau kamu berminat.
Discussion about this post