Tentu sudah tidak asing dengan istilah endorse dan affiliate dong? Nah, tapi mungkin ada yang belum tahu perbedaan affiliate dan endorse. Secara singkat, perbedaan affiliate dan endorse itu ada pada cara kerja dan cara menghasilkan uang.
Daftar Isi:
ToggleJadi, affiliate lebih fokus pada promosi link produk yang dijual di e-commerce atau website tertentu. Nantinya yang membagikan link produk tersebut akan mendapatkan bayaran berupa komisi dari setiap barang yang terjual dari link affiliate yang mereka bagikan.
Perbedaan affiliate dan endorse, kalau endorse ini biasanya dilakukan oleh influencer di mana mereka fokusnya adalah mempromosikan produk yang biasanya berfokus pada brand awareness namun tidak jarang juga mereka diharapkan bahwa audiens influencer ini tertarik untuk melakukan pembelian. Nah, penghasilan endorse biasanya langsung dibayar sesuai dengan perjanjian antara influencer dan brand.
Apakah hanya itu saja perbedaan affiliate dan endorse? Tentu saja tidak, masih ada perbedaan affiliate dan endorse lainnya yang mungkin belum kamu tahu. Yuk, langsung simak penjelasan lengkap tentang perbedaan affiliate dan endorse berikut ini.
Baca Artikel SelengkapnyaPerbedaan Affiliate dan Endorse
Meski keduanya sama-sama mempromosikan suatu produk, tapi ada banyak perbedaan affiliate dan endorse yang perlu kamu tahu. Nah, perbedaan affiliate dan endorse itu akan dibahas melalui artikel berikut ini.
Cara Kerja dan Proses
Perbedaan affiliate dan endorse yang pertama adalah soal cara kerja dan prosesnya. Keduanya memang sama-sama mempromosikan produk namun dengan cara yang berbeda, seperti:
- Affiliate Marketing: Affiliate ini punya sistem yang melibatkan pihak ketiga di mana seseorang atau kelompok mendaftar program affiliasi yang ditawarkan oleh perusahaan atau brand tertentu. Setelah terdaftar sebagai affiliate, nanti akan diberikan link khusus yang dinamakan referral affiliate yang digunakan untuk mempromosikan produk. Setiap kali ada pembelian produk lewat link tersebut maka pelaku affiliate berhak menerima komisi berdasarkan jumlah penjualan. Dalam hal ini, affiliate tidak terlibat langsung dengan proses transaksi atau pengiriman barang; mereka hanya bertindak sebagai perantara yang mendatangkan pelanggan melalui promosi digital lewat referral affiliate.
- Endorsement: Sebaliknya, endorsement biasanya melibatkan tokoh atau figur publik, seperti influencer atau selebriti, yang diminta secara khusus oleh pemilik brand untuk mempromosikan produk atau layanan tertentu. Biasanya endorsement ini memiliki metode dengan mendekati pihak influencer untuk menawarkan kerjasama berupa konten yang berisi memprosikan produk di media sosial mereka dan memberikan ulasan atau rekomendasi. Di sini, endorsement lebih fokus pada brand awareness dan memberikan kepercayaan pada calon pembeli.
Pendapatan atau Kompensasi
Perbedaan affiliate dan endorse selanjutnya adalah soal penghasilan alias cuan yang didapatkan oleh keduanya. Nah, kira-kira mana yang lebih menguntungkan, ya?
- Affiliate Marketing: Affiliate mendapatkan pendapatan dan penghasilan dari komisi. Nah, komisi ini biasanya dihitung berdasarkan pay-per-sale, di mana affiliate hanya menerima pembayaran saat ada transaksi dari link yang mereka promosikan. Model pembayaran lainnya dalam affiliate marketing adalah pay-per-click (dibayar setiap klik pada link) atau pay-per-lead (dibayar setiap kali seseorang melakukan pendaftaran atau mengisi formulir melalui link).
- Endorsement: Sementara itu, endorsement punya sistem pembayaran yang lebih terstruktur. Influencer yang melakukan endorsement biasanya menetapkan tarif tertentu untuk setiap produk yang dipromosikan, dan tarif ini bergatung pada konten yang mereka buat. Selain itu, tarifnya juga bisa bervariasi tergantung pada jumlah followers hingga enggament yang mereka miliki di platform media sosial. Karena itu, pendapatan dari endorsement lebih pasti dan dapat diprediksi dibandingkan affiliate marketing.
Perbedaan Konten dan Gaya Promosi
Selain itu, masih ada perbedaan affiliate dan endorse lainnya yaitu soal konten dan gaya promosi yang mereka lakukan. Begini penjelasannya:
- Affiliate Marketing: Pelaku affiliate marketing biasanya lebih menekankan pendekatan persuasif dan informatif. Affiliate biasanya menulis ulasan produk yang lebih detail, memberikan tutorial penggunaan, atau menjelaskan kelebihan produk secara rinci. Mereka menggunakan blog, artikel, atau sosial media untuk memperlihatkan kelebihan suatu produk yang dapat membantu calon konsumen membuat keputusan pembelian yang tepat. Tak hanya itu, biasanya konten affiliate ada yang mengedukasi audiens dengan gaya bahasa yang lebih objektif dan mengundang audiens untuk mencoba produk tersebut.
- Endorsement: Berbeda dengan affiliate marketing, endorsement biasaya memberikan ulasan secara personal. Endorse biasanya dilakukan oleh influencer di mana mereka akan mengulas produk sesuai pengalaman pribadi atau perasaan mereka terhadap produk yang diiklankan. Kelebihannya, gaya konten seperti ini akan membuat promosi terasa lebih autentik dan relevan dengan audiens mereka.
Pengaruh dan Jangkauan Audiens
Bahkan, jangkauan audiens antara affiliate dan endorse pun berbeda. Nah, perbedaan affiliate dan endorse mengenai hal ini bisa lihat penjelasan berikut:
- Affiliate Marketing: Karena affiliate marketing berfokus pada strategi konten yang informatif, affiliate bisa menargetkan audiens yang lebih spesifik sesuai dengan niche atau kebutuhan tertentu. Misalnya, affiliate yang berfokus pada teknologi akan menargetkan audiens yang tertarik pada gadget atau teknologi. Dengan begini affiliate lebih mudah menarik dan menjangkau audiens yang tepat meski pengaruhnya mungkin lebih terbatas pada lingkup yang tidak terlalu luas dibandingkan endorsement.
- Endorsement: Sebaliknya, endorsement yang dilakukan oleh influencer biasanya punya jangkauan lebih luas. Biasanya audiens dari pelaku endorsement ini lebih fokus pada keinginantahuan mereka terhadap dgaya hidup, pandangan, atau rekomendasi dari influencer. Meski begitu, audiens dari influencer biasanya tidak fokus pada niche tertentu tetapi influencer bisa membuat audiens tetap tertarik untuk melihat produk yang dipromosikan.
Hubungan dengan Brand dan Konsumen
Perbedaan affiliate dan endorse selanjutnya adalah hubungan brand dengan konsumen. Ada beberapa merk yang lebih fokus untuk mempererat hubungan konsumen dengan brand tertentu. Nah, kira-kira mana yang lebih efektif, ya?
- Affiliate Marketing: Affiliate biasanya hanya sekedar membangun hubungan bisnis saja tidak memiliki keterikatan emosional dengan produk yang mereka promosikan, dan konsumen cenderung melihat affiliate sebagai pihak ketiga yang memberikan rekomendasi produk saja. Jadi, hubungan affiliate dan konsumen hanya sekedar transaksional saja karena tujuan utama affiliate adalah menghasilkan komisi dari penjualan, tanpa perlu membangun hubungan yang lebih kuat dengan audiens.
- Endorsement: Endorsement melibatkan influencer yang memiliki hubungan lebih dekat dengan produk, karena mereka dipercaya untuk mewakili merek dan bahkan dianggap sebagai ‘wajah; dari brand tersebut di mata konsumen. Audiens cenderung melihat influencer sebagai panutan atau seseorang yang bisa dipercaya dalam memberikan saran dan rekomendasi sehingga hubungan brand dan konsumen bisa lebih erat dan loyal.
Tanggung Jawab dan Risiko
Tentu saja keduanya memiliki tanggung jawab dan risiko masing-masing. Nah, ini dia perbedaan affiliate dan endorse soal tanggung jawab dan risikonya.
- Affiliate Marketing: Karena affiliate ini tidak memiliki hubungan yang erat dengan brand sehingga affiliate tidak perlu bertanggung jawab terhadap kualitas produk atau kepuasan pelanggan. Ingat, bahwa peran mereka hanya sebatas memperkenalkan produk kepada konsumen. Risiko utama yang dihadapi affiliate adalah tingkat persaingan yang tinggi, karena saat ini banyak yang ikut dalam program afiliasi.
- Endorsement: Di sisi lain, endorsement menuntut figur publik untuk memastikan bahwa produk yang mereka promosikan benar-benar sesuai dengan harapan konsumen. Jika produk yang diendors ternyata memiliki kualitas buruk atau tidak sesuai klaim, influencer berisiko kehilangan kepercayaan dan bahkan mungkin bisa memberi citra negatif terhadap influencernya. Karena itu, endorsement memiliki risiko reputasi yang lebih tinggi dibandingkan affiliate marketing.
Tingkat Kontrol atas Konten
- Affiliate Marketing: Affiliate ini bebas menggunakan cara dan gaya apapun dalam mempromosikan produk selama masih mengikuti ketentuan dari brand. Mereka dapat memilih platform yang paling efektif untuk membagikan link affiliate, baik itu melalui tulisan blog, video ulasan, atau posting media sosial.
- Endorsement: Sementara itu, endorsement biasanya mengharuskan influencer mengikuti arahan atau ketentuan yang lebih ketat dari pihak brand. Brand biasanya menentukan bagaimana produk harus ditampilkan, kata-kata yang harus digunakan, dan bahkan frekuensi posting. Artinya, influencer yang menggunakan sistem endorse ini punya pergerakan yang lebih terbatas dibandingkan affiliate.
Waktu dan Jangka Panjang
- Affiliate Marketing: Affiliate marketing adalah strategi jangka panjang yang memerlukan waktu cukup lama untuk membangun audiens dan kepercayaan. Hasil dari affiliate marketing tidak bisa langsung dinikmati karena ia memerlukan konsistensi dalam memproduksi konten.
- Endorsement: Endorsement biasanya bersifat jangka pendek atau berdasarkan kesepakatan tertentu. Kampanye endorsement biasanya diatur untuk periode waktu tertentu, misalnya satu bulan atau beberapa postingan saja. Hasilnya pun biasanya lebih cepat bisa dinikmati karena melibatkan figur publik yang sudah memiliki audiens loyal. Endorsement umumnya digunakan untuk meningkatkan penjualan atau popularitas produk dalam waktu singkat.
Nah, kira-kira begitulah perbedaannya antara affiliate dan endorse. Intinya, keduanya punya cara kerja, proses, penghasilan dan pendekatan yang berbeda. Sekarang kamu tinggal pilih saja, mau join sebagai tim affiliate atau influencer yang menerima endorse?
Discussion about this post