Elon Musk izinkan konten pornografi di X. Kabar ini disampaikan langsung oleh pihak X yang dulunya bernama Twitter. Mereka mengatakan bahwa konten, baik itu berupa foto, video, atau GIF yang mengandung NSFW (singkatan dari Not Safe for Work) ini boleh diunggah.
Daftar Isi:
ToggleMeski Elon Musk izinkan konten pornografi di X, namun pengguna X atau Twitter perlu memerhatikan beberapa persyaratan terkait konten NSFW seperti apa yang masih diizinkan tayang di X.
Baca Artikel SelengkapnyaKenapa Elon Musk Izinkan Konten Pornografi di X?
Aturan tentang Elon Musk izinkan konten pornografi di X ini masuk ke dalam daftar kebijakan yang ada di X. Bahkan, pihak X memberikan pernyataan bahwa setiap pengguna X boleh membuat, mendistribusikan, sekaligus mengonsumsi semua hal yang bertema seksual.
Tidak sampai di situ, pihak X juga melanjutkan pernyataannya dengan mengatakan bahwa setiap pengguna yang menikmati konten NSFW harus berdasarkan atas suka sama suka. Begitulah kebijakan pihak X yang tercantum dalam halaman Pusat Bantuan X.
Lantas pertanyaannya, kenapa Elon Musk izinkan konten pornografi di X? Dalam pernyataannya, perusahaan mengatakan bahwa konten dewasa bisa dijadikan sebagai bentuk seni dan artistik yang tidak melanggar hukum, alias legal. Jadi, apakah kalian setuju bahwa konten dewasa adalah bentuk apresiasi seni yang legal?
Persyaratan Konten Dewasa di X
Meski dilegalkan dan diizinkan untuk membuat, mendistribusikan, dan mengonsumsi konten dewasa, namun pihak X tetap memberikan beberapa syarat terkait penggunaan kebijakan konten pornografi ini, seperti:
- Harus berdasarkan suka sama suka.
- Konten dewasa harus diletakkan di bagian agak tersembunyi, tidak boleh di foto profil, header, atau tempat-tempat yang mencolok.
- Lalu, konten tersebut harus ditandai sebagai konten NSFW dengan tujuan hanya orang-orang yang mau saja untuk melihat konten tersebut.
- Nah, syarat yang diajukan juga ada yang terkait dengan umur. Pihak X menyebutkan bahwa pengguna yang dapat melihat dan mendistribusikan konten NSFW ini hanya untuk pengguna minimal berumur 18 tahun.
Lebih lanjut, pihak X juga menjelaskan bahwa semua konten pornografi yang bisa dibagikan di X adalah semua konten dewasa dalam bentuk apapun, termasuk AI, foto, video, animasi dan lainnya.
Kemudian, semua konten yang dibagikan ke X juga dilarang keras jika ada bentuk pemaksaan, objektivitas, pemerkosaan, kekerasaan, atau pun bentuk pelecehan seksual lainnya untuk semua pihak, khususnya anak di bawah umur.
Mereka juga menjelaskan bahwa peraturan ini sudah cukup transparansi dan menggantikan kebijakan sebelumnya tentang Media Sensitif dan Perkataan Kasar, begitu yang diungkap dalam tweet akun @Safety.
Bertentangan dengan Kebijakan Twitter Lama
Sebelum adanya kebijakan Elon Musk izinkan konten pornografi di X, bahkan sebelum Elon Musk mengakuisisi dan membeli Twitter yang kemudian diubah namanya menjadi X, Twitter secara eksplisit melarang adanya konten berbau pornografi.
Maka dari itu, kebijakan Elon Musk kali ini cukup menuai pro dan kontra di platform Twitter yang sekarang disebut X. Seperti yang diungkap juga oleh Kompas, bahwa mereka berpendapat bisa jadi X ini ingin menjadi saingan platform yang memang sudah terkenal akan konten dewasanya, yaitu OnlyFans.
Dalam penjelasan Kompas mengatakan, bahwa sekitar 13% konten di X adalah konten pornograi di mana data tersebut didapatkan dari Reuters tahun 2022 silam.
Bahkan, menurut informasi dari KumparanTech, X sempat mendapatkan denda dari Australia karena dianggap lalai dan gagal untuk mengamankan konten pelecehan anak. Selain itu, pihak dari India pun juga turut menghapus CSAM (child sexual abuse material) dari platform mereka.
Jadi, bagaimana menurut kalian nih, apakah dengan adanya konten pornografi di X justru menjadi ajang pelecehan seksual atau malah menjadi sarana berkekspresi artistik secara legal? Kalau punya informasi lebih banyak, beritahu kami dan pembaca lain di kolom komentar, ya!
Discussion about this post