Siapa nih yang berencana untuk merakit PC sendiri? Nah, ada satu komponen penting yang perlu hati-hati untuk dipilih, yaitu casing PC. Karena casing PC itu penting maka kali ini saya akan memberikan tips dan cara memilih casing PC yang benar juga tepat. Selain itu, beberapa casing PC juga bisa menimbulkan suara yang bising, sehingga jika kamu tidak suka dengan kebisingan maka kamu akan menemukan pembahasannya di cara memilih casing PC ini.
Daftar Isi:
ToggleTidak hanya itu, cara memilih casing PC juga memiliki beberapa faktor penting yang perlu dipertimbangkan, misalnya ukuran, lampu RGB,manajemen kabel, hingga sistem sirkulasi udaranya. Sangat banyak kan yang harus dibahas dan dipertimbangkan? Untuk itu, sebelum kamu memutuskan untuk merakit PC sendiri, lebih baik simak penjelasan lengkap mengenai cara memilih casing PC berikut ini, ya.
Baca Artikel SelengkapnyaCara Memilih Casing PC
Cara memilih casing PC bukan hanya soal tampilan yang keren saja, tetapi juga tentang fungsionalitas dan performa yang mendukung kebutuhan seorang content creator. Sebagai seorang yang sering mengedit video, melakukan rendering, live streaming, atau bahkan main game yang membutuhkan performa PC yang tinggi maka kamu perlu ccasing yang mendukung sistem pendinginan optimal, manajemen kabel rapi, serta kompatibilitas dengan komponen high-end.
Jika kamu ragu dan belum memahami semua itu, mungkin artikel cara memilih casing PC ini akan membantumu dalam memilih casing PC yang sesuai dengan kebutuhan. Mari kita bahas satu per satu!
1. Menentukan Ukuran Casing yang Sesuai
Cara memilih casing PC yang pertama adalah soal ukuran casing-nya. Ukuran casing PC harus disesuaikan dengan motherboard dan ruang kerja yang kamu miliki. Berikut adalah beberapa pilihan ukuran casing PC yang umum digunakan:
- Full Tower: Cocok untuk motherboard EATX, ATX, dan ideal bagi pengguna yang membutuhkan banyak slot ekspansi dan sistem pendinginan ekstra.
- Mid Tower: Ukuran paling populer karena mendukung motherboard ATX dan Micro-ATX, cukup luas untuk GPU besar, serta memiliki sistem pendinginan yang baik.
- Mini Tower: Cocok untuk Micro-ATX atau Mini-ITX, lebih ringkas tetapi biasanya agak terbatas jika kamu ingin melakukan ekspansi atau menggunakan sistem pendinginan yang agak lebih besar.
- Mini-ITX Case: Sangat kecil dan ringkas, namun perlu pertimbangan ekstra karena keterbatasan ruang untuk pendinginan dan kartu grafis.
Sebagai content creator, saya merekomendasikan untuk memilih casing Mid Tower atau Full Tower agar kamu memiliki ruang lebih untuk upgrade dan pendinginan yang optimal.
2. Ventilasi dan Airflow yang Optimal
Untuk cara memilih casing PC yang kedua adalah soal ventilasi dan AirFlow. Perlu kamu ketahui bahwa untuk menjaga suhu PC tetap stabil bukan hanya sekedar sistem pendinginan saja, ya. Airflow sangat penting untuk menjaga suhu komponen tetap stabil dengan memerhatikan beberapa faktor berikut:
- Jumlah Slot Fan: Pastikan casing memiliki minimal 3 kipas bawaan atau mendukung instalasi tambahan untuk airflow yang baik.
- Desain Panel Depan: Mesh panel lebih baik dibandingkan tempered glass karena sirkulasi udara lebih lancar.
- Filter Debu: Adanya filter debu di bagian intake dan exhaust akan menjaga kebersihan dalam casing.
3. Kompatibilitas dengan Sistem Pendinginan
Untuk cara memilih casing PC selanjutnya adalah, pastikan bahwa casing PC yang kamu pilih sudah kompatibel dengan sistem pendinginan yang ada. Setidaknya ada tiga hal yang harus dipertimbangkan, yaitu:
- Air Cooling: Pastikan casing memiliki cukup ruang untuk heatsink besar, terutama jika menggunakan cooler high-end seperti ASUS ROG Ryujin.
- Liquid Cooling: Jika kamu menggunakan AIO atau custom water cooling, pastikan casing mendukung radiator berukuran 240mm atau lebih besar.
- Penyusunan Fan yang Ideal: Kombinasi 2 kipas intake (depan) dan 1 kipas exhaust (belakang) adalah setup minimal untuk airflow yang baik.
4. Panjang Kartu Grafis dan Slot Ekspansi
Ini juga adalah hal yang penting saat kamu mempertimbangkan cara memilih casing PC. Sebagai content creator, kamu mungkin ingin menggunakan GPU high-end untuk rendering cepat. Jika memang begitu maka pastikan kamu pertimbangkan dua hal ini:
- Dukungan untuk GPU panjang hingga 400mm agar kompatibel dengan kartu grafis terbaru.
- Slot ekspansi yang cukup untuk NVMe SSD tambahan, kartu capture, atau expansion card lainnya.
5. Manajemen Kabel yang Rapi
Jangan remehkan soal kabel saat memilih casing PC, ya! Manajemen kabel yang baik tidak hanya membuat interior casing lebih bersih, tetapi juga meningkatkan airflow. Pastikan casing PC yang akan kamu gunakan memiliki:
- Ruang di belakang motherboard tray untuk menyembunyikan kabel.
- Lubang rubber grommet untuk memudahkan routing kabel.
- PSU Shroud untuk menyembunyikan power supply dan kabel berantakan.
6. Kualitas Material dan Desain Aestetik
Bahan atau kualitas material casing PC pun perlu kamu pikirkan dengan baik, ya. Casing PC yang solid terbuat dari bahan baja berkualitas atau aluminium, bukan plastik murahan. Jika kamu ingin tampilan casing PC yang lebih menarik, pertimbangkan:
- Panel tempered glass untuk memamerkan komponen RGB.
- RGB Lighting yang bisa dikontrol melalui ASUS Aura Sync.
- Kemudahan pemasangan dan akses ke komponen internal.
7. Fitur Tambahan yang Berguna
Terakhir untuk cara memilih casing PC adalah soal fitur tambahan yang terdapat dalam casing PC. Setidaknya ada tiga fitur yang mungkin bisa kamu pertimbangkan saat memilih casing PC, yaitu:
- Front Panel Connectivity: USB 3.2, USB Type-C, dan jack audio 3.5mm sangat penting untuk kemudahan akses.
- Hot-swap bay untuk HDD/SSD memudahkan penggantian storage tanpa membuka casing.
- Ketersediaan dust filter yang dapat dilepas dan dicuci.
ASUS Prime AP201 Casing PC ASUS Terbaik
Sebenarnya ASUS memiliki banyak pilihan casing PC yang bagus. Tetapi, jika kamu ingin sebuah casing PC yang simple namun tetap bagus untuk content creator maka bisa pertimbangkan ASUS Prime AP201. Casing ini merupakan Mini-ITX/Micro-ATX Case dengan desain minimalis tetapi tetap mampu menampung GPU high-end serta memiliki sistem pendinginan yang sangat baik. Apa saja kelebihan dan fiturnya?
Fitur Utama:
- Ukuran Ringkas, Performa Maksimal – Dengan desain Mini-ITX/Micro-ATX, casing ini sangat compact tetapi tetap bisa menampung GPU dengan panjang hingga 338mm.
- Sirkulasi Udara Optimal – Dilengkapi dengan desain mesh panel 57.000 lubang, memastikan aliran udara lebih optimal dibandingkan casing kecil lainnya.
- Kompatibel dengan Water Cooling – Meskipun berukuran kecil, casing ini masih mendukung radiator hingga 360mm, memastikan sistem tetap dingin saat bekerja dengan software berat.
- Manajemen Kabel yang Rapi – Ruang kabel hingga 32mm di belakang motherboard, memudahkan pengaturan kabel agar tidak berantakan.
- Panel Depan dengan Port Lengkap – Tersedia USB Type-C, USB 3.2 Gen 1, dan audio jack untuk konektivitas yang lebih fleksibel.
Kelebihan ASUS Prime AP201:
- Compact tetapi tetap bertenaga, cocok untuk content creator yang ingin merakit PC ringkas tetapi tetap kuat.
- Desain mesh panel yang unik, memberikan airflow yang jauh lebih baik dibandingkan casing Mini-ITX lainnya.
- Harga lebih terjangkau dibandingkan casing premium, tetapi tetap memiliki fitur yang mumpuni.
Kekurangan ASUS Prime AP201::
- Tidak memiliki RGB built-in, sehingga perlu aksesoris tambahan jika ingin menambahkan pencahayaan RGB.
- Kapasitas penyimpanan terbatas, hanya mendukung 2 slot HDD dan 2 slot SSD.
Nah, begitulah beberapa hal yang perlu kamu pertimbangkan ketika memutuskan untuk memilih casing PC yang bagus dan tepat. Jadi, casiing PC itu bukan hanya sekedar tampilannya saja namun juga perlu memrhatikan faktor lain, seperti AirFlow, fitur, hingga memikirkan soal lampu RGB-nya. Jadi, apakah kamu sudah menentukan kira-kira casing PC mana yang akan kamu gunakan?
Discussion about this post