Untuk bikin atau merakit PC sendiri, sistem pendingin menjadi salah satu faktor penting yang harus dipikirkan. Tanpa sistem pendingin yang tepat maka PC bisa kepanasan, alias overheating yang nanti akan memengaruhi kinerja dari PC tersebut. Tapi, kamu juga perlu tahu bahwa ada dua tipe pendingin, yang mana akan kami bahas melalui perbedaan liquid cooler dan air cooler.
Daftar Isi:
TogglePerbedaan liquid cooler dan air cooler ini ada pada cara kerjanya, alias sistem kerja pendinginannya di mana liquid cooler menggunakan cairan yang nanti akan memanfaatkan water block. Sedangkan air cooler mengandalkan teknologi heatsink untuk menyerap panas. Tapi, perbedaan liquid cooler dan air cooler tidak hanya itu, masih ada perbedaan lainnya yang akan kami bahas scara detail di bawah ini.
Baca Artikel SelengkapnyaPerbedaan Liquid Cooler dan Air Cooler
Ketika membangun atau meng-upgrade PC, sistem pendingin menjadi hal paling penting untuk menjaga performa dan stabilitas performa pada PC. Dua metode utama yang tersedia agar PC tetap terjaga suhunya adalah liquid cooler dan air cooler. Kedua sistem ini memiliki cara kerja, kelebihan, dan kekurangan yang berbeda. Jika kamu masih bingung dua metode tersebut, kali ini akan kami bahas perbedaan liquid cooler dan air cooler secara rinci agar dapat memilih yang paling sesuai dengan kebutuhan.
1. Cara Kerja

Hal pertama yang harus kamu tau dari perbedaan liquid cooler dan air cooler adalah cara kerjanya. Dua metode ini menggunakan cara yang berbeda, di mana yang satu menggunakan udara, dan satu lagi menggunakan cairan, begini penjelasannya:
- Air Cooler:
- Pendinginan udara bekerja dengan menyerap panas dari CPU melalui heatsink yang terbuat dari logam (biasanya aluminium atau tembaga).
- Panas yang terkumpul di heatsink dikeluarkan oleh kipas yang meniupkan udara dingin.
- Sistem ini sederhana, hanya terdiri dari baseplate, heat pipes, dan kipas.
- Liquid Cooler:
- Menggunakan cairan sebagai media penghantar panas.
- Cairan menyerap panas melalui water block, kemudian mengalir melalui pipa menuju radiator untuk didinginkan oleh kipas.
- Terdiri dari beberapa komponen: water block, pompa, radiator, pipa, dan (opsional) reservoir.
2. Efisiensi Pendinginan
Perbedaan liquid cooler dan air cooler berikutnya adalah soal efisiensi. Kamu harus memikirkan kira-kira mana yang lebih efisien dalam mengelola panas pada PC yang kamu bangun. Berikut adalah penjelasan lengkapnya:
- Liquid Cooler:
- Lebih efisien dalam menurunkan suhu CPU, terutama untuk beban kerja berat seperti overclocking.
- Cairan memiliki konduktivitas termal yang lebih baik dibandingkan udara, sehingga dapat membawa panas keluar dengan lebih cepat.
- Air Cooler:
- Lebih efisien untuk tugas sehari-hari dan beban kerja ringan hingga sedang.
- Kekurangannya adalah, sistem ini memiliki keterbatasan pada prosesor dengan TDP (Thermal Design Power) tinggi.
3. Tingkat Kebisingan

Perbedaan liquid cooler dan air cooler lainnya adalah soal tingkat kebisingan. Beberapa pengguna PC ada yang keberatan jika kipasnya atau sistem pendinginnya terdengar berisik, tapi ada juga yang tidak masalah dengan suara berisik. Jadi, mana yang lebih berisik? Liquid cooler atau air cooler?
- Liquid Cooler:
- Biasanya lebih senyap karena kipas radiator dapat beroperasi pada kecepatan rendah.
- Pompa mungkin menghasilkan suara kecil, tetapi sebagian besar suara dari pompa tersebut tidak mengganggu.
- Air Cooler:
- Lebih bising karena kipas bekerja langsung untuk mendinginkan heatsink, terutama saat suhu meningkat.
4. Desain dan Estetika
Nah, ada juga beberapa pengguna yang memikirkan atau mengurusi soal penampilan dari sistem pendingin karena tidak semua cooler memiliki tampilan estetik. Jadi, ada perbedaan liquid cooler dan air cooler soal tampilan dan desain, ya.
- Liquid Cooler:
- Memberikan tampilan modern dan rapi, terutama jika dilengkapi dengan RGB lighting.
- Radiator dan pipa memberikan kesan futuristik, ideal untuk casing besar.
- Air Cooler:
- Desainnya cenderung lebih sederhana dan biasanya terlihat lebih “berat” karena ukuran heatsink yang besar.
- Beberapa model memiliki elemen RGB, tetapi secara estetika tidak lebih menarik jika dibandingkan liquid cooler.
5. Instalasi

Bahkan, untuk proses atau cara pasang / instalasi antara keduanya pun berbeda. Perbedaan liquid cooler dan qir cooler soal instalasi ini juga perlu kamu pertimbangkan, misalnya:
- Air Cooler:
- Instalasi mudah dan cepat, cocok untuk pemula.
- Tidak memerlukan banyak komponen tambahan selain heatsink dan kipas.
- Liquid Cooler:
- Instalasi lebih kompleks, terutama untuk custom loop yang memerlukan perakitan manual.
- AIO (All-in-One) lebih mudah diinstal karena semua komponen sudah dirakit sebelumnya.
6. Perawatan
Tidak hanya itu, bahkan liquid cooler dan air cooler pun memiliki perbedaan dalam hal perawatan. Salah satunya tentu memiliki perawatan yang lebih mudah. Tapi, kembali lagi sesuai dengan kebutuhanmu saja, ya. Berikut penjelasannya:
- Air Cooler Minim perawatan, hanya membutuhkan pembersihan debu secara berkala.
- Liquid Cooler: Memerlukan perhatian lebih ekstra dibandingkan air cooler, terutama pada sistem custom loop. Kamu perlu memeriksa level cairan, kebersihan pipa, dan memastikan tidak ada kebocoran.
7. Harga
Tentu saja ada perbedaan harga antara liquid cooler dan air cooler. Tentu saja salah satunya pasti agak pricey, namun kamu bisa menentukannya sesuai dengan kebutuhan dan pertimbangkan soal kualitas, spesifikasi, serta fiturnya. Begini penjelasan lengkapnya:
- Air Cooler:
- Lebih terjangkau, cocok untuk anggaran terbatas.
- Model premium mungkin memiliki heatsink lebih besar dan kipas yang lebih berkualitas.
- Liquid Cooler:
- Lebih mahal, terutama untuk custom loop. Namun, AIO liquid cooler memiliki harga yang mendekati air cooler kelas atas.
8. Risiko Kerusakan

Yang namanya produk elektronik sudah pasti ada masa pakai, begitu pun dengan cooler PC. Nah, tapi ada perbedaa liquid cooler dan air cooler soal risiko kerusakan yang harus kamu pahami, yaitu:
- Liquid Cooler: Risiko kebocoran cairan, meskipun jarang terjadi pada model berkualitas tinggi. Biasanya, komponen seperti pompa lebih rentan terhadap kerusakan.
- Air Cooler: Hampir tidak ada risiko kerusakan berat selain kipas yang aus sehingga bisa dikatakan ia lebih tahan lama dibandingkan liquid cooler.
9. Performa dalam Overclocking
Perbedaan yang terakhir adalah soal performa dalam overclocking yang mungkin akan jadi salah satu pertimbangan besar sebelum kamu memilih antara liquid cooler dan air cooler. Mari kita bahas!
- Liquid Cooler: Pilihan terbaik untuk overclocking karena mampu menjaga suhu tetap rendah meskipun CPU bekerja pada kapasitas maksimal.
- Air Cooler: Terbatas untuk overclocking ekstrem. Namun, air cooler kelas atas masih mampu menangani beban kerja berat dengan baik.
Nah, dari sembilan perbedaan liquid cooler dan air cooler yang sudah dibahas, kini kamu akan lebih mudah dalam memilih cooler yang sesuai dengan kebutuhan PC. Jadi, kira-kira cooler mana yang akan kamu gunakan?
Discussion about this post