Website portofolio untuk video editor adalah hal utama yang paling penting kalau kamu udah mulai terjun ke dunia profesional di dunia kreatif. Pasalnya, punya website portofolio untuk video editor itu bukan cuma soal gaya-gayaan atau biar kelihatan keren, tapi bisa kamu manfaatkan buat jualan jasa, cari kerja, dan bangun kredibilitas.
Daftar Isi:
ToggleTapi, mungkin kamu sempat mikir: “Emang bisa ya bikin website portofolio yang bagus tapi gratis?” Jawabannya: BISA. Di artikel ini, saya bakal bahas lengkap mulai dari alasan kenapa kamu butuh website portofolio, apa saja yang harus dimasukin ke dalamnya, sampai daftar rekomendasi platform website portofolio untuk video editor gratis!
Ingat, ya punya akun Instagram atau TikTok aja nggak cukup buat dijadiin portofolio menunjukkan skill editing video kamu. Sosial media memang bisa bantu kamu dapetin exposure, tapi website portofolio itu ibarat “rumah” yang kamu miliki sepenuhnya. Kenapa?
- Meningkatkan kredibilitas profesional – Klien atau HRD akan jauh lebih percaya kalau kamu punya situs resmi berisi karya-karya terbaik.
- Bisa dikustomisasi sesuai gaya kamu – Mulai dari tampilan, layout, sampai pemilihan warna dan font bisa kamu atur sesuka hati.
- Lebih mudah ditemukan di Google – Kalau diatur dengan baik, portofoliomu bisa muncul di pencarian Google.
- Tampil lebih rapi dan profesional – Video bisa dikurasi, dikasih deskripsi, dan disusun sesuai kategori atau genre.
Apa yang Harus Ada di Website Portofolio untuk Video Editor?

Sebelum kita bahas website portofolio untuk video editor, pastikan kamu tahu dulu apa aja isi wajib di portofolio kamu. Jangan asal-asalan dalam mengisi portofolio ini, ya, karena semua isi ini bakal menentukan sikap profesional dan keunikan kamu. Yuk, kita lihat apa aja sih yang harus ada di website portofolio untuk video editor?
- Halaman About Me: Ceritakan siapa kamu, keahlian editing seperti apa yang kamu kuasai (misal: cinematic wedding, vlog, iklan, motion graphic), dan latar belakang profesional kamu.
- Showreel dan Video Pilihan: Jangan masukkan semua video yang pernah kamu edit. Pilih 5–10 video terbaik yang menggambarkan skill dan style kamu. Bisa juga bikin highlight reel berdurasi pendek.
- Deskripsi Tiap Proyek: Tambahkan keterangan pendek di setiap proyek yang kamu tampilkan di website, seperti siapa kliennya (kalau boleh disebut), software yang dipakai, peran kamu dalam proyek (editing, color grading, animasi, dsb).
- Kontak yang Aktif: Bisa berupa email, link WhatsApp, atau form kontak. Pastikan klien bisa langsung hubungi kamu tanpa ribet.
- Link ke Media Sosial dan YouTube/Vimeo: Kalau kamu aktif di platform lain, cantumkan biar audiens bisa lihat karya kamu lebih banyak.
Tips Membuat Website Portofolio Tanpa Pengalaman Desain Web

Nah, kalau kamu udah tahu apa aja yang harus dimasukkin ke dalam website portofolio untuk video editor, sekarang tips pembuatannya. Mungkin kamu merasa khawatir atau ragu ketika mau bikin website portofolio unruk video editor karena belum punya pengalaman bikin website. Tapi sebenarnya kamu nggak perlu khawatir soal hal itu, karena sekarang sudah banyak tools yang user-friendly dan nggak butuh skill coding sama sekali. Nah, berikut ini beberapa tips biar kamu tetap bisa bikin website portofolio untuk video editor yang kece dan profesional:
- Gunakan template portofolio yang sudah disediakan. Hampir semua platform website builder punya ratusan template siap pakai, jadi kamu tinggal pilih sesuai gaya dan kebutuhanmu. Pilih template yang memang dirancang untuk menampilkan video, biasanya sudah ada layout galeri, halaman proyek, dan bagian kontak.
- Pilih warna dan font yang konsisten dengan branding personal kamu. Warna dan font bukan cuma soal ngasih estetika gaya kamu, tapi juga soal identitas visual alias ciri khas edit videomu. Kalau kamu suka gaya sinematik, mungkin palet warna gelap bakal lebih cocok. Kalau kamu editor video konten kreator, warna cerah bisa jadi opsi yang bisa menarik perhatian audiens. Pastikan semuanya seragam dari halaman ke halaman supaya kelihatan profesional.
- Pastikan halaman mudah diakses, terutama di mobile. Banyak orang sekarang browsing dari HP, jadi pastikan website kamu tampil bagus juga di versi mobile. Cek semua bagian website setelah publish, dan edit tampilan mobile kalau platform-nya memungkinkan. Beberapa builder seperti Wix dan Squarespace bahkan punya editor khusus untuk tampilan mobile.
- Jangan terlalu berat loading-nya. Video itu file-nya besar, jadi kamu harus pintar-pintar menyiasati agar website tetap cepat diakses. Kompres video sebelum upload atau lebih aman lagi, gunakan embed dari YouTube atau Vimeo sehingga bisa jadi solusi untuk menghemat kuota pengunjung dan membuat streaming lebih lancar.
7 Rekomendasi Website Builder Gratis untuk Video Editor
Udah jelas soal tips pembuatan portofolionya? Sekarang saatnya kamu langsung terjun untuk coba bikin portofolio sendiri dengan menggunakan tujuh rekomendasi website portofolio untuk video editor. Beberapa memang berbayar, tapi ada juga kok yang kasih akses gratisan. Langsung cek saja, kira-kira website portofolio untuk video editor mana yang paling cocok?
1. Wix

Wix adalah salah satu website portofolio untuk videp editor yang paling fleksibel untuk membuat portofolio video. Kamu bisa memanfaatkan fitur drag-and-drop untuk menata elemen tanpa perlu belajar coding. Yang bikin Wix istimewa adalah koleksi templatenya yang sangat variatif, bahkan ada template yang khusus buat video editor. Selain itu, Wix punya fitur Wix Video untuk upload video langsung ke situsmu, membuat galeri video, hingga menambahkan playlist.
2. SITE123
Kalau kamu butuh website portofolio untuk video editor yang simpel dan cepat dibuat, SITE123 adalah pilihan terbaik. Platform ini cocok banget buat kamu yang nggak mau ribet soal teknis dan ingin langsung memajang hasil karya secara online. SITE123 menyediakan editor yang intuitif dan user-friendly, lengkap dengan fitur galeri video yang mudah diatur. Template-nya mungkin nggak sebanyak Wix, tapi cukup untuk bikin portofolio video satu halaman yang menarik. Selain itu, kamu juga bisa menambahkan form kontak dan pilihan multi-bahasa dengan mudah, cocok buat menjangkau klien dari luar negeri.
3. Squarespace

Squarespace dikenal dengan desainnya yang bersih dan elegan. Ini adalah website portofolio untuk video editor yang cocok ideal buat kamu yang pengen portofolio dengan tampilan premium dan sangat estetik. Template yang ditawarkan memang cenderung minimalis, tapi sangat cocok untuk menonjolkan karya video yang kamu buat. Squarespace juga punya fitur video gallery dan call-to-action (CTA) yang mempermudah interaksi pengunjung dengan konten kamu. Ditambah lagi, tools SEO dan analitik bawaannya bisa bantu kamu memahami audiens dan mengoptimalkan pencarian di Google.
4. Webador
Webador mungkin belum sepopuler Wix atau Squarespace, tapi justru di situlah kekuatannya—sederhana tapi efektif. Website portofolio untuk video editor ini menawarkan tools editor yang mudah dipakai dan punya fitur menarik seperti video player bawaan (jadi kamu nggak perlu embed dari platform lain), komentar di proyek yang kamu upload, dan rating bintang. Fitur tadi bisa membantu kamu mendapatkan feedback langsung dari klien atau pengunjung. Webador juga menyediakan form kustom untuk kontak dan sudah otomatis mobile-friendly.
5. Canva Website
Siapa sangka Canva sekarang bisa dipakai buat bikin website? Kalau kamu sudah familiar dengan desain grafis di Canva, kamu pasti akan nyaman dengan fitur website builder-nya. Canva menyediakan banyak template satu halaman yang estetik, cocok buat portofolio yang simpel tapi tetap profesional. Proses desainnya sangat cepat, dan bisa langsung membagikan link website portofolio kamu ke sosial media atau klien. Plus, Canva kasih domain gratis yang bisa langsung kamu pakai.
6. Adobe Express

Buat kamu yang sudah terbiasa pakai Adobe tools seperti Premiere atau After Effects, Adobe Express bisa jadi perpanjangan dari workflow kreatif yang efektif. Website portofolio untuk video editor ini punya banyak template portofolio yang bisa diatur sesuai kebutuhan, termasuk slideshow video dan fitur integrasi dengan Adobe Stock. Kamu bisa export proyek dalam berbagai format dan bahkan mencetak portofolio kamu kalau perlu.
7. Cake Resume & Portfolio
Kalau kamu butuh portofolio sekaligus resume online, Cake adalah platform yang pas. Gratis 100% dan dibuat khusus untuk para kreator, Cake memudahkan kamu bikin portofolio yang profesional dengan cepat. Templatenya sudah disesuaikan dengan kebutuhan kreatif, dan kamu bisa menambahkan thumbnail interaktif, deskripsi proyek, serta informasi kontak secara mudah. Selain buat portofolio, kamu juga bisa langsung apply kerja dari platform ini.
Tenang, meskipun kamu baru belajar video editing, kamu tetap bisa bikin portofolio yang keren. Kamu bisa mulai dari edit video dengan stok footage seperti dari Artgrid.io atau Pexels Video, bikin proyek fiktif seperti trailer film atau re-edit vlog, atau bahkan tunjukin skill kamu lewat video sebelum/sesudah proses editing. Kalau mau latihan lebih banyak, coba tawarkan jasa ke teman atau komunitas secara gratis dulu—itu juga bisa kamu masukin ke portofolio.
Intinya, punya website portofolio untuk video editor bukan lagi sekedar pajangan aja, tapi keharusan agar bisa menjangkau audiens lebih luas. Baik kamu freelancer, konten kreator, atau baru mulai belajar video editing, portofolio digital akan bantu kamu tampil lebih profesional, mudah dicari klien, dan siap bersaing di dunia kerja kreatif.
Kalau kamu masih bingung pilih platform yang mana, saya pribadi rekomendasikan mulai dari Wix atau Canva. Keduanya punya versi gratis, mudah digunakan, dan hasil akhirnya tetap kelihatan profesional.
Yuk, mulai bikin portofoliomu sekarang. Karena di dunia kreatif, kadang yang pertama dilihat bukan siapa kamu—tapi seberapa bagus kamu bisa menunjukkan hasil karya kamu.