Copywriter adalah salah satu skill di era digital. Berbeda dengan content writer, copywriter ini bertujuan untuk menulis sesuatu yang lebih persuasif dengan tujuan konversi. Oleh karena itu, jika kamu tertarik menjadi seorang copywriter maka diperlukan portofolio yang menunjukkan skill kamu dalam membuat copy yang menarik. Tapi, bagaimana cara membuat portofolio copywriting tapi belum punya pengalaman? Nah, hal itu akan dibahas di bawah ini.
Daftar Isi:
TogglePerlu diketahui bahwa cara membuat portofolio copywriting ini sebenarnya kamu tidak perlu punya projek sungguhan. Untuk pemula, kamu bisa coba cara membuat portofolio copywriting dummy. Apa itu? Nah, kita akan bahas selengkapnya mengenai cara membuat portofolio copywriting dengan nol pengalaman. Yuk, disimak!
Baca Artikel SelengkapnyaApa Itu Project Dummy untuk Portofolio Copywriting?

Di awal disebutkan bahwa dalam cara membuat portofolio copywriting meski tidak memiliki pengalaman apapun, kamu masih tetap bisa membuatnya lewat project dummy. Apa itu? Project Dummy adalah proyek simulasi yang dibuat untuk menampilkan keterampilan copywriting kamu meskipun belum memiliki pengalaman kerja nyata. Bisa dibilang, project dummy ini seperti latihan menulis untuk klien fiktif atau merek yang sudah ada, tetapi tanpa harus bekerja langsung dengan mereka. Keuntungan membuat Project Dummy dalam cara membuat portofolio copywriting:
✅ Menunjukkan keahlian copywriting dalam berbagai format, seperti iklan, landing page, atau email marketing.
✅ Menyesuaikan dengan industri yang ingin kamu targetkan, sehingga menarik klien dari niche tertentu.
✅ Membangun kepercayaan diri dalam menulis berbagai jenis copy.
✅ Mempersiapkan kamu untuk proyek nyata, sehingga lebih siap saat mendapatkan pekerjaan copywriting pertama.
Namun, untuk cara membuat portofolio copywriting lewat project dummy ini maka kamu harus memerhatikan tiga hal, yaitu:
- Pilih sebuah merek atau produk yang kamu sukai, lalu buat materi copywriting seolah-olah kamu menulis untuk mereka.
- Buat beberapa contoh teks pemasaran, seperti headline, deskripsi produk, atau skrip iklan.
- Pastikan teks yang kamu buat sesuai dengan tone dan branding perusahaan tersebut.
Sebagai contoh, jika kamu ingin menargetkan klien di bidang fashion, coba buat iklan untuk sebuah merek pakaian fiktif atau buat ulang deskripsi produk dari toko online yang sudah ada dengan gaya tulisan yang lebih menarik. Untuk penjelasan lebih lengkap mengenai cara membuat portofolio copywriting, kamu bisa simak pembahasan lanjutan, ya.
Cara Membuat Portofolio Copywriting
Setelah memahami konsep Project Dummy, kini saatnya menyusun dan langsung praktik cara membuat portofolio copywriting yang menarik. Berikut beberapa langkah yang bisa kamu lakukan:
1. Tentukan Format Portofolio

Portofolio copywriting bisa berbentuk website, PDF, atau dokumen online yang bisa diakses dengan mudah. Berikut beberapa pilihan format ketika kamu ingin coba cara membuat portofolio copywriting:
- Website pribadi: Jika kamu ingin tampil lebih profesional, buat situs web sederhana menggunakan platform seperti WordPress, Wix, atau Carrd.
- Google Drive atau Notion: Alternatif tempat kamu membuat portofolio gratis secara rapi dan mudah dibagikan ke klien ini juga bisa kamu pertimbangkan. Selain itu, Google Drive dan Notion juga mudah dibuat dan diedit sesuai kebutuhan.
- LinkedIn atau Medium: Kamu bisa andalkan LinkedIn jika kamu belum ingin membuat website, kamu bisa menampilkan contoh tulisan melalui artikel di platform ini.
- Behance atau Clippings.me: Cocok untuk copywriter yang ingin menampilkan hasil kerja dalam format lebih visual.
2. Pilih Jenis Copywriting yang Ingin Ditampilkan
Cara membuat portofolio copywriting selanjutnya adalah memilih jenisnya. Perlu kamu tahu juga bahwa copywriting ini memiliki banyak jenis, dan portofolio kamu harus mencerminkan keahlian yang ingin kamu tonjolkan. Berikut beberapa contoh yang bisa kamu masukkan:
- Iklan digital: Contoh copywriting untuk Facebook Ads, Instagram Ads, atau Google Ads.
- Deskripsi produk: Buat ulang deskripsi produk dari e-commerce terkenal seperti Tokopedia atau Shopee dengan gaya yang lebih menarik.
- Landing page: Buat contoh halaman atau page penjualan fiktif dengan copywriting yang menarik.
- Email marketing: Simulasikan email promosi, newsletter, atau email follow-up untuk brand tertentu.
- Konten media sosial: Tampilkan contoh caption Instagram, Twitter thread, atau copy untuk TikTok Ads.
Pastikan setiap contoh copywriting yang kamu buat memiliki konteks yang jelas. Berikan deskripsi singkat tentang proyek, target audiens, dan tujuan dari copy yang kamu buat.
3. Gunakan Studi Kasus atau Contoh Rewriting

Jika kamu ingin portofolio kamu lebih menonjol dan menarik, pertimbangkan untuk memasukkan studi kasus dalam portofolio kamu. Misalnya:
- Analisis Copywriting: Pilih sebuah iklan atau landing page dari perusahaan terkenal, lalu buat versi copywriting yang lebih baik dan jelaskan alasan perubahan tersebut.
- Rewriting: Ambil contoh copywriting yang kurang efektif dari sebuah website atau media sosial, lalu buat versi yang lebih menarik dengan teknik yang lebih kuat.
Cara membuat portofolio copywriting seperti ini akan menunjukkan bahwa kamu tidak hanya bisa menulis, tetapi juga memahami strategi pemasaran dan optimasi konversi.
4. Buat Portofolio yang Mudah Diakses dan Dibaca
Dalam cara membuat portofolio copywriting bukan hanya sekedar isi copy-nya saja. Pasalnya, kamu juga perlu membuat portofolio yang terlihat profesional, tetapi tetap mudah diakses dan dipahami. Beberapa tips untuk menyusun portofolio yang menarik:
✅ Gunakan desain minimalis yang tidak mengganggu fokus pembaca.
✅ Susun portofolio dalam kategori agar klien bisa menemukan contoh yang relevan.
✅ Tambahkan deskripsi singkat pada setiap proyek agar klien memahami konteksnya.
✅ Pastikan portofolio bisa diakses tanpa perlu login atau izin tambahan.
Jika kamu membuatnya dalam bentuk website, pastikan halaman portofolio copywriting memiliki URL yang mudah kamu share, ya.
5. Tambahkan Testimoni atau Rekomendasi (Jika Ada)

Meskipun kamu baru memulai cara membuat portofolio copywriting, kamu bisa meminta testimoni dari orang-orang yang pernah membaca atau menggunakan tulisan kamu, seperti:
- Mentor atau instruktur kursus copywriting yang pernah kamu ikuti.
- Klien pertama yang menggunakan jasa kamu meskipun gratis atau berbasis trial.
- Rekan kerja atau teman yang pernah meminta bantuan menulis sesuatu.
Testimoni ini bisa meningkatkan kredibilitas kamu dan membantu membangun kepercayaan dari calon klien.
6. Update dan Kembangkan Portofolio Secara Berkala
Ini adalah tips dan cara membuat portofolio copywriting. Kamu juga perlu ingat bahwa portofolio copywriting bukan sesuatu yang dibuat sekali dan selesai. Pastikan kamu terus memperbaruinya dengan contoh baru seiring waktu. Beberapa cara untuk terus mengembangkan portofolio:
- Tantang diri untuk menulis lebih banyak Project Dummy dalam berbagai industri.
- Ikut serta dalam kompetisi copywriting atau tantangan menulis online.
- Terima proyek kecil atau volunteer untuk mendapatkan pengalaman nyata.
- Baca dan analisis copywriting dari brand sukses, lalu coba tiru gaya mereka dalam latihan kamu.
Semakin banyak contoh yang kamu miliki, semakin kuat portofolio kamu dalam menarik klien potensial.
Meskipun belum memiliki pengalaman, kamu tetap bisa membangun portofolio copywriting yang profesional dan meyakinkan. Dengan Project Dummy, strategi rewriting, dan pemilihan format yang tepat, kamu bisa menunjukkan kemampuan kamu kepada calon klien tanpa perlu pengalaman kerja resmi.
Penting untuk selalu mempelajari tren copywriting terbaru, mengasah keterampilan menulis, dan terus menambahkan contoh karya terbaik ke dalam portofolio. Dengan dedikasi dan strategi yang tepat, portofolio copywriting kamu akan menjadi magnet bagi klien yang mencari copywriter berbakat. Jadi, sudah siap untuk membuat portofolio copywriting pertama kamu?
Discussion about this post