Cara menulis prompt video AI adalah kunci utama kalau kamu mau hasil video dari AI sesuai dengan ekspektasi. Pasalnya, nggak jarang kita udah punya konsep keren di kepala, tapi pas dicoba lewat tools AI video generator seperti Sora, LTX Studio, Runway, atau Adobe Firefly, hasilnya malah nggak nyambung. Di sinilah kamu harus tahu cara menulis prompt video AI yang benar—karena prompt bukan cuma sekadar perintah, tapi juga semacam briefing ke AI agar bisa “nangkep” ide kamu dengan lebih akurat.
Daftar Isi:
ToggleBanyak content creator pemula yang masih bingung harus mulai dari mana untuk bikin video lewat AI, padahal dengan teknik yang tepat, kamu bisa bikin video AI yang kelihatan profesional. Nah, lewat artikel ini saya akan ajak kamu ngebahas secara lengkap cara menulis prompt video AI, dari teknik dasar hingga teknik tingkat tinggi, biar kamu bisa eksplorasi ide kontenmu dengan lebih bebas dan natural.
Baca Artikel SelengkapnyaCara Menulis Prompt Video AI
Cara menulis prompt video AI adalah hal paling penting buat kamu yang pengin hasil video dari AI terasa natural dan sesuai dengan ekspektasimu. Dengan prompt yang tepat, kamu bisa bikin AI paham alur, suasana, dan gaya visual yang kamu inginkan. Makanya, yuk kita belajar bersama untuk cara menulis prompt video AI yang jelas dan terarah supaya hasil videonya nggak asal-asalan.
Mulai dari Tujuan yang Jelas

Cara menulis prompt video AI yang pertama sebelum kamu nulis prompt apa pun adalah: tentuin dulu tujuannya. Nggak usah langsung ribet mikirin efek sinematik atau transisi—fokus dulu aja sama apa yang pengin kamu capai dari video itu. Mau buat iklan produk? Mau bikin B-roll buat video YouTube? Atau cuma pengin nge-test ide buat short film?
Kalau kamu nggak tahu tujuannya, hasil videonya akan ambigu. AI bisa aja kasih kamu visual yang bagus, tapi nggak nyambung sama konteks kontenmu. Jadi, tulis dulu brief kamu secara ringkas:
- Video ini untuk apa?
- Siapa target penontonnya?
- Apa pesan utamanya?
- Gaya visual seperti apa yang kamu inginkan?
Contoh sederhana yang bisa kamu terapkan dalam cara menulis prompt video AI yang tepat dan jelas:
Tujuan: Video teaser 10 detik untuk promosi skincare. Gaya visual clean, feminin, dan elegan. Fokus pada tekstur produk dan tone warna pastel.
Gunakan Detail Spesifik

Setelah tahu tujuannya, barulah saatnya coba cara menulis prompt video AI jadi lebih spesifik. Di sinilah kamu mulai “menggambar” apa yang ada di kepala kamu dalam bentuk teks. Jangan takut buat terlalu deskriptif—AI justru suka detail! Hal-hal yang bisa kamu masukin:
- Aktivitas (apa yang terjadi di video)
- Deskripsi suasana dan lighting
- Jenis angle dan pergerakan kamera
- Karakter atau objek utama
- Lokasi dan waktu kejadian
Misalnya kamu pengin bikin prompt tentang suasana sunrise di kota futuristik. Bandingkan dua pendekatan ini:
- Prompt yang kurang jelas: Tampilkan matahari terbit di kota.
- Prompt yang jelas dan bagus: Wide shot matahari terbit di atas kota futuristik dengan gedung-gedung kaca bercahaya. Warna cahaya keemasan. Kamera perlahan naik ke atas, memperlihatkan dua matahari—satu biasa dan satu berwarna hitam di langit yang jauh.
Prompt kedua jauh lebih hidup karena mendeskripsikan mood, warna, dan gerakan kamera. Semakin kamu bisa mengkomunikasikan visual dalam kata-kata, semakin dekat hasil akhirnya dengan imajinasi kamu. Gampang kan cara menulis prompt video AI?
Struktur Dasar Prompt Video AI

Biar lebih gampang, kamu bisa pakai struktur ini sebagai acuan cara menulis prompt video AI: Subjek + Aksi + Lokasi + Efek Visual + Gaya Visual + Kamera
Contoh: “Seorang gadis kecil berlari di tengah ladang bunga liar saat golden hour, kamera slow motion dengan soft backlight, tone warna hangat dan efek cinematic grain.”
Struktur kalimat ini membantu AI untuk memahami arah video yang kamu inginkan, tanpa perlu spekulasi. Jadi, intinya adalah cara menulis prompt video AI ini adalah, pastikan strukturnya jelas.
Elemen Penting dalam Prompt Video AI

Supaya hasil AI nggak sembarangan, kamu bisa menambahkan elemen teknis yang secara spesifik mendeskripsikan gaya visual. Berikut beberapa yang paling sering dipakai oleh para content creator dalam cara menulis prompt video AI:
1. Deskripsi Kamera
- Close-up
- Wide shot
- Tracking shot
- Aerial view
- Dutch angle
2. Gerakan Kamera
- Pan right / left
- Tilt up / down
- Zoom in / out
- Static
- Shake
3. Efek Visual
- Film grain
- Lens flare
- Color grading (warm tone, cinematic, desaturated)
- Slow motion atau timelapse
4. Lighting
- Natural sunlight
- Backlight
- Volumetric lighting
- Neon glow
Elemen-elemen ini bikin video yang dihasilkan AI terasa lebih natural dan sinematik. Jangan ragu pakai istilah teknis kalau kamu tahu efeknya, karena justru itu yang bikin prompt kamu terasa seperti hasil kerja seorang director.
Teknik Prompting Tambahan Buat Eksperimen Lebih Lanjut

Kalau kamu udah mulai nyaman dengan prompt dasar, saatnya naik level. Beberapa teknik lanjutan ini bisa bantu kamu eksplorasi hasil yang lebih kompleks tapi tetap terarah:
Prompt Iteratif
Mulai dengan prompt sederhana, lalu tambah detail sedikit demi sedikit. Setiap versi prompt bisa kamu refine sampai dapet tone visual yang paling mendekati keinginanmu.
Prompt Split-Scene
Kalau kamu bikin video dengan dua atmosfer atau cerita yang berbeda, tulis per scene-nya secara terpisah. Misalnya scene siang dan malam, atau dua lokasi berbeda.
Prompt Estetika Budaya
Gunakan referensi gaya atau budaya visual, seperti “inspired by Studio Ghibli” atau “neon Tokyo style”. Ini bantu AI menangkap nuansa gaya lebih spesifik.
Prompt Shot List
Pecah video jadi daftar shot per adegan, dan buat prompt untuk setiap bagian secara terpisah. Teknik ini banyak dipakai filmmaker yang pakai AI buat praproduksi atau storyboard.
Kesalahan Umum Saat Menulis Prompt

Walaupun banyak platform AI video sekarang udah sangat canggih dan user-friendly, nyatanya masih banyak content creator yang kecewa sama hasil videonya. Bukan karena AI-nya jelek, tapi mungkin karena cara menulis prompt-nya belum efektif. Prompt yang kurang jelas atau terlalu berantakan bisa bikin hasil video jauh dari harapan. Biar kamu nggak buang-buang waktu dan energi, penting banget buat mengenali beberapa kesalahan umum saat menulis prompt video AI.
Prompt Terlalu Umum
Kesalahan pertama yang paling sering ditemui adalah menulis prompt yang terlalu singkat dan terlalu umum. Prompt yang nggak punya konteks, deskripsi visual, atau arah cerita bikin AI kesulitan nentuin apa yang harus ditampilkan. Hasil videonya biasanya ngambang dan nggak sesuai bayangan. Prompt kayak gini bikin AI nebak-nebak, dan tebakannya sering meleset dari yang kamu pikirkan.
Kebanyakan Detail yang Nggak Relevan
Di sisi lain, terlalu banyak ngasih informasi yang tidak fokus juga bisa bikin hasilnya kacau. Kadang prompt dipenuhi deskripsi yang bertabrakan atau nggak mendukung satu tema visual yang kuat. Ini bikin AI kebingungan dalam memprioritaskan elemen visual mana yang harus ditampilkan lebih dominan. Akhirnya, hasilnya jadi campur aduk, tidak konsisten, bahkan sulit dimengerti.
Terlalu Ambisius
Ada juga kesalahan di mana content creator pengin semua aspek keren langsung dimasukin ke satu prompt. Ekspektasi yang terlalu tinggi terhadap kemampuan AI bisa jadi bumerang. Nggak semua konsep kompleks bisa langsung diwujudkan dalam satu kali generate. Tanpa proses bertahap, hasilnya sering kali terlihat aneh, nggak natural, atau malah bikin AI “overload” karena terlalu banyak permintaan dalam satu baris instruksi.
Nggak Kasih Batasan Durasi atau Jumlah Objek
Prompt yang nggak menyebut durasi video, jumlah karakter, atau batasan visual sering kali menghasilkan konten yang terlalu panjang, terlalu padat, atau malah visualnya saling tumpang tindih. AI memang bisa bikin video dinamis, tapi kalau kamu nggak menentukan “frame” kreatifnya, hasilnya jadi liar dan susah dikontrol. Hal kecil seperti durasi atau jumlah objek sangat berpengaruh dalam menjaga kejelasan hasil akhir.
Skip Iterasi
Kesalahan terakhir yang sering dilakukan adalah menganggap satu prompt cukup. Padahal, proses menulis prompt itu mirip kayak editing—butuh revisi dan penyempurnaan. Banyak orang berhenti di hasil pertama tanpa mencoba memperbaiki atau menambahkan detail secara bertahap. Padahal AI butuh eksplorasi yang berulang untuk bisa benar-benar menyesuaikan dengan gaya visual yang kamu inginkan. Kalau kamu berhenti terlalu cepat, kamu kehilangan potensi hasil terbaik dari proses iteratif tersebut.
Kalau kamu udah baca sampai sini, selamat—kamu udah selangkah lebih siap buat terjun ke dunia video AI. Cara menulis prompt video AI itu sebenarnya seni sekaligus teknik. Semakin sering kamu latihan, semakin terasah intuisi kamu buat tahu detail mana yang penting dan mana yang bisa dikurangi.
Anggap prompt seperti skenario mini: dia harus singkat tapi jelas, spesifik tapi nggak kaku, dan mampu ngasih arahan visual yang kuat. Entah kamu content creator solo, tim kreatif di agency, atau videografer yang pengen hemat waktu, skill ini bakal terus relevan ke depan.
Yuk, mulai eksperimen dari sekarang. Tulis, tes, revisi, ulangi. Jangan takut salah, karena justru di proses itulah kamu akan makin jago!
Kalau kamu punya contoh prompt keren atau pengin diskusi bareng soal teknik prompting lainnya, drop aja di kolom komentar atau DM di Instagram. Kita belajar bareng!