Berbeda dengan platform lain, LinkedIn ini adalah platform khusus untuk para profesional yang ingin memamerkan skill mereka. Bukan hanya skill, tetapi sering juga untuk memamerkan karyanya. Namun, agar audiens bisa melihat semua skill dan karya tersebut maka mereka harus masuk ke profil kamu. Nah, hal pertama yang bisa dilihat pada profil LinkedIn itu adalah foto profil dan header. Oleh karenanya, kali ini saya mau bahas ukuran header LinkedIn. Kenapa? Pasalnya, ukuran header LinkedIn ini bakal membuat tampilan profil LinkedIn lebih terlihat profesional.
Daftar Isi:
ToggleNamun, ukuran header LinkedIn saja tidak cukup untuk membuat header terlihat menarik dan profesional, pasalnya header LinkedIn juga harus memikirkan penempatan elemen yang pas serta elemen apa saja yang akan dimasukkan ke dalam header tersebut. Tanpa perlu berlama-lama lagi, mari langsung bahas berapa ukuran header LinkedIn terbaru saat ini yang paling tepat tanpa terpotong?
Baca Artikel SelengkapnyaFungsi Header pada LinkedIn

Header LinkedIn atau yang sering disebut sebagai cover photo adalah gambar besar yang terletak di bagian atas profil. Fungsinya bukan hanya sekadar mempercantik tampilan profil, tetapi juga memiliki beberapa manfaat strategis dalam membangun personal dan professional branding. Jadi, sebelum kita bahas ukuran header LinkedIn, sebaiknya pahami juga fungsi header pada LinkedIn:
1. Menarik Perhatian
Header yang menarik dapat memberikan kesan pertama yang kuat dan meningkatkan peluang audiens untuk melihat lebih lanjut melihat profil kamu secara detail. Saat seseorang mengunjungi profil LinkedIn, header adalah elemen visual terbesar yang langsung terlihat oleh audiens maka kamu perlu membuatnya dengan desain yang menarik dan profesional agar bisa langsung menarik perhatian audiens yang tepat, seperti perekrut, calon klien, atau mitra bisnis.
2. Mencerminkan Identitas Profesional
Header LinkedIn dapat digunakan untuk menunjukkan industri, bidang keahlian, atau pencapaian profesional kamu. Misalnya:
- Seorang desainer grafis bisa menggunakan header dengan contoh portofolio terbaiknya.
- Seorang konsultan bisnis dapat menampilkan tagline atau layanan utama yang ditawarkan.
- Seorang public speaker bisa menggunakan header dengan kutipan atau foto saat berbicara di suatu acara.
Dengan pemilihan elemen yang tepat, header akan menjadi representasi visual dari siapa kamu dan bidang yang kamu tekuni.
3. Memperkuat Branding Pribadi atau Perusahaan
Jika kamu memiliki brand sendiri atau sedang membangun personal branding, header bisa menjadi alat visual untuk menyampaikan pesan atau nilai-nilai yang kamu usung. Kamu bisa menampilkan:
- Warna dan elemen visual yang konsisten dengan identitas brand.
- Logo perusahaan atau inisial nama kamu untuk personal branding.
- Gambar atau simbol yang relevan dengan industri yang kamu geluti.
4. Menampilkan Informasi Tambahan
Beberapa profesional menggunakan header untuk menampilkan elemen tambahan yang dapat memberikan informasi lebih banyak kepada pengunjung profil, seperti:
- Tagline atau slogan yang mencerminkan visi dan misi kamu.
- Alamat situs web atau portofolio untuk menampilkan karya atau layanan yang kamu tawarkan.
- Ajakan bertindak (CTA) seperti “Hubungi saya untuk konsultasi” atau “Lihat karya saya di website ini”.
Menambahkan informasi ini secara strategis dapat membantu audiens memahami lebih banyak tentang kamu dan bagaimana mereka bisa berinteraksi denganmu.
5. Membedakan Profil Kamu dari yang Lain
Di LinkedIn, ada jutaan profesional dari berbagai bidang sehingga memiliki header yang unik dan profesional akan membantu profil kamu menonjol di antara yang lain. Dengan kata lain, kamu perlu menghindari menggunakan gambar generik atau stok foto yang terlalu umum. Sebagai gantinya:
- Gunakan desain khusus yang mencerminkan personal atau corporate branding.
- Pilih gambar yang relevan dengan bidang pekerjaan kamu.
- Gunakan kombinasi warna dan teks yang seimbang agar terlihat profesional dan menarik.
Ukuran Header LinkedIn

Meski memasang header LinkedIn itu mudah, tapi kamu harus mempertimbangkan ukuran header LinkedIn. Agar header tampil dengan sempurna di semua perangkat tanpa terpotong, kamu harus menggunakan ukuran header LinkedIn yang tepat. Berikut adalah spesifikasi ukuran header LinkedIn terbaru di tahun 2025:
- Ukuran Optimal untuk Profil Pribadi: 1584 x 396 piksel dengan rasio aspek 4:1.
- Ukuran Optimal untuk Akun LinkedIn Perusahaan: 1128 x 191 piksel.
- Format yang Didukung: JPG dan PNG.
- Ukuran File Maksimal: 8 MB.
Meskipun sudah menggunakan ukuran header LinkedIn yang disarankan, perlu diingat bahwa tampilan header bisa sedikit berbeda di berbagai perangkat. Oleh karena itu, saya sarankan untuk meletakkan elemen visual utama di bagian tengah agar tidak terpotong saat ditampilkan di layar yang lebih kecil. Untuk tips lainnya soal ukuran header LinkedIn, bisa lanjut baca artikelnya sampai akhir, ya!
Tips dan Cara Membuat Header LinkedIn

Agar header LinkedIn kamu terlihat profesional dan berfungsi maksimal untuk branding, jangan hanya pikirkan soal ukuran header LinkedIn saja, ya. Berikut beberapa tips yang bisa kamu terapkan agar bisa menampilkan header LinkedIn yang menarik namun tetap efektif.
1. Gunakan Gambar Berkualitas Tinggi
Gambar dengan resolusi rendah akan tampak buram dan tidak profesional. Gunakan gambar dengan kualitas tinggi agar tampilan header tetap tajam dan menarik sehingga tulisan dan elemen yang ada di header pun bisa terlihat lebih jelas.
2. Posisikan Elemen Utama di Area Aman
Pastikan teks atau logo tidak berada di area yang tertutup oleh foto profil LinkedIn. Sebaiknya letakkan elemen penting di bagian kanan atau tengah agar tetap terlihat dengan jelas meski dilihat dari berbagai perangkat.
3. Gunakan Warna yang Sesuai dengan Branding
Warna sangat berpengaruh dalam membangun identitas visual. Pilih warna yang sesuai dengan brand atau kepribadian kamu agar tampilan lebih konsisten dan profesional.
4. Tambahkan Informasi yang Relevan
Kamu bisa menambahkan tagline, alamat situs web, atau kontak jika relevan dengan tujuan branding kamu. Pastikan informasi tersebut tidak terlalu banyak agar tetap mudah dibaca.
5. Hindari Desain yang Terlalu Ramai
Header yang terlalu penuh dengan elemen desain atau teks dapat mengurangi efektivitas visualnya, alias jadi terlihat kurang menarik dan malah bikin bingung. Gunakan pendekatan minimalis agar terlihat lebih profesional dan mudah dipahami.
6. Pastikan Kontras yang Baik
Jika menggunakan teks dalam header, pastikan memiliki kontras yang cukup dengan latar belakang agar mudah terbaca. Hindari penggunaan warna yang terlalu mirip dengan background.
7. Gunakan Alat Desain yang Tepat
Sebenarnya kamu tidak perlu repot memotong ukuran header LinkedIn, karena ada beberapa alat yang bisa membantu kamu mendesain header LinkedIn dengan mudah antara lain:
- Canva – Menyediakan berbagai template header LinkedIn yang bisa disesuaikan dengan keperluanmu.
- Adobe Express – Memiliki fitur desain profesional untuk hasil yang lebih kreatif.
- Figma – Cocok untuk desain yang lebih fleksibel dengan elemen yang dapat disesuaikan.
- Snappa – Menyediakan panduan visual untuk area aman dalam header LinkedIn.
8. Lakukan Pengujian di Berbagai Perangkat
Setelah membuat header, uji tampilannya di desktop dan mobile untuk memastikan semua elemen terlihat dengan baik dan tidak terpotong.
9. Perbarui Header Secara Berkala
Jika ada perubahan branding, pencapaian baru, atau kampanye tertentu, pastikan kamu memperbarui header agar tetap relevan dengan perkembangan terbaru.
10. Hindari Penggunaan Gambar yang Melanggar Hak Cipta
Gunakan gambar yang kamu miliki atau unduh dari sumber gambar gratis dengan lisensi komersial seperti Unsplash atau Pexels untuk menghindari masalah hak cipta.
Header LinkedIn bukan hanya sekadar elemen dekoratif, tetapi juga alat branding yang kuat untuk memperkuat identitas profesional kamu. Dengan menggunakan ukuran yang tepat dan menerapkan tips desain yang efektif, kamu bisa memastikan bahwa header LinkedIn kamu tampil optimal dan mendukung tujuan profesional kamu.
Sebagai seorang content creator, memanfaatkan header dengan desain yang menarik dapat membantu meningkatkan daya tarik profil dan engagement dari audiens kamu. Jadi, pastikan kamu membuat header LinkedIn yang tidak hanya estetis tetapi juga fungsional dan strategis untuk branding!
Discussion about this post