Polling di LinkedIn bukan cuma sekadar fitur iseng yang lewat begitu aja di feed kamu. Buat content creator, fitur ini bisa jadi alat yang powerful banget buat bantu dapet engagement, riset pasar ringan, bahkan menggaet leads baru. Nah, di artikel ini saya akan bahas lengkap cara membuat polling di LinkedIn—mulai dari teknis bikinnya sampai strategi maksimalin manfaatnya. Siap? Yuk mulai!
Daftar Isi:
ToggleApa Itu Polling di LinkedIn?
Polling di LinkedIn adalah fitur untuk ngasih pertanyaan singkat dengan 2–4 pilihan jawaban ke audiens kamu. Polling ini bisa muncul di feed kamu, followers kamu, bahkan di luar jaringan kalau algoritma LinkedIn melihat interaksi yang tinggi. Kenapa ini penting buat content creator?
- Bisa ngumpulin insight langsung dari audiens kamu
- Bisa tahu topik apa yang lagi rame atau dibutuhin
- Bisa tingkatkan engagement dan reach secara organik
- Bisa jadi bahan konten baru dari hasil polling
Cara Membuat Polling di LinkedIn

Nah, sekarang kita bahas teknis cara membuat polling di LinkedIn. Saya akan jelaskan dulu dari desktop, lalu versi mobile-nya. Jadi, cara membuat polling di LinkedIn ini bisa pakai HP berupa aplikasi atau masuk ke website LinkedIn-nya langsung, ya. Silakan langsung ikuti setiap langkah cara membuat polling di LinkedIn berikut ini.
Langkah-Langkah Membuat Polling Lewat Desktop
Oke, cara membuat polling di LinkedIn yang pertama, kamubisa pakai desktop alias masuk ke website LinkedIn-nya. Gimana caranya? Gampang, coba ikuti langkah-langkah berikut:
- Login ke akun LinkedIn kamu.
- Klik “Start a post” di bagian atas halaman utama.
- Klik ikon tiga titik (…), lalu pilih “Create a poll” (ikon grafik batang).
- Masukkan pertanyaan kamu (maksimal 140 karakter).
- Masukkan 2–4 opsi jawaban (masing-masing maksimal 30 karakter).
- Pilih durasi polling: 1 hari, 3 hari, 1 minggu, atau 2 minggu.
- Tambahkan konteks tambahan di bagian caption post.
- Klik Post.
Catatan penting: Polling nggak bisa diedit setelah diposting. Jadi pastikan semuanya udah oke sebelum dipublish.
Cara Bikin Polling di Aplikasi Mobile
Kalau kamu lagi nggak buka laptop, bisa juga coba cara membuat polling di LinkedIn pakai aplikasi yang ada di HP. Begini caranya:
- Buka aplikasi LinkedIn.
- Tap tombol “Post” di bagian bawah.
- Pilih ikon Poll (grafik batang).
- Isi pertanyaan dan opsi jawaban seperti di desktop.
- Pilih durasi polling.
- Tambahkan konteks jika perlu.
- Pilih siapa aja yang bisa lihat polling kamu.
- Tap Post.
Strategi Membuat Polling yang Efektif

Cara membuat polling di LinkedIn itu gampang, tapi bikin polling yang efektif dan ngasih insight berharga butuh strategi. Buat kamu yang serius membangun komunitas atau personal branding, ini beberapa strategi yang bisa kamu terapkan sebelum langsung praktik cara membuat polling di LinkedIn:
1. Gunakan Pertanyaan yang Relevan dan Timely
Cara membuat polling di LinkedIn yang strategis dimulai dari pertanyaan. Pertanyaan yang baik adalah yang sesuai dengan kebutuhan dan konteks audiens saat ini. Jangan asal tanya yang nggak nyambung sama apa yang mereka butuhkan. Pikirkan beberapa hal ini:
- Pahami dulu topik yang lagi hangat atau tren di kalangan audiens kamu.
- Fokus pada pertanyaan yang bisa menghasilkan insight untuk konten kamu berikutnya.
- Contoh:
“Apa platform yang paling bantu kamu bangun personal branding?”
“Topik apa yang pengen kamu pelajari di konten selanjutnya?”
2. Buat Pilihan Jawaban yang Seimbang
Setelah pertanyaan, cara membuat polling di LinkedIn juga bergantung pada jawabannya. jawaban punya peran penting untuk bikin polling kamu terasa adil dan tidak mengarahkan secara sepihak. Jadi, saya sarankan untuk:
- Hindari jawaban yang terlalu mirip karena bisa bikin bingung.
- Jangan buat pilihan yang berat sebelah atau terlalu memihak satu sisi.
- Tambahkan opsi “Lainnya (komen ya!)” biar audiens bisa eksplorasi jawaban mereka sendiri dan munculin diskusi di komentar.
3. Tambahkan Konteks di Caption
Nah, saat kamu coba cara membuat polling di LinkedIn, wajib masukkan caption, ya. Ingat, caption bukan cuma pelengkap, tapi bagian penting yang bantu audiens paham maksud polling kamu. Apa saja yang harus ada di caption?
- Jelaskan kenapa kamu bikin polling tersebut.
- Sebutkan apa manfaat polling ini buat audiens kamu.
- Ceritakan bagaimana kamu akan menggunakan hasil polling itu.
- Contoh caption:
“Lagi nyusun kalender konten buat bulan depan. Boleh bantu vote ya? Hasilnya bakal aku jadiin referensi utama biar kontennya makin relevan!”
4. Waktu Posting Itu Penting
Waktu posting sangat memengaruhi seberapa banyak orang yang akan melihat dan ikut serta dalam polling kamu. Cobalah strategi ini:
- Hari terbaik: Selasa sampai Kamis, saat audiens paling aktif.
- Jam terbaik:
- Pagi jam 10.00–11.00
- Atau saat jam makan siang 12.00–13.00
- Hindari posting malam hari atau akhir pekan, terutama kalau audiens kamu profesional yang jarang buka LinkedIn di luar jam kerja.
Manfaat Polling untuk Konten Kreator

Polling di LinkedIn bukan fitur yang sekedar menghibur audiens. Buat kamu yang serius membangun audiens dan menghasilkan konten profesional, polling bisa jadi salah satu strategi paling efektif untuk menarik engagement audiens. Lewat fitur ini, kamu bisa mengukur minat audiens, mengajak mereka terlibat langsung, bahkan mengarahkan mereka ke funnel yang kamu siapkan. Nah, berikut beberapa manfaat penting dari membuat polling di LinkedIn yang patut kamu pertimbangkan:
1. Meningkatkan Engagement
Polling adalah salah satu jenis konten yang secara alami mendorong interaksi cepat dari audiens. Orang nggak perlu baca panjang atau buka link lain—cukup klik salah satu opsi jawaban yang tersedia, dan mereka sudah terhitung aktif. Algoritma LinkedIn menyukai jenis konten seperti ini karena mengindikasikan bahwa postinganmu mampu menarik perhatian dan memicu respons.
Semakin tinggi engagement, semakin besar pula peluang kontenmu muncul di feed lebih banyak orang. Jadi, dengan rutin bikin polling yang relevan, kamu bisa memperluas jangkauan kontenmu tanpa harus repot boost pakai ads.
2. Riset Audiens Secara Cepat
Kadang kamu punya ide konten, tapi belum yakin apakah ide tersebut benar-benar dibutuhkan audiensmu atau tidak. Nah, polling bisa jadi cara cepat buat uji coba sebelum kamu produksi besar-besaran. Jawaban dari polling ini bisa jadi bahan validasi untuk kontenmu berikutnya. Jadi kamu nggak cuma nebak-nebak, tapi membuat konten berdasarkan data dari follower-mu sendiri.
3. Membangun Komunitas
Interaksi lewat polling bukan sekadar soal klik. Ketika kamu rutin melibatkan audiens dalam pengambilan keputusan—meski sekecil memilih topik konten—mereka akan merasa dihargai dan didengarkan.
Efek jangka panjangnya, kamu menciptakan hubungan dua arah. Bukan cuma kamu yang bicara, tapi followers kamu juga aktif memberikan opini. Ini membangun sense of belonging dan memperkuat komunitas di sekitar konten yang kamu buat.
4. Lead Generation
Buat kamu yang ingin mengembangkan audiens profesional atau menjual produk digital, polling juga bisa digunakan sebagai pintu masuk untuk lead generation. Triknya ada di cara kamu menyusun polling dan follow-up setelahnya. Setelah polling selesai, kamu bisa masuk dengan follow-up berupa solusi spesifik, misalnya:
- Kirim link ke free eBook
- Ajak ikut workshop atau webinar gratis
- Kirim DM berisi tools atau template
Intinya, polling bisa menjadi icebreaker yang ringan tapi powerful untuk membuka percakapan yang lebih dalam dan terarah.
Polling di LinkedIn bukan cuma fitur tambahan—buat konten kreator, ini bisa jadi alat strategis buat ningkatin engagement, bangun komunitas, dan bahkan nyari leads potensial. Selama kamu ngerti cara membuat polling di LinkedIn dengan tepat—mulai dari bikin pertanyaan yang engaging, atur waktu posting yang pas, sampai follow-up hasilnya—hasil yang kamu dapet bisa jadi luar biasa.
Ingat, bikin polling itu bukan buat main tebak-tebakan receh. Tapi buat bikin audiens kamu merasa dilibatkan, didengar, dan diajak mikir bareng. Jadi, udah siap bikin polling pertamamu minggu ini? Jangan lupa share hasilnya, ya!