Pernah nggak sih kamu ngerasa stuck pas bikin copy buat klien? Atau waktu deadline udah mepet, tapi otak malah blank total? Nah, di era serba digital kayak sekarang, kamu nggak harus ngerjain semuanya sendirian. Ada satu tools berbasis AI yang bisa bantu banget untuk bikin proses copywriting jadi lebih cepat, efektif, dan nggak kehilangan kreativitas—namanya ChatGPT. Tapi, gimana cara menggunakan ChatGPT untuk copywriting? Tenang, kita bahas semuanya secara lengkap di sini, ya!
Daftar Isi:
ToggleSaya sendiri udah ngerasain banget manfaat ChatGPT sebagai “partner brainstorming” yang selalu siap sedia mulai dari nyusun headline, bikin caption medsos, sampai nulis email marketing, semua bisa dibantuin. Tapi, di sini bukan hanya bahas lengkap cara menggunakan ChatGPT untuk copywriting, karena saya juga akan berikan sedikit tips agar kamu tetap hati-hati dalam cara menggunakan ChatGPT untuk copywriting. Yuk, langsung bahas!
Baca Artikel SelengkapnyaCara Menggunakan ChatGPT untuk Copywriting
Cara menggunakan ChatGPT untuk copywriting sebenarnya nggak sulit kok, apalagi buat kamu yang aktif sebagai content creator atau copywriter. Sebelum mulai cobain fiturnya, kamu harus tahu dulu kenapa ChatGPT cocok banget buat dipakai sebagai tool andalanmu.
ChatGPT bisa bantu kamu brainstorming ide konten cuma dalam hitungan detik, jadi kamu nggak perlu lama-lama stuck cari inspirasi. Selain itu, kamu juga bisa mengurangi waktu riset karena ChatGPT mampu memberikan rangkuman informasi yang akurat dan relevan.
Kalau kamu sering kesulitan memulai tulisan, tenang aja—ChatGPT bisa bantu membuat versi awal atau draft yang bisa kamu poles lagi nanti. Menariknya lagi, ChatGPT juga bisa menjaga konsistensi tone, gaya, dan persona brand kamu, cocok banget buat berbagai format konten seperti iklan, landing page, hingga email campaign.
Dengan segudang manfaat tadi, nggak heran kalau sekarang banyak content creator yang mulai mengandalkan ChatGPT buat optimalkan workflow mereka. Jadi, kalau kamu salah satunya yang mau ikutan manfaatin ChatGPT, langsung praktikkan semua cara menggunakan ChatGPT untuk copywriting ini deh!
1. Mulai dari Prompt yang Jelas dan Spesifik
Kunci utama cara menggunakan ChatGPT untuk copywriting adalah menulis prompt yang tepat. Kalau kamu asal ngetik “buatkan iklan sepatu,” hasilnya pasti biasa banget. Tapi kalau kamu tulis prompt lengkap seperti ini:
“Buatkan copy iklan untuk sepatu lari pria, usia 25–35 tahun, tone santai dan inspiratif, untuk campaign di Instagram. Fokus pada fitur ringan, tahan lama, dan stylish.”
Maka hasilnya bisa lebih relevan dan siap dipakai. Semakin detail prompt kamu, semakin bagus output-nya. Tips nulis prompt yang efektif:
- Sertakan target audiens
- Tentukan gaya bahasa/tone
- Tambahkan konteks brand/kampanye
- Tulis platform atau media yang digunakan
2. Buat Copy Media Sosial yang Catchy
Konten media sosial yang menarik nggak cuma soal visual keren, tapi juga copy yang bisa bikin audiens berhenti scroll. Nah, kamu bisa coba cara menggunakan ChatGPT untuk copywriting sebagai partner andalan kamu buat bikin caption yang relevan, fun, dan sesuai tone brand.
Kamu tinggal masukin brief singkat—tema campaign, gaya bahasa, target audiens—dan ChatGPT akan kasih beberapa opsi caption yang bisa langsung kamu gunakan atau modifikasi. Contoh prompt: “Buatkan 3 caption Instagram untuk campaign promo kopi susu, dengan tone santai dan lucu. Target audiens: Gen Z, usia 18–24.” Hasilnya? ChatGPT bisa kasih caption yang udah siap pakai dan tinggal kamu sesuaikan dengan gaya visual kamu.
3. Susun Headline dan CTA yang Menggugah
Headline yang kuat dan CTA yang tepat bisa jadi pembeda antara konten yang diklik dan yang dilewatkan. Nah, kamu juga bisa coba cara menggunakan ChatGPT untuk copywriting dengan bantu kamu bikin banyak variasi headline dan CTA dalam hitungan detik—semuanya bisa kamu sesuaikan dengan gaya brand dan tujuan campaign.
Kamu tinggal kasih info soal produknya, siapa target audiensnya, dan tone yang diinginkan. ChatGPT akan menyusun opsi yang siap kamu uji atau kembangkan. Contoh: “Buatkan 5 headline dan 5 CTA untuk landing page skincare natural, target: wanita usia 25–40.” Dengan begitu, kamu bisa pilih mana yang paling cocok atau bahkan A/B testing langsung.
4. Tulis Outline dan Draft Blog Post
Kalau kamu sering bikin artikel blog untuk brand atau kebutuhan personal branding, ChatGPT bisa bantu banget untuk nyusun kerangka tulisan. Kamu tinggal masukin judul dan keyword yang ditarget, lalu ChatGPT akan bikin outline yang runtut dan relevan dengan SEO.
Setelah itu, kamu bisa lanjut minta bantuannya buat nulis draft isi per bagian, jadi kamu nggak perlu mulai dari nol. Tetapi, hasil akhirnya butuh sentuhan kamu biar lebih manusiawi dan sesuai gaya tulisanmu.
Contoh prompt: “Buatkan outline artikel blog berjudul ‘Tips Memilih Laptop ASUS untuk Mahasiswa Desain Grafis’, target keyword: ‘laptop ASUS untuk mahasiswa desain grafis’.”
Hasil dari ChatGPT ini bisa langsung kamu pakai buat ngebut nulis, atau jadi pondasi buat kamu kembangkan lebih lanjut dengan insight dan pengalaman pribadi.
5. Bikin Ad Copy yang Nendang
Cara menggunakan ChatGPT untuk copywriting selanjutnya adalah soal Ad Copy. Copy iklan yang efektif harus bisa menarik perhatian dalam waktu singkat dan langsung menyampaikan nilai utama produk. ChatGPT bisa bantu kamu bikin beberapa versi ad copy yang singkat, tajam, dan sesuai target audiens—cocok banget buat Google Ads, Meta Ads, atau iklan display lainnya.
Kamu cukup masukin informasi inti seperti produk, keunggulan utama, target market, dan channel distribusinya. Dalam hitungan detik, ChatGPT akan kasih beberapa opsi yang bisa kamu pilih. Contoh: “Buatkan 3 versi ad copy untuk Google Ads, produk: laptop ASUS, fokus pada performa dan baterai tahan lama.”
Output-nya bisa langsung kamu masukkan ke campaign, atau jadi draft awal yang kamu sesuaikan lagi dengan gaya brand kamu. Cocok juga buat A/B testing untuk tahu mana yang performanya paling bagus.
6. Optimasi Email Campaign
Email marketing masih jadi salah satu channel paling efektif, apalagi kalau dikemas dengan copy yang tepat sasaran. Nah, cara menggunakan ChatGPT untuk copywriting ini bisa bantu kamu bikin email dari A sampai Z—mulai dari subject line yang bikin penasaran, intro yang personal, sampai CTA yang menarik perhatian konsumen sehingga cocok banget buat kamu yang sering ngirim newsletter, promosi diskon, atau campaign musiman. Dengan bantuan ChatGPT, kamu bisa produksi beberapa versi email sekaligus dan hemat waktu revisi.
Contoh prompt: “Tolong buatkan email promosi diskon 20% untuk pembelian laptop ASUS, target customer: mahasiswa dan pekerja remote, dengan tone profesional tapi tetap bersahabat.”
7. Riset Audiens dan Kompetitor
Salah satu fitur tersembunyi tapi super berguna dari ChatGPT adalah fiturnya dalam bantu kamu ngelakuin riset cepat—baik itu soal target audiens maupun gaya komunikasi kompetitor. Ini penting banget kalau kamu mau bikin copy yang tepat sasaran dan punya diferensiasi.
Kamu bisa minta ChatGPT dan coba cara menggunakan ChatGPT untuk copywriting dengan bantu cari tahu pain point, preferensi, atau motivasi dari audiens tertentu, sampai membandingkan tone of voice brand kompetitor di platform tertentu. Contoh prompt:
“Apa pain point utama dari audiens yang mencari laptop ASUS untuk kebutuhan desain grafis?”
“Bandingkan gaya copywriting ASUS vs Apple di Instagram dari sisi tone dan pendekatan promosi.”
Meski hasilnya nggak selalu seakurat riset manual, insight dari ChatGPT bisa jadi titik awal yang solid untuk brainstorming arah copywriting dan strategi komunikasi kamu. Tinggal kembangkan lebih baik lagi deh.
8. Repurpose Konten Lama
Punya blog atau artikel lama yang performanya mulai turun? Jangan buru-buru buang—kamu bisa optimalkan ulang dengan bantuan ChatGPT. Salah satu keunggulan AI ini adalah kemampuannya mengubah satu konten panjang jadi berbagai format yang lebih singkat dan relevan di channel lain.
Kamu bisa minta ChatGPT bantu ubah isi artikel jadi caption media sosial, email newsletter, skrip video pendek, atau bahkan ringkasan untuk infografik. Contoh prompt: “Ubah artikel blog tentang laptop ASUS untuk content creator ini jadi 5 caption Instagram dengan gaya casual dan bahasa Indonesia.”
Cara menggunakan ChatGPT untuk copywriting ini bukan cuma menghemat waktu, tapi juga bantu kamu menjangkau audiens yang berbeda dengan format konten yang lebih sesuai platform.
9. A/B Testing Copy
Salah satu cara paling efektif untuk meningkatkan performa copywriting adalah lewat A/B testing. Nah, ChatGPT bisa bantu kamu bikin beberapa versi copy sekaligus—baik itu headline, subject line email, atau CTA—sehingga kamu bisa uji mana yang paling efektif menarik perhatian audiens.
Cukup minta beberapa alternatif, lalu uji langsung performanya di platform yang kamu gunakan. Praktis, hemat waktu, dan tetap terukur. Contoh prompt: “Buatkan 3 versi subject line untuk email launching laptop ASUS terbaru, target: mahasiswa dan content creator, tone antusias dan modern.”
Setelah itu, kamu tinggal pilih 2 versi terbaik, jalankan A/B testing, dan evaluasi mana yang punya CTR atau open rate paling tinggi. Gampang kan cara menggunakan ChatGPT untuk copywriting?
10. Proofreading dan Penyesuaian Nada
Selain bantu bikin copy dari awal, kamu juga bisa coba cara menggunakan ChatGPT untuk copywriting jbuat review dan refine tulisan yang sudah kamu buat. Mulai dari cek grammar, memperbaiki flow kalimat, sampai menyesuaikan tone agar lebih sesuai dengan audiens yang kamu sasar.
Ini penting banget kalau kamu nulis untuk brand yang punya gaya komunikasi spesifik—misalnya profesional, santai, youthful, atau elegan. Contoh prompt:
“Ubah copy ini agar lebih santai dan ramah untuk audiens Gen Z.”
“Periksa grammar dan struktur kalimat untuk email promosi laptop ASUS berikut ini.”
Dengan bantuan ChatGPT, kamu bisa dapat second opinion instan yang mempercepat proses revisi tanpa kehilangan arah brand voice kamu.
Saya tahu, pakai ChatGPT itu bikin kerjaan jadi jauh lebih cepat dan praktis—mulai dari bikin draf copy sampai ngerangkum ide. Tapi di balik semua kemudahannya, kamu juga harus tahu batasan dan potensi risikonya karena kalau kamu asal pakai tanpa filter atau editing, hasil akhirnya bisa malah ngerugiin brand kamu sendiri.
Ingat, ChatGPT itu cuma alat bantu, bukan pengganti kreativitas dan intuisi manusiamu. Maka dari itu, sebelum terlalu bergantung, yuk kenali kapan kamu harus hati-hati saat menggunakan ChatGPT dalam proses copywriting.
- ChatGPT ini kurang akurat untuk data terbaru. ChatGPT hanya dilatih dengan data sampai 2023. Jangan minta info update 2025 ya.
- AI juga nggak bisa sepenuhnya memahami konteks brand, jadi kamu tetap harus fine-tuning dan revisi agar copy tetap terasa otentik dan manusiawi.
- Gaya bahasa bisa inkonsisten karena kadang formal banget, kadang terlalu santai. Jadi tetap butuh kamu sebagai editor terakhir.
- Risiko repetisi atau frasa klise: Hindari copy yang terdengar seperti “hasil pabrik.” Kamu harus kasih sentuhan personal atau sudut pandang unik kamu sendiri.
Kalau kamu kerja di agensi atau sering nulis untuk brand yang sama, kamu bisa buat GPT khusus dengan setting brand voice, value, dan target audience. Jadi setiap prompt yang kamu masukin bisa lebih konsisten hasilnya. Contoh identity setting:
“Kamu adalah copywriter senior yang bekerja untuk brand X, tone ramah, kreatif, dan fokus pada storytelling. Target: wanita usia 25–40.”
Buat saya pribadi, cara menggunakan ChatGPT untuk copywriting itu bukan soal mengganti manusia, tapi mempercepat proses kreatif. Kita tetap butuh insting, empati, dan gaya bahasa yang khas. Tapi dengan bantuan AI, kerja jadi lebih efisien dan ide makin kaya. Gunakan ChatGPT untuk:
- Brainstorming ide awal
- Nulis draft cepat
- Optimasi copy jadi lebih tajam
- Eksperimen banyak versi
- Jaga konsistensi produksi
Tapi tetap kamu yang jadi sutradaranya. ChatGPT cuma tools. Yang bikin copy itu hidup tetap kamu. Jadi, udah siap belum kerja bareng AI biar copywriting kamu makin ngebut?
